11- To Heart, Get Well Soon

1.5K 438 39
                                    

Heyho guys!
Kali ini di part ini alurnya sedih aku rasa kalian harus menggunakan perasaan dan bayangin jadi karakter yg disakitin 😭😭😭

Klo kalian gsedih berarti kalian krg menghayati 😂✔️
Menghayati lah setiap membaca cerita ku, aku aja nangis masa kalian nggak?

Happy reading!

B O S S I S A N N O Y I N G

Ada yang menggangu pikiran Anna tentang perempuan yang Juna cium waktu itu, wajah nya seperti Anna kenal. Anna membuka pintu berjalan menuju tempat kerjanya. Kemarin Anna izin karena ia demam tinggi akibat hujan-hujanan tapi ia tak memberitahu Rani alasan nya izin, bisa dikatakan Anna sekaligus mengindari Juna.

"Lo semua yakin gak mau kasih tau Anna yang sebenarnya?" Randi bertanya pada Dira, Rani, dan Tati sambil melihat Anna mereka ber-empat berkumpul di meja kerja Dira supaya Anna tidak curiga.

"Nggak deh jangan, Lo liat deh muka Anna dia kayak abis sakit pucet gitu." Usul Tati. Dira dan Rani mengangguk diikuti Randi. Mereka ber-empat pun kembali ketempat masing-masing melanjutkan pekerjaan.

Tugas yang sempat terlantar kemarin akibat Anna tidak masuk sudah ia kerjakan berkat bantuan Rani karena kemarin Rani bilang dia menggantikan Anna sementara menjadi sekretaris Juna.

Anna memasukkan kertas-kertas ke dalam map berwarna biru tua lalu menyusun nya serapih mungkin setelah itu meminta tanda tangan Juna. Anna akan menganggap kejadian waktu itu tak pernah dilihat oleh nya sama sekali, sekarang Anna akan berlaku serius sebagai sekretaris.

Anna berjalan menuju ruangan Juna membawa map tersebut kedalam pelukan nya.

"Aku seneng kita bisa kayak dulu lagi." Karina tersenyum lebar mengusap lembut pipi Juna. "Aku sayang ka ..." Omongan Karina terhenti ia menengok ke belakang, Juna pun ikut melihat ...

"Dia kan perempuan yang ada di foto kamar Juna." Anna berkata dalam hati. Ia terbengong, sekujur badan nya melemas ditambah perkataan yang barusan perempuan itu lontarkan membuat Anna tambah melemas air mata seakan memaksa keluar.

Tapi Anna berusaha terlihat baik-baik saja memasang wajah ceria. "Maaf telah menggangu, saya hanya memberi berkas ini untuk di tanda tangani oleh Pak Arjuna." Anna tersenyum kecut menaruh map tersebut di meja Juna dan hendak pergi namun suara panggilan Karina memberhentikan langkah Anna.

"Hei!" Karina turun dari meja kerja Arjuna menghampiri Anna. Di belakang Arjuna ikut mendekati Anna ia ingin melihat Anna apakah dia baik-baik saja. "Kenalin aku Karina pacar Arjuna." Karina menjulurkan tangan sambil tersenyum manis.

Anna terdiam memandang uluran tangan Karina, selepas itu pandangan Anna menuju mata Juna lalu ia tersenyum lebar, Anna pun menjabat tangan Karina. "Anna. Sekretaris Pak Arjuna." Ucapnya.

Selepas berkenalan Karina langsung merangkul lengan Juna menunjukkan senyum bahagia, Anna bisa melihat kebahagiaan dari wajah Karina. Bukan hanya foto Anna juga baru ingat ketika Juna menculiknya hanya untuk curhat ternyata Karina lah yang Juna ceritakan. Melihat mereka berdua tampak bahagia, tanpa Anna sadari air matanya telah mencelos.

Karina kebingungan melihat Anna yang mengeluarkan air mata. "An, Kamu nangis?" Tanya Karina.

Tersadar Anna menangis ia segera mengusap air matanya, "bukan, bukan nangis. Ini cuman kelilipan aja." Anna tertawa hambar. "Permisi Karina Pak Arjuna saya balik dulu masih ada yang harus saya kerjakan." Pamit Anna segera keluar secepat mungkin dari ruangan Juna, ia langsung berlari menuju kamar mandi.

Boss Is Annoying ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang