SOA&K 14. Honey Moon

1.5K 132 14
                                    

Aruna pov

Bulan madu diawan biru,
Tiada yang mengganggu..

Sesemangat itu suamiku yang ingin berbulan madu, sementara aku sudah ingin muntah duluan membayangkan aku berada diketinggian.

Bulan madu diatas pelangi
Hanya kita berdua..

"Mas.. kita batalin aja ya honey moonnya?" Tanyaku sambil menutup mulut dan berjalan ke toilet kamar

"Sayang, kamu kenapa?" Tanyanya panik dan ikut serta memijit tengkuk leherku secara perlahan.

"Sakit tau mas mijitnya" keluhku, kalau pijit leher itu jangan pakai tenaga dalam bisa nggak sih mas? Kamu mau lihat aku cepat mati?

"Maaf.. jangan-jangan kamuuuu" mendadak ia memelukku erat

"Hueeeekk"

Aku melepas pelukannya dan berlari lagi ke toilet kamar, kenapa jadi seperti ini sih? Ayolah.. aku tak ingin mengecewakan si pemberi tiket dan suamiku.

"Sayang. Kamu hamil?" Ha? Sejak kapan?

"Ha? Yang bener? Masa sih?" Tanyaku tak percaya

"Jadi kamu hamil anak siapa?" Ha? Maksudnya apa sih? Hamil anak siapa? Siapa yang hamil coba?

"Mulut ihh" aku mencubit pinggangnya sedikit, biar ia sadar apa yang tanyakannya itu membuatku bingung.

"Sakit sayang, kamu kalo nyubit gak kira-kira" protesnya

"Makanya jangan halu mas itu, semua pertanyaan dilontarin ke aku"

"Aku gak hamil dan gak hamil anak siapa-siapa"

Sampai kesal aku dibuatnya, ia ku tinggal tidur.

"Jam keberangkatannya 2 jam lagi, masa iya dua tiket ekslusif ini hangus gitu aja" ocehnya sambil bergelayut manja dipundakku

"Sayang bangun.. mas minta maaf deh soal yang tadi ya" tambahnya sambil mencium pipi kiriku.

Semoga tidak muntah lagi ya Allah, kasihan suamiku yang mengharapkan honey moon ini.

"Yaudah, ayo kita berangkat" ucapku ketika bangkit dari tidurku.

"Yeeeee, sayangku nggak ngambek lagiii" terkadang suamiku seperti anak kecil yang sukanya ingin dimengerti, terkadang juga tegas layaknya ia dilapangan. Tetapi bagiku, kau tetap suamiku. Suami yang selalu menghiburku, suami yang selalu ada disetiap moment apapun. Terima kasih sudah memilihku untuk dijadikan pendamping hidupmu, kapten.

"Banyak banget bawaan kita mas? Emang berapa hari disana?" Tanyaku, melihat koper ukuran jumbo yang diseretnya.

"Hehe, 3 hari dua malam" ucapnya sambil tersenyum jahat kearahku, maksudnya senyum seperti itu, kenapa? Kok bikin merinding sih.

****

"Ladies and Gentlemen, we shortly will be landing at Natuna Ranai Airport in Natuna, Riau Island. The local time now is 20 minutes past 11 a.m. Please fasten your seat belt against your seatback into the outbreak position and locks your table securely. Place your phone back and video monitor in place also keeps your window safes open during this time. Passenger who are Using laptop and other entertainment devices, please switch them off now. We would like to remind you that carrying narcotics and drugs in Indonesia is the violation of the law, Thank you"

Akhirnya penerbangan Medan - Natuna berakhir, kami langsung menuju hotel yang dipesan kak Hana sebelumnya De Best Hotel Natuna. Pemandangan alam disini membuatku betah berlama-lama dikota Jelita Sejuba ini.

"Nanti kita ke Jelita Sejuba Resort, pantai Batu Kasah terus yang terakhir Alif Stone Park" ucap mas Khayri memberitahuku tentang objek wisata disini.

"Yang bukit difilm jelita sejuba enggak mas?"

Story Of Aruna & Khayri | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang