|Kejam|

185K 19.1K 190
                                    

-J&C-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-J&C-

     Cyra telah sampai ke tempat tujuan utama pukul 04.20 waktu Las Vegas. Butuh 2 kali transit dari Indonesia menuju Amerika kemudian ke tujuan utamanya yaitu Las Vegas.

     Sebelum melakukan perjalanan dia sudah memesan satu kamar hotel termurah, tiket penerbangan dan biaya kehidupan selama di Las Vegas dia tidak meminta sepeser pun uang dari ibunya melainkan dari tabungannya selama bertahun tahun dan juga meminjam beberapa uang Eliza.

     Cyra mengambil kunci hotel yang telah di pesannya lalu bergegas pergi menuju kamarnya. Dia mandi terlebih dahulu supaya badanya lebih segar. Di bathup Cyra sibuk dengan pemikiranya tentang bagaimana kabar ibunya karena dia belum mengabari keadaanya sebab handphone miliknya lowbat.

     Setelah selesai dengan ritual mandinya dia membuka kopernya untuk mengambil baju tidur serta memakainya, sebelum tidur Cyra menunaikan ibadah sholat subuh terlebih dahulu. Setelah semua selesai Cyra merebahkan tubuhnya ke ranjang, mata indahnya mulai tertutup kemudian menyelam ke alam mimpi. Dia memutuskan untuk mencari alamat pekerjaanya pada malam hari karena energinya telah terkuras saat perjalanan.

-J&C-

Derap kaki menggema di seluruh ruangan dengan pencahayaan yang minim, kedatangan orang itu membuat suasana markas berubah seketika menjadi sangat dingin dan menambah kesan sangat menyeramkan, Orang itu berjalan dengan gaya angkuhnya seakan seluruh dunia adalah miliknya.


     Kedatangan orang itu membuat Jeritan dan tangisan seluruh tahananan terhenti seketika. "Bagaimana kabar kalian huh?" ucap Jack dengan wajah meremehkan. Ya Orang itu adalah Jack Frankeilo Austin.

     Para tahanan di markas sangat geram dengan Jack, tidak jarang mereka semua selalu mengumpat bahkan berlomba-lomba ingin sekali membunuhnya.

     "Sial Jack datang!"

     "Aku ingin sekali membunuhnya."

     "Kau akan mendapat balasan dari semua ini Jack."

     Di markas ada sekitar 100 tahanan terdiri dari laki-laki maupun perempuan. Jack tidak ingin membunuh mereka langsung karena para tahanan di markas adalah orang yang termasuk para pelaku kesalahan fatal menurut Jack. Dan Jack tak akan pernah membiarkan mereka mati secara mudah.

     Tahanan bernomor 012 berteriak keras dari dalam jeruji besi membalas ucapan Jack. "Biadab kau Jack, kau tak jauh beda seperti hewan, aku tidak bersalah mengapa kau melakukan semua ini, kau boleh mengambil semua hartaku tapi jangan keluargaku!"

     Elan yang berada di samping jack mendengar perkataan tahanan 012 langsung mengangkat senjata dari sakunya. Jack menggelengkan kepala dengan wajah datar yang berati tidak perlu.

     Elan meletakan kembali senjatanya kedalam saku, Jack menyalahkan rokok dengan korek api miliknya serta menyesapnya, kaki panjangnya yang dibalut celana jeans bewarna hitam melangkah mendekat ke arah tahanan 012.

    Tahanan 012 sontak langsung merangkak mundur dengan tertatih tatih karena ketakutan, salah satu kakinya telah dipotong sadis oleh Alex karena telah berani berusaha kabur dan memberontak.

     Jack membuka jeruji yang terbuat dari besi dengan desain khusus hanya dapat dibuka dengan sidik jari anggota mafianya.

     Keringat dingin pun keluar deras dari tahanan 012. "M-mau apa kau hah!" katanya gugup.

     Jack beralih menatap kearah jendela dengan wajah datarnya yang tak pernah berubah. "Ulangi lagi apa yang kau katakan tadi!" ucapnya dingin.

     "A-aku tidak bersalah, kau boleh mengambil semua hartaku tapi jangan keluargaku!" tahanan 012 mencoba mengumpulkan keberanianya.

     "Hahahah, kau tau apa yang aku lakukan pada keluargamu, termasuk pada istri tercintamu itu." tutur Jack dengan tawanya yang meremehkan.

     "Tidak! Kalau kau berani melukai istriku, aku akan-"

     Jack menyela ucapan tahanan 012. "Aku akan apa hah!"

     Jack membuang serta menginjak putung rokok yang tadi dia sesap kemudian dia melangkah mendekat ke arah tahanan tadi, tangan kekarnya menyengkram rambut tahanan 012 sehingga kepalanya mendongak menatap ke arah Jack.

     "Jangan macam-macam padaku, kau itu lemah dan aku yang berkuasa di dunia ini. Ah iya ada berita baik untuk mu. Istrimu dan bayimu sudah ku antar pergi ke tempat yang seharusnya." Jack mencodongkan wajahnya dan membisikan sesuatu yang membuat hati tahanan 012 hancur berkeping keping

     "Tempat yang harusnya untuk para penghianat yaitu kematian..."

     DEG

     Jack menyeringai puas akhirnya dia dapat membalaskan dendamnya. Kemarin dia memang telah membunuh dengan tangannya sendiri istri tahanan 012 sekaligus bayi yang dikandung. Sebenarnya istrinya bukanlah pengkhianat tapi suaminya lah yang telah mengkhianati Jack.

     Satu minggu yang lalu Jack telah melakukan perjanjian dengan tahanan 012, penjanjian tersebut telah berjalan baik selama 3 hari. Pada malam hari saat Jack sibuk menandatangani dokumen dia mendapat telepon dari Elan bahwa tahanan 012 telah mengorupsi dana perusahaan, tak tanggung tanggung dia mengorupsi dana perusahaan sebesar 1 triliun.

     1 triliun memang tak seberapa bagi Jack tapi dia tidak pernah suka dengan pengkhianatan.

     Keesokan harinya dia menyuruh Elan menangkap dan membawanya ke markas untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

     Tahanan 012 menangis histeris serta mengacak acak rambutnya. "Tidak mungkin! Kau biadab Jack."

     "Hahaha. Tenang saja, aku juga akan mengirim mu bersama keluarga tersayangmu."

     Jack tersenyum menyeringai. Dia mengambil alkohol berukuran minim dari sakunya kemudian disiramkan ke tubuh tahanan 012. Dilemparkan korek yang berada ditanganya ke arah tahanan 012. Api mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Kepulan asap mulai bertebangan tahanan 012 menjerit serta mengguling gulingkan badannya karena terbakar.

     "Rasakan itu sialan!"

     "Ahh. Panass, tolong!"

     Jack menoleh ke arah bodyguardnya. "Panggil Alex suruh dia membuang nya." suruh Jack pada bodyguard.

     "Dan kau El, kita pergi ke perusahaan sekarang juga."

     Elan mengangguk lemah, tuannya ini memang sangat menyeramkan sejak kecil, untung saja dia digaji besar jika tidak Elan tak tahu bagaimanakah nasibnya saat ini. Jack keluar dari markas dengan santai seakan tidak ada sesuatu yang terjadi. Jack dan Elan akhirnya pergi menuju perusahaan menggunakan mobil sport seharga milyaran milik Jack.

     "Satu kesalahan maka kematian yang akan datang." Jack Frankeilo Austin.

-J&C-
Tandai Typo!

MAFIA INSYAF [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang