MAFIA INSYAF [TERBIT]

|Keputusan|

-J&C-

     Didalam mobil Jack duduk di belakang dengan menyesap kembali putung rokok yang menjadi candunya. Sedangkan Elan hanya menghela nafas kesal pasalnya Jack sudah mempunyai supir mengapa harus dirinya juga yang menjadi supir.

     Cukup jadi seketaris sekaligus orang kepercayaanya saja sangat menyulitkan setiap hari harus selalu disugukan adegan menjijikan yang dilakukan oleh Jack.

     "Sabar Elan, kau adalah orang tampan juga baik. Kau sudah memutuskan mengabdikan hidupmu untuk Jack jadi lakukanlah dengan senang hati." bangga Elan pada dirinya sendiri.

     Dering telepon tiba-tiba berbunyi nyaring, mereka berdua mencari dari ponsel siapa asal bunyi tersebut yang ternyata berasal dari ponsel milik Elan.

     "El cepat angkat teleponmu, telingaku sakit mendengar nada dering ponselmu mu!"

     Jack jijik sekali dengan nada dering ponsel milik Elan yang bernada desahan seorang wanita yang sedang meminta pelapasan.

     Elan dibuat gelagapan, dirinya teringat kemarin selesai menjadikan Joseph tahanan ke 100. Dia dan Alex pergi sebentar ke bar, sesampainya di bar tak tahu mengapa Alex ingin meminjam ponsel miliknya.

     "Mungkinkah ini semua perbuatan Alex. Alex sialan awas saja kau." Batin Elan geram.

     Elan dengan cepat menepikan mobil Jack kemudian mengangkat panggilan dari teleponnya. "Halo?" akhirnya Elan sibuk dengan sambungan teleponya.

     Sedangkan Jack dikursi belakang menggerutu sinis sambil menatap Elan. Gelagat Elan seperti orang suci tapi ternyata. "Cih. Tak kusangka kau mesum juga El, bahkan lebih dari diriku."

     "Kalau kau tak sanggup membeli jalang katakan padaku. Jika mau, kubelikan Jalang untuk melayani tubuhmu sampai kering." ledek Jack.

     Elan mendengar semua ledekan tuanya. Dia hanya bisa membatin sabar. "Yang benar saja. Terlalu beharga sperma suciku ku semburkan untuk Jalang murahan, beda lagi kalau dengan dirimu Tuan, semua wanita kau semburi sperma emas milikmu. Hahaha."

     Elan memutuskan sambungan teleponya, dia tak tahu siapa yang menelponya karena nomor itu berasal dari nomor tak dikenal. "Siapa yang menelponmu El, apakah itu telpon dari Jalang mu?" tanya Jack sarkas.

     "Tidak Tuan, sepertinya ini nomor salah sambung"

      "Hmm, apa kau sudah mengurus surat pemindahan perusahaan milik tahanan 100?" tanya Jack.

     Tahanan yang ke 100 yang dimaksud Jack adalah Joseph, semua tahanan yang berada di markas tidak memiliki nama aslinya. Mereka di panggil dengan nomor tahanan saja, Jack melakukan itu karena dia tidak sudi menyebut nama dari seorang yang telah melakukan kesalahan dan berkhianat.

     Elan melajukan kembali mobil Jack yang tadi ia tepikan. "Masih proses Tuan, tinggal 2 perusahaan miliknya yang berada di Meksiko saja."

     "Nanti malam kau harus berikan padaku berkasnya, aku tidak ingin terlalu lama!"

     "Kalau tidak pistol ini yang akan berbicara, apalagi pistolku sudah lama tak meminum darah." ucap Jack menyeringai dengan mengelap pistol kebanggaan miliknya.

     "I-iya Tuan saya akan berikan berkasnya nanti malam." balas Elan gugup, Elan gugup karena tahu jika Jack adalah seorang yang selalu menepati perkataanya. Tuannya itu tidaklah pandang bulu, siapapun yang mengusiknya pasti kematian akan menanti.

     "Baguslah, dan ya. Katakan pada Joel nanti malam suruh siapkan Jalang di hotel X Sudah lama aku tidak sex, rasanya juniorku ingin meledak." pinta Jack dengan gamblang.

     "Cih! Tadi bilang jijik, sekarang dia sendiri memintanya, dasar Tuan munafik." batin Elan kesal.

     Meskipun kesal Elan pasti akan tetap melakukan apa yang Jack inginkan. "Iya tuan, apakah perlu saya tes dulu kesehatannya?"

     Elan mengatakan itu karena, Jack memang sangat pilih-pilih jika ingin sex, syarat ingin menjadi penghangat ranjang Jack adalah:

     Pertama: Harus di sterilkan dengan di bawah ke rumah sakit untuk di test kesehatanya dengan 3 dokter sekaligus.

     Kedua: Harus cantik dan berpengalaman dalam dunia sex.

     Ketiga: Harus menandatangani surat perjanjian, jika pihak wanita mengandung maka Jack tidak akan bertanggung jawab.

     "Kalau kau sudah tau kenapa bertanya lagi, kau ingin aku mati terkena HIV."

     "Tidak Tuan, saya hanya ingin memastikan saja." Jack hanya membalas ucapan Elan dengan deheman, suasana kembali menjadi hening.

     Jack memasang kaca mata miliknya, mata hitamnya menatap tajam ke arah jalanan seperti elang sedang mencari mangsa. Di dalam benak Jack, dia sedang memfikirkan tentang permintaan paman yang selama ini merawatnya.

     Paman Jack meminta Jack untuk segera menikah, karena paman Jack merasa umur Jack sudah matang dan juga umur dirinya yang tak lagi muda, waktunya untuk menimang seorang cucu. Paman Jack bernama Ethan adalah pengganti dari orang tua Jack yang sudah meninggal.

     Ibu Jack meninggal saat melahirkannya, lalu di ulang tahun Jack ke 5 tahun dia harus menelan pil pahit karena melihat secara langsung ayahnya bunuh diri disebabkan tak tahan ditinggalkan istrinya atau lebih tepatnya depresi. Akhirnya Jack diambil alih oleh Ethan dan dibesarkan dengan dibekali latihan khusus supaya Jack bisa menjadi penerusnya menjadi seorang Mafia.

     Karena itu lah Jack menjadi seorang yang sangat bengis dan kejam, dunia gelap seakan menjadi bayangan yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Tak pernah ada cahaya dalam kehidupannya.

     Jack pernah berfikir untuk tidak akan pernah menikah karena Jack tak pernah merasakan jatuh cinta, dia menganggap wanita hanya sesuatu yang bisa membuat dirinya lemah.

     Seperti nasib ayahnya.

     Jack mengepalkan tanganya serta menutup matanya menahan sakit mengingat masa lalunya. Di sela-sela menahan sakit tentang masa lalunya, dia memutuskan sesuatu yang tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Hingga Suara Jack memecah keheningan dalam mobil

     "El aku memutuskan untuk menikah demi paman Ethan."

-J&C-
Tandai Typo!