bagian 26

3.4K 264 31
                                    

Naruto dengan bingung menatap ke sekeliling, tapi yang di lihatnya hanyalah warna putih saja. Dia berusaha mencari jalan keluar dan berteriak sekeras mungkin agar orang bisa mendengarnya. Namun yang di dengarkan nya hanyalah suaranya yang menggema.

" Apa kau bisa diam anak muda?'' Sebuah suara menyapu pendengaran Naruto, membuat dia menolehkan kepalanya menghadap ke asal suara itu. Di sana dia melihat seorang pria tua yang dalam posisi duduk tapi juga melayang di udara. Tangannya menggenggam sebuah tongkat dimana bagian atasnya terlihat hat sebuah lingkaran. Melihat penampakan itu membuat Naruto melebarkan matanya. " Hey pak tua,  lama tidak bertemu." Orang yang Naruto panggil pak tua itu mengerutkan keningnya mendengar penuturan Naruto, karena seinggatnya ini adalah pertemuan pertama mereka. " Apa kita pernah bertemu anak muda?" Mendengar itu Naruto menggruk-garuk kepala belakangnya, karena ini akan menjadi cerita yang sangatlah panjang.

******************

Di dalam barier

Kazekage ketiga dan Hokage ketiga maupun dua Kage lainnya mengedip-ngedipkan mata dengan lucu, mereka sangat bingung apa sebenarnya yang terjadi dengan Naruto. Mengapa Naruto menghilang begitu saja?Dan Hokage adalah orang pertama yang angkat bicara. " A- Apa yang terjadi?" Namun ucapannya itu hanya di anggap angin saja oleh para Kage lainnya, karena mereka tidak tahu apa yang akan di katakan.

Orocimaru tersenyum melihat hal itu, dia lansung menugaskan tiga Kage edo tensei untuk segera menyerang. Yang pertama maju adalah Hokage ke empat lah yang pertama menyerang dengan melemperkan kunai Hiraisin ke arah Sarutobi. " Hiraisin." Hokage ketiga tidak sempat mengelak pada kunai itu pada saat mendekat kepadanya.

Hokage keempat lansung muncul tepat di kunai Hiraisin itu, dan pada tangan Hokage keempat ada sebuah bola cakra berwarna biru yang siap di benturkan kepada Hokage ketiga. " Raseng..." Ucapan Hokage keempat masih belum sempat terucap karena Raikage telah berinisiatip memukul Hokage keempat dengan kuat hingga terental. " Kau sudah terlalu tua untuk bertarung." Hokage ketiga hanya tersenyum mendengar ucapan Raikage, dia lansung mengambil posisi bertarung dengan menggenggam tongkat enma di tangannya. " Memanjang." Tongkat enma itu lansung memanjang menuruti perintah Hokage ketiga dan langsung mengarah tepat ke arah Hokage kedua yang sedang mempersiapkan jutsu. Hokage kedua melompat kesamping untuk menghindari serangan itu. " Suiton Suryudan no jutsu." Ucap Hokage membentuk naga air dengan mata berwarna kuning.

Semua Kage lansung melompat ke segala arah untuk menghindari serangan itu. Melihat keadaan yang sangat menguntungkan Hokage pertama membuat sebuah handseel. " Mokuton: jokai hokai kotan." ucapnya membuat kayu kayu keluar dari tanah dan mengarah ke arah Kaze Kage dan Mizukage. Kazekage mengangkat tangannya dan dengan cepat pasir emas membentuk pelindung untuk melindungi diri. Tapi pasir emas itu masih belum cukup untuk menyaingi jutsu Hokage pertama. Mizukage lansung merapalkan handsell dengan sangat cepat pada saat melihat kayu runcing mengarah kepadanya. " Yoton: Yomi numa." Mizukage mnyemburkan lahar panas kearah kayu kayu itu dan membakar beberapa kayu. Tapi masih tersisa kayu kayu lainnya yang tetap menyerang Kazekage dan Mizukage. Mereka berdua melompat lompat kebelakang untuk menghindari serangan Hokage pertama itu dan sesekali mengunakan beberapa jutsu untuk menghalangi kayu-kayu itu. " Aku selalu menantikan pertempuran yang menyenangkan tapi ini terlalu gila." gumam Mizukage yang hanya di dengarkan dirinya sendiri, karena Kazekage masih pokus untuk menghindari serangan kayu itu. ' Jika begini terus aku bisa mati, dan jika aku mati, aku tidak bisa menikah. TIDAK AKU TIDAK INGIN JADI PERAWAN TUA. Eh tapi jika aku mati aku tidak jadi tau. Setidaknya itu berita baiknya.'  Batin Mizukage.

" Gunakan jutsu jarak jauh mu, arahkan kepada penguna jutsu ini." Ucap Kazekage kepada Mizukage, dan lansung di angguki oleh Mizukage dan lansung merapalkan handseel untuk membuat jutsu. " Yokai no jutsu." Mizukage kembali memuntahkan lahar panas tapi kali ini lebih cepat sehingga jarak jangkauannya menjadi lebih jauh. Begitu pula dengan Kazekage dia merentangkan tangannya dan kemudian mengangkat keatas setelah itu mengarahkan lagi tangannya kedepan. Dan sesuai dengan tangannya pasir emas terbang ke atas dan kemudian dengan cepat menuju kearah hokage pertama. Tapi dua jutsu itu tidak bisa mengenai Hokage kedua karena Jutsu itu berhasil di tahan oleh kayu yang membentuk sebuah kubah pelindung.

Di luar barier

" Hinata kemana kita akan pergi?" Tanya Sakura kepada Hinata yang masih fokus menggunakan bayakugan untuk medekteksi musuh. " Di gerbang sebelah barat. Sepertinya pasukan membutuhkan bantuan." Sakura, Sasuke dan gara mengangguk menuruti ucapan Hinata, tapi pada saat mereka akan berangkat ke sana. Mereka dihentikan oleh sebuah suara. " Hey apa kalian akan meninggalkan kami?" Hinata dan yang lainnya mengarahkan pandangannya ke asal suara. Di sana terlihat seorang anak laki laki berpakaian hitam dengan riasan di wajahnya. Di sebelahnya juga ada seorang kunoichi yang terlihat memanyunkan mulutnya mendengar ucapan saudaranya.

Foft

Muncul sebuah kepulan asap di tengah desa membuat para genin mengalihkan perhatian ke tempat itu. Setelah asap menghilang terlihat seekor ular raksasa yang lansung menyerang desa. Gara memandang ular itu dengan seringaian di wajahnya. " Kalian pergilah ke sana. Aku akan sedikit bersesenang senanh di sini." Setelah mengucapkan itu, Gara lansung berlari ke arah ular raksasa yang terlihat sedang bertarung melawan seorang pria yang bertubuh besar yang bahkan mencapai dua ruts meter. " Biarkan dia di sana, kita akan menuju ke gerbang desa." Ucap Sasuke yang lansung di angguki oleh semua genin lain dan lansung berlari menuju gerbang desa bagian barat.

*******************

" Jadi begitu." Seorang pria tua mengelus janggutnya mencoba memahami cerita Naruto. " Jadi kau benar-benar berhasil mewujudkan perdamaian. Meski hanya sementara." Naruto mengangguk dengan lemah menggapai perkataan Rikudo Sanin. Kemudian Rikudo Sanin mengarahkan pandangannya pada seorang anak laki laki seumuran Naruto yang memiliki ciri fisik seorang Otsutsuki. " Dan kau menolongnya untuk memulai semua dari awal lagi?" Tanya Rikudo sanin kepada Taisuki. Taisuki hanya mengangguk menanggapi ucapan Rikudo sanin. Dia masih memperhatikan Rikudo sanain dari atas ke bawah dengan hati hati. " Jadi kau putra dari Kaguya-san." Rikudo sanin meng'iya'kan ucapan Taisuki. " Jadi kau mengenali ibuku. Apa yang kau pahami tentang dirinya?" Tanya Rikudo sanin. Taisuki kembali mengangguk sambil sedikit tersenyum.  " Dia adalah anggota klan cabang, dia ditugaskan untuk turun ke bumi bersama Ishiki untuk mengambil buah dari pohon dewa. Tapi dia tidak melaksanakan tugas itu dengan baik. Dan malah memiliki anak." Taisuki menjelaskan dengan nada yang sedikit mengandung kebencian di dalamnya. Rikudo sanin dan Naruto saling memandang mendengar penuturan Taisuki. " Jadi sebanrnya apa yang terjadi. Mengapa aku berada di sini?" Naruto akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan sebelum adanya adu mulut yang lebih jauh lagi. Taisuki hanya menghela nafas menenangkan diri. " Mungkin ini adalah kesempatan untuk memberikan tanda itu lagi kepadamu." Naruto kembali mengangguk memahami ucapan Taisuki. " Itu mungkin akan sangat berguna untuk ku kemudian hari. Aku bisa menggunakan seni tubuh langkaha Ashura, mode six path plus mode kyubi. Itu bisa membantubdalam pertarungan kedepannya." Rikudo Sanin mengangguk dan kemudian mengangkat tangan kanannya untuk memberikan Naruto tanda yang berbentuk matahari. Tapi sebelum tangan Naruto dan Rikudo sanin menyatu Taisuki angkat bicara. " Lebih baik kau memberikan kedua tanda itu kepada Naruto. Aku tidak tahu apakah Sasuke akan bertemu denganmu. Lagi pula, Naruto telah memiliki Rinenggan." Rikudo sanin kembali mengelus janggutnya untuk memikirkan ucap Taisuki. " Itu bisa bekerja."

Naruto ( Time Trevel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang