"Dia bagaikan embun dipagi hari, sangat menyejukkan walau pada akhirnya antara jatuh kedasar bumi atau hilang karena panas matahari."
Ay*****
Setelah acara dimana seorang Realdi Tenggara Felixiantra sah menjadi CEO dan seluruh aset milik Fixen Company atas namanya.
"Permisi, Pak. Agenda anda hari ini hanya mengunjungi kebun stoberry yang berada dibogor, jam 9 berangkat setelah itu tidak ada agenda lagi." Lea menatap atasan barunya dengan tenang.
"Ehm, Lea. Bisa minta tolong?" tanya Gara sebelum Lea pergi dari ruangannya.
"Bisa," jawabea santai.
"Jemput Giant dilobby, sebentar lagi ibu saya akan mengantarkannya kemari," ucap Gara yang langsung dianggukki Lea lalu pergi menuju lobby untuk menjemput pangeran Felixiantra.Tak bersepang lama Lea menunggu, akhirnya kini ia bisa kembali menggendong bayi kecil yang sangat menggemaskan.
"Kalian main disana, temani Giant bermain, perkerjaanmu biar dihandle orangku," ucap Gara menunjuk karpet bulu yang berada disamping kiri meja temlat Gara berkerja."Giant mau main apa?" tanya Lea mendudukkan anak atasannya kekarpet lalu ia duduk dibelakang Giant menghindari jika Giant tiba-tiba jatuh kebelakang.
"Mammam," jawab Giant memukulkan robot berwarna biru pada robot yang berwarna hitam."Pak, artinya mammam itu apa?" tanta Lea bingung.
"Tanya sendiri sama Giant," balas Gara, karena ia baru tau kata mammam dari Giant akhir-akhir ini."Giant sayang, Mammam artinya apa?" tanya Lea dengan raut wajah oenasarannya yang sangat ketara.
"Mammam," balas Giant memukul tangan Lea dengan robot ditangan lalu tertawa cekikikan bak orang dewasa yang tertawa karena melihat sesuatu.
"Kamu ketawa apa sih, Sayang? Seneng banget," ucap Gara duduk disebelah Lea.
"Dad-dad, mammam," balas Giant menepuk pipi ayahnya yang dihadiahi dengan ciuman gemas dari Gara."Giant nanti main aja sama tante Lea ya, daddy mau ke Bogor, ntar pulangnya daddy bawain mainan," ucap Gara mengusap lembut rambut putranya.
"Kamu nanti disini saja temenin Gara, kalo ada apa-apa tinggal bilang sama orang suruhan saya," ucap Gara pada Lea yang dijawabi dengan anggukkan.
"Saya berangkat ya, sekalian mau mampir keretaurant bentar, nanti ada orang yang kirim makanan untuk kalian," ucap Gara memaang jasnya dan merapikan berkas-berkas yang akan ia perlukan lalu jongkok disamping Lea.
"Daddy pergi dulu, boy. Jangan nakal-nakal sama tante Lea, soalnya minggu depan tante Lea harus pergi ke New York," pamit Gara lalu pergi meninggalkan Giant yang melanjutkan bermain sedangkan Lea terdiam.
Bukan minggu depan, tapi lusa, iya lusa.
"Baby Giant yang anteng ya." Lea mengusap kepala Giant dengan lembut lalu membuka ponselnya untuk menghubingi sang sepupu.
Sepupu laknat
Lusa gue ke New York,
tolong periksa appartement
milik Fixen Company!
08:40Fixen Company?
Gue gak tau, tapi
Dari info, alford tinggal disana
08: 48Ouh, thanks infonya
08: 50Huffft...
Alford Alejandro, anak jendral yang akan dijodohkan dengannya. Bahkan ia sendiri masih takjub melihat kegigihan orang tuanya yang masih melanjutkan perjodohan. Gila!"Mammam," panggil Giant membuat Lea tersadar dari dunianya, ia terkekeh melihat Giant yang sudah ada dipangkuannya dengan wajah yang dicerukkan kedada Lea.
"Baby kenapa? Mau bobok?" tanya Lea mengelus rambut hitan Giant dengan kembut.
"Mammam," jawab Giant mencoba memasukkan wajahnya kedalam tubuh Lea.
"Hahahaha, Baby, kau tidak muat, ayo tante gendong, kita temui yang kirim makanan buat ngisi perutmu itu," ucap Lea menggendong Giant lalu mulia beranjak keluar dari ruangan Gara.
*****
"Dady pul-" Gara menghentikan ucapannya saat sebuah mainan robot mengenai pelipisnya.
Ia menangkap sang tersangka yang hanya asik bermain dengan tenang.
"Tante Lea kemana? Kok baby boy main sendirian? tanya Gara menghampiri Giant."Mammam bok," ucap Giant berjalan menghampiri sofa panjang dimana terdapat Lea yang sedang tidur dengan pulang.
"Kok bi-" Hampir saja Gara mengomel karena Lea yang malah tidur itu terhenti saat melihat Giant yang mengelus rambut Lea dengan sayang. Ia mengerti sekarang, jika Giant lah pelaku dari dalang tidurnya Lea.
"Baby boy kesini," ucap Gara yang sudah duduk dikursi kebesarannya.
Giant hanya mengangguk dan berjalan menghampiri daddynya lalu memanjat kaki Gara agar bisa dipangku.
"Giant bobok sini aja," ucap Gara menyamankan Giant dalan pangkuannya.
******
Lea mendesah lelah sambil melempar tubuhnya keatas kasur, setelah ia yang tertidur dengan ending kena omel dari bos besar, ia harus segera ke New York.
Ibaratkan dunianya itu di Indonesia, Syurganya diMekka dan nerakanya di NewYork, itu pribahasanya."Gue kelitan gak laku banget atau emang tampang gue ngenes sih sampe dijodohin gitu," gerutu Lea.
Ia menarik tubuh Momo yang tidur dikasurnya agar berada diatas tubuhnya."Mo, emang wajah emakmu ini ngenes banget ya? Lo ngelihat gue aja sampe wajah lo datar bener," ucap Lea mengelus Momo yang menatapnya dengan datar, asli datar.
"Astaghfirullah, gue lupa kao emang wajah lo kan datar kek tembok, mirip si Tenggara."
Lelah berbicara dengan tembok berbentuk kucing yang bisa membuat hayati mati muda, Lea segera mandi dan memberi makan kucingnya sebelum mulut-mulut kucing menjadi alunan merdu makannnya.
#######
Alhamdulillah bisa update
Ada yang nunggu gak?
Besok update spesial kepergian Lea ke Neraka😂😂😂See u...
🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Giant
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca🤗 "Jika saya tidak serius denganmu, mungkin saya tidak akan melakukan hal bodoh yang menurut kamu hanya drama itu. Menunggumu, mencampurkan kau dalam keluargaku, membahagiakanmu, mecintaimu dan menjadikan kau dunia...