Bab 6 - Couple

3.5K 334 85
                                    

Chika dan Vivi sudah lebih dulu sampai di Cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chika dan Vivi sudah lebih dulu sampai di Cafe. Mereka membereskan kursi dan meja pengunjung serta menyiapkan peralatan Cafe. Mereka lalu duduk di depan Cafe saling menyuapi sarapan pagi yang mereka bawa dari kostan. Hari itu pakaian mereka sama, baik model ataupun warnanya. 

"Sigit masih suka WA kamu ya, Chik?" tanya Vivi sambil menyuapi Chika nasi uduk.

"Au tuh orang, udah dijutekin masih aja pede." Chika gantian menyuapi Vivi.

"Cuekin aja..."

"Kalo lagi gabut, suka iseng ngerjain Sigit." Chika membersihkan sisa nasi di tepi bibir Vivi.

"Tar dia ngerasa kamu seneng sama dia. Cowok buaya kayak gitu dikasih harapan ya terus aja nekat."

"Vivi cemburu?"

"Ya iya, ntar Chika baper sama dia gimana?" Wajah Vivi jutek.

"Uwuwuwu....lucunya kalo ngambek." Chika mencubit pipi Vivi lalu membelai rambut kesayangannya. "Kan Cafe Aksara suka dapet limpahan pengunjung dari resto dia. Jadi ya dibaekin aja, pura - pura."

"Suka ngerayunya yang Vivi ngga suka," ujar Vivi sambil melahap nasi uduk dari tangan Chika.

"Halah, rayuan ga bermutu. Udah kebal Chika mah."

"Kalo Vivi yang ngerayu?"

"Karena Chika hanya milik Vivi seorang." Chika menowel hidung bangir Vivi.

"Gombal."

"Gombal tapi sayang kan?" rayu Chika menyuapi Vivi nasi uduk penghabisan.

"Terpaksa," jawab Vivi sambil mengunyah gorengan.

"Kok gitu?" Chika mengernyitkan alis.

"Hati Vivi udah diambil semua sama Chika sih..." wajah Vivi memerah tersipu malu.

"Sama gombalnya. Gemes!" Chika merebut potongan terakhir bakwan Vivi.

"Aaaah, Chika. Punya Vivi kok dimakan," gerutu Vivi.

"Nih punya Vivi, Chika simpen di sini nih!" Chika merem menunjuk dadanya.

Vivi lekas mencium bibir Chika mumpung lagi manyun. "Gombal!" bisik Vivi lalu beranjak ke dapur hendak cuci tangan.

Chika menyusul Vivi dan memeluk dari belakang, tangannya ikut merecoki tangan Vivi yang sedang dicuci memakai sabun. Chika mengecup belakang telinga Vivi.

"Chika ih, masih pagi. Ntar diliat Kak Gre." Vivi terkekeh. Ia kegelian.

"Mana belum ada?" Chika menoleh keluar.

"Genit dasar," hardik Vivi mengelap tangannya.

Chika nyosor lagi, buru - buru mencium pipi Vivi lalu tertawa pergi mengambil stok sirup di pantry.

Why Should We Met? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang