12- Keputusan Anna

1.5K 418 19
                                    

Hai guys!
Gmn kabarnya? Baik, 'kan?
Tetap jaga kesehatan ya!

Sebelum/sesudah membaca dipersilahkan untuk vote sebagai tanda menghargai karya ku. Jgn sider please 😭

Happy reading!

B O S S  I S  A N N O Y I N G

"Anna ..." Lirih Juna dalam kondisi setengah sadar. Mendengar Juna memanggil nama Anna, Karina terdiam menatap Juna. "Anna ..." Sekarang Juna memegang tangan Karina, "saya mohon jangan tinggalin saya. Saya cinta sama kamu." Karina meneteskan air mata ia melepaskan tangan Juna perlahan lalu pergi.

Juna belum sadar total jadi ia tidak tahu siapa yang di genggam dan siapa yang berada di sampingnya. Kata  Dokter kemarin Juna hanya kelelahan bercampur dengan suhu tubuh yang sangat tinggi makanya ia disuruh rawat inap sementara di rumah sakit.

Karina menangis di depan ruang rawat Juna entah apa maksud dari perkataan Juna tapi Karina merasa Juna berkata jujur berdasarkan lubuk hati nya. Karina terlalu bodoh menganggap Juna tak akan bisa move on padahal sudah jelas Karina memutuskan kontak bertahun-tahun otomatis Juna pasti belajar melupakan dan mencari pengganti nya.

Karina menghapus air matanya berdiri memasuki kembali ruangan Juna. Di tempat nya Juna ternyata sudah sadar, Karina tersenyum hangat mendekati Juna ia menarik kursi duduk tepat di samping Juna sambil menggenggam tangan nya.

"Kamu udah baikan?" Tanya Karina mengusap rambut Juna.

Juna tersenyum mengangguk. "Hm ..." Mata Juna melirik sekitar ruangan mencari seseorang, Karina pun ikut melihat ke kanan-kiri dan belakang hanya ada dirinya disini tidak ada siapapun.

Lalu Arjuna mencari siapa?

"Kamu cari siapa?"

"Anna. Aku pingsan pas ada Anna makanya aku cari dia buat sekadar bilang terima kasih karena mengurus berkas dengan baik." Karina tersenyum tipis ia tau Juna bukan ingin berterima kasih tentang itu tapi ada hal lain yang Karina tidak ketahui.

"Yaudah sekarang lebih baik kamu istirahat aku bakalan jaga kamu disini." Karina menyelimuti Juna dan mencium keningnya.

B O S S  I S  A N N O Y I N G

Tok ... Tok ... Tok ...

"Iya sebentar!" Frisa berjalan ke pintu apartemen. Sebuah pelukan tiba-tiba membuat Frisa terkejut. "Anna? Lo kenapa?" Anna menangis di pelukan Frisa. Frisa mengusap punggung Anna mencoba menenangkan sahabatnya dan bercerita sebab akhir-akhir ini Frisa mendapati Anna seperti murung tak biasanya. Kejadian Minggu lalu Anna tak bercerita padanya dan sekarang dia datang sambil menangis lagi.

Frisa menaruh rasa curiga pada Juna.

"Gue jatuh cinta sama Arjuna, Fris! Hiks ... Hiks ... Hiks ..." Teriak Anna menahan sesegukan nya akibat menangis terlalu kencang. "Tapi, Karina cinta lama Juna udah kembali. Gue tahu Juna masih sayang sama Karina mana mungkin gue ngerusak kebahagiaan mereka berdua Fris?!!" Anna menenggelamkan wajah nya ke ceruk leher Frisa.

Jadi masalahnya ini Frisa menghela napas tangan nya berpindah mengusap rambut Anna. Betapa kasian nya Anna setiap menyukai seseorang cinta nya akan bertepuk sebelah tangan. Frisa tak bisa membantu apapun soal perasaan sebab yang jatuh cinta adalah Anna jadi hanya dirinya sendiri yang bisa membantu. Sedangkan Frisa mungkin sekadar memberi saran saja.

Juna berbohong pada Karina sebenarnya ia mencari Anna bukan untuk berterima kasih karena mengurus pekerjaan nya melainkan berterima kasih telah mengkhawatirkan nya. Selain itu Juna ingin Anna tau kalau Juna mencintainya, sejak kedatangan Anna saat pertama kali mampu membuat Juna tersenyum meski masih tipis namun perlahan Anna bisa melebarkan senyuman nya.

Juna menutup mata menggunakan lengan nya membayangkan setiap tingkah lucu Anna dan wajah kesal Anna setiap kali Juna menyuruh hal yang merepotkan. Ia tersenyum tipis sampai akhirnya sebuah tetes air mata mengalir.

"Ini Lo minum dulu supaya tenangan dikit." Frisa menyodorkan segelas air putih. Anna mengambilnya meneguk hingga tandas.

"Gue mau resign." Putus Anna.

Sontak Frisa terkejut dengan pernyataan Anna yang menurut Frisa terlalu cepat tanpa berpikir panjang. "Lo yakin? Lo kalau mau bertindak di pikir dulu." Saran Frisa.

Anna menggeleng. Sejak kejadian Juna dan Karina berciuman kepergok Anna, saat itu Anna sudah mengambil sebuah keputusan kalau ia harus resign. Untuk melupakan Juna maka ia harus pergi dari perusahaan tersebut akan sulit bagi Anna jika masih berada disana sambil melihat kemesraan mereka berdua meski hati belum sepenuh nya rela.

Anna tak ingin egois, melihat Boss nya bahagia sudah lebih baik.

"Gue yakin Fris, mungkin gue bakalan tinggal di rumah kedua orang tua gue dan kerja disana."

Frisa menghela napas berat. "Berarti Lo bakalan jarang kesini dong? kita gantian loh ... Dulu Lo yang sendiri sekarang gue yang sendiri. Gue bakalan kangen Lo, An!!!" Mereka berdua saling berpelukan.

Anna melepaskan pelukan nya, Frisa menghapus air mata. "Jangan kasih tau Juna kalau gue pergi ke rumah orang tua gue ya, Fris?" Pinta Anna memohon pada Frisa.

Frisa ragu tak akan memberitahu Juna tentang ini tapi— yasudahlah, Frisa mengangguk. Mereka berdua kembali berpelukan sebelum Anna pergi.

B O S S  I S  A N N O Y I N G

Dua part lagi menuju ending?
Tetap stay tune guys!
Please itu yg sider di mohon memberikan jejak. Aku bakalan seneng bgt kalau kalian gak sider 😭😋

Come on guys!

Boss Is Annoying ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang