Arumi sedang duduk didepan cermin sambil memakai Parfum dipergelangan tangannya, lalu diaplikasikan ke lehernya secara perlahan.Saat ia perhatikan kembali dicermin, anting sebelah kanannya tidak ada. Lalu ia bangkit dari duduknya dan mencari disekitar kamar.
Tetapi tidak ada juga.
"Dimana ya?" Gumam Arumi sambil terus mencari dikolong kasur.
Setelah mencari dimana-mana tidak ada juga, Akhirnya Arumi kembali duduk didepan cermin, berusaha mengikhlaskan antingnya yang hilang entah kemana itu. Lalu ia mencopot anting sebelah kirinya dan meletakkannya disebuah kotak. Dan memakai anting yang lain.
Hari ini Arumi berniat untuk berjalan-jalan dan berbelanja. Ia akan pergi bersama Vicky tentunya.
Arumi keluar dari kamarnya lalu pergi menemui Vicky yang sudah menunggu dilobby.
Arumi pun langsung masuk kedalam mobil, sambil sibuk memainkan ponselnya. Ia langsung duduk dikursi belakang.
"Ayo."
Dan ternyata Arumi salah masuk mobil. Yang ia naiki adalah mobil Aarav yang sedang menunggu temannya. Mobil mereka terlihat mirip.
"Kenapa? Kenapa kau tidak jalan?" Ucap Arumi masih fokus pada ponselnya.
Aarav melihat Arumi dari cermin dashboard, awalnya ia bingung. Tapi akhirnya ia mengerti Arumi sedang tidak menyadarinya bahwa ia salah masuk mobil dan Aarav memutuskan untuk menyalakan mobilnya dan pergi dari sana.
"Kau mau kemana?" Aarav membuka suara.
Atensi Arumi kini beralih dari ponsel kesumber suara itu.
"Kau?! Kenapa kau disini? Kenapa kau yang membawa mobilnya?" Ucap Arumi yang nampak terkejut itu.
"Ini mobilku. Kau yang tiba-tiba masuk begitu saja" ucap Aarav santai sambil terus menyetir.
Arumi tidak bisa berkata-kata lagi, ia sangat malu. tak lama ada panggilan masuk dari Vicky.
"Yaa Arumi, kau dimana? Kenapa belum turun juga?" Suara Vicky diujung telfon. Arumi memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya, teringat ucapannya pada Aarav beberapa menit yang lalu "Kenapa? Kenapa kau tidak jalan?"
Arumi memutuskan panggilan telfonnya dengan Vicky.
"Kalau begitu tolong turunkan aku disini saja, aku benar-benar minta maaf." Ucap Arumi hati-hati.
"Disini? Sebenarnya kau mau pergi kemana? Biar aku antar sekalian."
"Ah tidak usah, aku tidak ingin merepotkanmu. Nanti temanku akan menjemputku disini."
"Katakan saja tujuanmu, nanti suruh saja temanmu itu menyusul. Bagaimana?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Terimakasih, maaf sudah merepotkanmu." Ucap Arumi setelah turun dari mobil Aarav. Mereka sudah sampai ditujuan. Tapi Aarav ikut turun dari mobil."Kau tidak pergi? Bukankah kau akan pergi kesuatu tempat juga?" Ucap Arumi heran melihat Aarav yang ikut keluar dari mobilnya.
"Aku akan pergi setelah temanmu itu tiba disini."
"Aku sudah menghubungi temanku, sebentar lagi dia akan sampai, jadi tidak apa-apa, kau bisa meninggalkanku disini."
Tak lama Vicky tiba disana dan turun dari mobil lalu berjalan menghampiri mereka.
"Arumi!"
"Itu dia, jadi kau bisa pergi sekarang. Sekali terimakasih, maaf aku sudah merepotkanmu." Ucap Arumi pada Aarav.