Teduh

74 3 0
                                    

Setelah hampir 10 menit terdiam dengan baju basah, hawa dingin menyeruak. Taehyung dan Jiwon masih berteduh, setia mendengar gemericik air hujan yang berjatuhan di bumi, mengalunkan irama indah menemani keheningan diantara mereka. Hujan tidak sederas beberapa saat lalu ketika Jiwon menangis tersedu-sedu. Masih gemiris dan beberapa orang menerjang jutahan air hujan untuk mencari tempat yang lebih aman atau pulang dengan mobilnya. Beberapa lebih memilih berlari ke minimarket tidak jauh dari taman.

Taehyung melihat dari kejauhan bahwa minimarket itu menyediakan berbagai makanan instan dan minuman hangat.

"Aku akan menggendongmu untuk ke minimarket, aku liat disana banyak jualan minuman hangat. Aku lihat bibirmu sudah membiru. Kau sangat kedinginan." Usul Taehyung.

Jiwon mengangguk untuk menyetujui. Jiwon langsung naik di punggung Taehyung, merangkul leher agar tidak terjatuh, sedangkan Taehyung memegangi kedua kaki Jiwon dan berlari senormal mungkin seperti manusia lainnya. Bisa dipancarkan air muka bahagia dari wajah. Taehyung tersenyum lebar sembari melihat wanita digendongannya, wanita itu tahu karena bibir Taehyung menyentuh lengannya.

Jiwon melepaskan pegangannya.

"Apa yang kau lakukan, Jiwon?" Pekik Taehyung.

"Terbang." Jawab Jiwon membentangkan kedua tangannya, merasa terbang karena tidak menapakkan kakinya diatas tanah.

Melihat Jiwon lebih tenang, Taehyung memutuskan untuk bersenang-senang di bawah hujan, menari-nari dan membawa Jiwon terbang dengan cara yang masuk akal, menggendongnya. Taehyung bisa saja mengepakkan sayapnya agar Jiwon merasakan terbang yang sesungguhnya. Namun ini bukanlah tempat yang tepat untuk menunjukkan siapa dirinya lagi pula Jiwon menganggap bahwa dirinya ada Taehyung kekasih Jiwon yang brengsek itu, memutuskan hubungan tanpa alasan yang pasti.

Seusai bermain, Taehyung mengusap lembut rambut Jiwon yang basah dengan handuk yang di beli dari Minimarket. Kedua tangan Jiwon sudah memegangi gelas berisikan teh panas, mencoba untuk menghilangkan rasa dingin yang menjalari tubuhnya.

Sikap Taehyung mengundang cemburu para pembeli termasuk wanita di balik meja kasir.

"Sudah." Jiwon tahu bahwa dirinya menjadi pusat perhatian. Taehyung menuruti, memakaikan handuk di kedua bahunya agar tidak terlalu dingin.

Taehyung tentu tidak merasakan kedinginan atau lelah setelah bermain menggendong Jiwon berkeliling taman agar bisa terbang dan menari. Untuk kali pertama ada suara aneh bunyi saat Taehyung duduk di samping Jiwon.

Kretek!

"Auh!" Taehyung mengaduh.

"Apa punggungmu sakit?" Tanya Jiwon khawatir

"Apakah ini yang di namakan sakit?" Tanya balik Taehyung, walau dia pernah merasakan sakit yang lebih hebat dari ini, ketika pertama kali mendaratkan diri di bumi, sakit sampai sayap-sayapnya patah dan badannya terasa remuk secara bersamaan. Beruntung sang bintang memiliki cara sendiri untuk mengobati dirinya sendiri.

Jiwon hanya mengernyitkan dahinya, ada yang aneh terhadap Taehyung. Mengingat pertama kali Taehyung datang dengan segala ketidaktahuannya bahkan Jiwon mengira Taehyung bukanlah makhluk bumi. Seperti yang dia dengar, Taehyung seakan tidak merasakan sakit sebelumnya, manusia mana yang tidak merasakan sakit, walau manusia itu menahan dan menyembunyikan sakit tersebut, tetap saja manusia tidak jauh dari kata bahagia dan luka.

Jiwon mengarahkan wajahnya ke Taehyung, dia mulai berbicara perihal kehidupan lelaki itu. Besar harapannya jika Taehyung mengatakan bahwa dia kecelakaan, koma dan terbangun dengan ingatan yang hilang sehingga Jiwon tidak bersusah payah mencari kebenaran Taehyung, dan tugasnya menyadarkan bahwa Taehyung adalah kekasihnya yang telah lama hilang.

Back To The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang