Naruto ( Time Trevel)

bagian 4

test kelulusan akademi berjalan dengan baik bagi naruto. tidak seperti pada kehidupannya sebelumnya yang gagal dalam tehnik bungsin. dan juga hasil tes menyatakan naruto menjadi peringkat satu di akademi dengan keahliannya, naruto juga memecahkan rekor youndaime hokage dalm tesnya yang membuat gempar seluruh desa. terlebih pada saat tes naruto memamerkan jutsu rasenggan dan ia masih menyembunyikan tentang jutsu hiraisinya yang telah ia kuasai dengan sangat baik, hal ini sampai terdengar keluar desa karena jutsu ini adalah jutsu andalan hokage keempat yang merupakan ayahnya sendiri. sekarang naruto sedang berada di kelas menunggu jonin pendampingnya dan semuanya tak pernah berubah. senseinya selalu saja terlambat, begitu pula dengan kedua rekan setimnya sasuke yang selalu diam nemikirkan cara untuk membunuh kakaknya sendiri, naruto sangat sedih dengan hal ini karena baginya itachi kakak sasuke adalah pahlawan besar namun tak pernah tertulis dalam buku sejarah. dia hanya di tuding sebagai penjahat dan penghianat. begitu pula dengan seorang gadis di sampingnya yang selalu mencari perhatian kepada sasuke dan selalu saja mengerutu tidak jelas, bahkan naruto teringat kata sakura yang menyebutnya sebagai beban di tim 7 mungkin kali ini naruto setuju untuk hal ini. setelah beberapa menit kemudia kepulan asap datang di depan mereka, dan perlahan menghilang menampilkan sosok pria yang memakai masker dan berambut silver.

" kalian pasti tim tujuh karena hnya kalian yang tersisa" ujar sosok tersebut

" sensei telat" teriak sakura

" maaf tadi dalam perjalanan menuju ke sini, ada nenek nenek membawa banyak barang, dan sebagai seorang pria yang baik aku menolongnya, dan setelah aku selesai aku kembali di hadang oleh kucing hitam, karena untuk menghindari sial aku mengambil jalan memutar, dan akhirnya aku tersesat dijalan yang bernama kehidupan" jawab sosok tersebut dengan panjang lebar. sasuke hendak menjatuhkan rahangnya mendengar alasan senseinya tapi dia tahan demi martabat ucihanya dan sakura benar benar mengganga mendengar alasan tidak masuk akal senseinya, dan naruto tidak ambil pusing, karena jika ia dalam kondisi seperti itu mungkin di akan melakukan hal yang sama dangan sensei ber masker.

" temui aku di atap dalam 5 menit" sambungnya lagi

dan menghilang dalam kepulan asap menyisakan ketiga genin yang mengikutinya dengan berjalan menaiki atap yang cukup tinggi. setelah lima menit berlalu ketiganya menampakan dirinya.

" baiklah karena semuanya sudah di sini kita mulai dengan perkenalan " ucap sensei mereka dengan tatapan bosan

" kenapa kau tidak mencontohkan nya dulu sensei" ucap sakura

"baiklah, namaku hantake kakasi hal yang ku sukai kalian masih belum cukup umur, hal yang tidak kusukai tidak akan ku katakan dan mimpiku belum ku pikirkan" ucap sesei mereka yang ternya ta bernama kakasi yang di kenal denaga 'kakasi si saringgan', 'kakasi si pembantai teman' dan banyak julukan lainya.

'pada akhirnya dia hanya mengatakan namanya saja' batin sasuke dan sakura

" baiklah di mulai dengan kamu pirang" kata kakasi sambil menunjuk naruto dengan dagunya.

"namaku uzumaki naruto, hal yang ku sukai adalah ramen cup tapi aku lebih menyukai ramen di ichiraku tempat dimana aku tidak disebut dengan monster, hal yang tak ku sukai adalah harus menunggu 3 menit sebelum ramen siap, dan impianku adalah menggapai perdamaian sejati dan abadi di dunia ini" ucap naruto dengan penuh semangat.

"kamu pink" pangil kakasi

"namaku sakura haruno hal yang kusukai adalah kyaaa( melirik ke sasuke) dan yang tak kusukai adalah ino si pig, dan mimpiku adalah kyaaa (melirik sasuke 'lagi')" ucap sakura

"dan kamu emo" ucap kakasi sasuke hanya mendengus mendengar sebutan dari senseinya.

"namaku sasuke uciha, sedikit yang ku sukai dan banyak hal yang tak kusukai, dan aku tak memiliki mimpi aku lebih menyebutnya sebagai ambisi dan ambisiku adalah membunuh seseorang" ucap sasuke. kakasi hanya menghela nafas mendengar perkenalan calon muridnya si maniak ramen, fans gril dan pendendam dia bertanya tanya mengapa hokage ke tiga menempatkan mereka ke timnya.