01- Jungkir Balik Pandangan Anna

5.5K 772 267
                                    

mengandung unsur 17+ (cmn cipokan aja)
⚠Wajib vote! ⚠
[ DI LARANG COPAS! MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! ]
Sayang, cinta, cantik, ganteng, Tante, Om, nenek, kakek jangan sider ya ^_^

Cerita ini new version dari akun pertama @katakwritter jdi kemungkinan ending di ubah dan ada perubahan alur serta penambahan chapter.

B O S S I S A N N O Y I N G

Ini adalah hari Anna interview untuk bekerja di sebuah perusahaan terbesar di Jakarta. Jantung nya terus berdetak tak karuan, wajah nya gugup, tangan nya mulai dingin. Takut jika Anna di tolak.

"Anna Prameswari silahkan masuk." Panggil seorang resepsionis perempuan dengan berpakaian rapih tidak lupa sebuah ukiran senyuman.

"Terima kasih." Jawab Ana membalas senyuman sang resepsionis agar terkesan ramah. Sesekali Anna juga harus menjaga image karena on the way sebagai sekretaris.

Ana mengetuk pintu.

"Masuk."

Begitu mendengar suara perintah kaki nya langsung memasuki sebuah ruangan yang begitu besar ber-wallpaper monokrom mata Anna menjelajahi setiap sisi ruangan yang sudut terdapat vase bunga besar, di bagian dinding juga terdapat banyak sebuah piagam yang tertempel rapih, Anna menyipitkan mata nya mencoba melihat apa yang tertulis di dalam kaca besar tersebut. Wow mulut Anna termangap. Ternyata perusahaan tempat nya bekerja sudah terkenal sampai ke luar negeri.

Lelaki berbadan tinggi menggunakan jas hitam di lengkapi dengan kemeja putih dan dasi hitam nya membuat ia terlihat gagah dan berwibawa, ditambah wajah tampan, bola mata berwarna hitam lekat, bibir merah alami, dan juga rambut yang tertata rapih klimis. Jangan lupakan tatapan tajam.

"Apa kamu mau pandangin saya terus?" Pria itu membuyarkan lamunan Anna.

"Eh? Maaf, pak." Anna menyengir bodoh, habis nya pria yang di hadapan Anna begitu tampan dan gagah sangat cocok di jadikan pria idaman ia pikir pemilik perusahaan ini sudah bapak-bapak tua sekitar umur 50-an nyatanya tebakan Anna meleset pria di hadapan nya terlihat masih muda, Anna yakin dia belum menikah.

"Arjuna Demi Arditama." Juna menjulurkan tangan nya dengan senang hati Anna menerima sambil mengulum senyum. "Anna Prameswari." Ucapnya masih tetap tersenyum.

"Kamu akan bekerja sebagai sekretaris saya, apa kamu-"

"Saya mau Pak!" Potong Anna tetap menampilkan senyuman nya.

Juna menaikkan sebelah alisnya nya, menatap Anna begitu antusias menerima pekerjaan yang telah ia berikan ditambah senyuman nya belum pudar sama sekali. Juna heran para pegawai yang bekerja bersamanya tidak pernah se-antusias ini, atau mungkin dia senang Juna terima bekerja di perusahaan yang jelas-jelas terkenal. Itu bisa jadi.

Juna tersenyum sekilas, "kamu bisa bekerja besok."

"Makasih, Pak!" Anna keluar dengan wajah sumringah. Rasa-rasanya Anna seperti habis bertemu dewa Yunani pertama kali Anna melihat pria sesempurna itu.

B O S S I S A N N O Y I N G

"Mata biru lekat, ganteng, sama bibir merah merona sexy banget!" Oceh Anna menatap langit-langit apartemen. "Wait," Anna menggeleng. "Gak! Itu gak akan mungkin terjadi sama gue! Yang benar aja seorang Boss sama sekretaris? Please Anna Lo gak boleh berharap!" Dumel Anna membuang pikiran halu nya ia lekas tidur menarik selimut menutupi sampai muka.

Lima belas menit kemudian Anna menyibak selimut nya ia sudah hampir pergi ke alam mimpi tapi bayangan wajah tampan milik Juna mengusik mimpi nya. Sebegitu besar pengaruh wajah Juna terhadap Anna, ya Tuhan tolong Anna ingin tidur. Anna memangku wajah nya perlahan ia merasakan hawa kantuk mulai menyerang lama-kelamaan tubuh Anna ambruk.

B O S S I S A N N O Y I N G

"Tugas kamu atur semua jadwal meeting saya jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun. Dan saya harap pekerjaan mu bagus tidak ada celah sedikitpun saya tidak suka mempunyai sekretaris yang malas dengan pekerjaan yang tidak memuaskan."

Juna beroceh panjang lebar membuat Anna mengkerutkan keningnya mencerna setiap omongan Juna. Selain tampan Juna juga boss yang cerewet membuat dirinya harus benar-benar memasang telinga lebar-lebar saat dia berbicara tanpa spasi sedikit pun.

"Maaf, Pak. Saya harap bapak pakai spasi saat bicara." Ucap Anna memberi saran.

"Apa kamu keberatan?"

"Tentu. karena saya harus memasang telinga lebar seperti gajah demi mendengar kan omongan Bapak." Anna melototkan matanya. Apa yang baru keluar dari mulutnya itu salah! Ia tersenyum penuh arti ke arah Juna. Anna keceplosan.

Juna menatap Anna tajam. "Jadi kamu keberatan kalau begitu kamu bisa resign segera dari sini." Nada suara Juna terdengar dingin di telinga Anna.

Gue lupa cari karakter seorang Boss di google!

Anna meneguk saliva nya kasar mendengar nada dingin Juna di tambah tatapan tajam boss nya benar-benar sama sekali tidak bisa diajak bercanda padahal ini hanya sebuah lelucon Anna pikir bercanda sedikit tak apa-apa.

"Maaf, Pak. Saya hanya bercanda." Anna mengangkat kedua tangan nya membentuk tanda peace pada Juna.

"Pergi selesaikan perkerjaan kamu!" Usir Juna yang di patuhi oleh Anna. Juna menggeleng heran melihat tingkah laku Anna.

Ana mendaratkan bokong nya dikursi lengkap dengan laptop di hadapan bersama berkas yang harus di urus nya. "Ganteng, iya. Tapi sayang galak. Gak jadi suka deh." Anna bisa membayangkan kalau menjadi pacar Juna yang ada Anna bisa-bisa di pelototi lalu di tak dianggap pacar sama sekali.

"Kamu bilang saya galak?"

Suara interupsi seseorang membuat Anna mendongak, "Pak, Juna?!" Kaget nya.

B O S S I S A N N O Y I N G

Udh pada vote blm?
Di vote dlu ya cantik ganteng ^_^
Saya harap jgn ada yg sider di lapak ini karena cerita ini di lapak @katakwritter sangat di sukai reader dan vote sudah mencapai 5k +++
Apresiasi kalian sngt di butuhkan ❣

Visual ⤵

Arjuna Demi Arditama

Arjuna Demi Arditama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anna Prameswari

Anna Prameswari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss Is Annoying ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang