Isn't a dream.

594 185 1
                                    

"Besok Arumi akan check out pukul 13.00 siang. Kau masih punya kesempatan. Jangan sampai kau menyesalinya."

Aarav memandangi layar ponselnya, ia membaca isi pesan diponselnya itu.

***

Flashback saat Arumi berusaha menenggelamkan dirinya dipantai tempo hari.

Aarav sedang berjalan dipinggir pantai, ia tidak sengaja melihat Arumi yang tengah berjalan semakin ketengah kedalam air.

"ARUMI !!"

Ia panik dan langsung berlari untuk menyelamatkan Arumi.

Arumi sudah hampir tenggelam, namun Aarav berhasil menyelamatkan Arumi dan membawanya ketepi pantai.

Lalu, Ia memberi nafas buatan untuk Arumi.

Setelah beberapa saat, Arumi pun membuka matanya.

"Arvee..?" Lirih Arumi menatap Aarav.

"Apa yang kau lakukan Arumi?! Kenapa kau melakukan ini?"

"Aku merindukanmu, aku ingin bersamamu.." lirih Arumi lalu ia kembali tidak sadarkan diri.

Aarav membawa Arumi kedalam gendongannya, lalu Vicky langsung datang menghampiri mereka.

"Apa yang terjadi pada Arumi?!"

"Dia hampir tenggelam."

"Biar aku yang membawanya."

Aarav pun memberikan Arumi pada Vicky.

"Aku tahu kau adalah Arvee." Ucap vicky pada Aarav, saat Arumi sudah berada dalam gendongannya.

"Lihat? Ini yang kau mau?. Tidak akan kubiarkan kau menyakiti Arumi lagi." Ucap Vicky lalu segera pergi membawa Arumi dari hadapan Arvee.

"Vicky--" Arvee ingin menjelaskan pada Vicky, tapi ia mengurungkannya dan membiarkan Vicky pergi membawa Arumi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vicky bisa tahu kalau Aarav adalah Arvee karna, saat mayat disungai itu ditemukan wajahnya sudah tidak bisa dikenali. ia curiga itu bukan mayat Arvee, tapi entah mengapa postur tubuh dan pakaian yang dipakai korban saat itu sangat mirip dengan milik Arvee.

Dan juga, beberapa kali ia melihat seorang pria misterius mengunjungi Arumi dirumah sakit saat itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini Arvee sudah berada dikamar hotel Vicky. Ia menjelaskan semuanya pada Vicky.

"Aku berhasil selamat. Seseorang menyelamatkanku. Saat aku hendak kembali, berita kematianku sudah menyebar. Dan aku rasa itu memang yang terbaik untuk Arumi, agar dia bisa hidup lebih bahagia tanpa aku." Ucap Arvee, lalu ia terdiam sejenak.

"Tapi, ternyata aku salah. aku tidak menyangka bahwa.." Arvee tidak bisa bisa melanjutkan kata-katanya, ia juga tidak bisa menahan airmatanya.

"Arumi menjadi depresi, ia kehilangan akal sehatnya bahkan menyakiti dirinya sendiri. Arumi begitu terluka." Interupsi Vicky.

"Aku tahu. Aku selalu datang untuk melihatnya dirumah sakit."

"Ternyata itu benar kau. Aku melihatmu beberapa kali."

LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang