Sua Tokoh Kita

437 41 62
                                    

"Dia bukan sosok yang istimewa bagi semua orang. Dia hanya sosok yang pandai membuat tawa disetiap cerita. Dia bukan layaknya karakter cerita si pendiam namun perhatian. Tapi dia sosok yang benar- benar ramai, rusuh tapi tak kalah perhatiannya. Dia bukan sosok yang digandrungi banyak hawa, namun namanya cukup terkenal di lingkup semesta. Siapa yang tak akan mengenal dia. Berawal dari tepi jalan pun aku bisa mengenalnya dan berawal dari dia yang sering memanggil nama ini dengan lantang aku bisa menorehkan cerita bersama dengannya. Cerita tentang apa? Sedih atau senang? Jawabannya semua. Kisah paling ceria hingga kisah paling sendu pernah ia torehkan hingga berbekas di hati paling dalam. Lalu bagaimana dengan cerita kisah cinta? Entahlah aku juga ragu. Tapi tak kurang-kurangnya aku menyadari bahwa, iya aku suka padanya, iya aku jatuh cinta padanya.. Namun kembali lagi ke semesta, akankah dia merestui rasa ini ke sosok pembuat segala cerita???"

-Chaerisa Renata Brilli-



"Dia, gadis berambut panjang yang berlarian di tepi jalan kala Sabtu pagi itu. Entahlah apa yang membuat atensiku tertarik padanya. Berawal dari rasa kasian hingga berujung hukuman, aku tak menyangka bisa sebegitu dekat dengannya. Dia gadis yang baik, asik, nyaman diajak bicara, pemikiran dewasanya yang menenangkan dan tak jarang juga bersifat ketus. Namun sifat ketusnya justru membuatku seolah tak ingin berhenti untuk selalu menggodanya. Tak jarang pipi chubbynya bersemu merah. Hahahaha, aku ingin tertawa jika mengingat dia tersipu malu karena ulahku. Gadis yang lucu dan juga cantik. Memang aku akui dia termasuk gadis berparas cantik yang pernah aku temui. Aku suka jika menggodanya, mengajaknya makan bersama, mengobrol tentang apapun dengan dia, bahkan ada rasa dimana aku ingin selalu melindungi dia. Lalu jika kalian bertanya apa aku mencintainya? Jawabannya sudah pasti iya. Tapi dalam fikiranku selalu terbesit pertanyaan, apakah aku layak jatuh cinta dengan gadis sebaik dia? Apakah aku benar-benar bisa melindungi dia? Disaat ia pernah meneteskan air mata dan meluapkan rasa kecewanya pada laki-laki sejahat diriku. Tapi sungguh semesta, aku menyesal pernah membuat dia menangis dan kecewa, karena jujur aku menyayangi dia lebih dari seorang sahabat."

-Abimayu Jinendra Adsy-


















Mari Bersua Tokoh-Tokoh dalam Lembar Kenang Kita

"Abimayu Jinendra Adsy"





"Abimayu Jinendra Adsy"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lembar Kenang Bersama JinendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang