SOA&K 19. Pulang

1K 109 29
                                    

Semenjak pengusiran 4 hari lalu, kondisi Aruna semakin membaik dan kini Aruna sudah tak ketakutan lagi melihat Khayri.

Khayri juga sudah meminta maaf sebesar-besarnya kepada calon bunda dari anak-anaknya itu.

Flashback on

"Sayang.. mas masuk ya?" Ucap Khayri sambil membawakan buah potong untuk nutrisi tambahan istrinya.

"Bundaaa.. Aruna takut.." trauma itu masih tergambar jelas bila Khayri mendekati Aruna

"Sayang, jangan takut. Mas gak akan ngebentak kamu lagi" sambung Khayri masuk ke ruangan Aruna dan menaruh buah potong itu dimeja kecil.

"Bundaa.." Aruna terus memanggili bundanya, rasa takut itu nyatanya belum hilang walaupun sudah 3 hari Aruna tak melihat suaminya.

"Aruna" ucap Khayri mendekati brankarnya.

"Mas merindukanmu dirumah sayang, jangan takut aku ini suamimu bukan penjahat" bujuk Khayri

Khayri pun langsung memeluk erat Aruna. Walau sedikit takut, diam-diam Aruna juga merindukan sosok penyemangat dalam hidupnya, yang tak lain adalah Khayri.

"Apa kabar anak ayah?" Tanya Khayri mengelus perut istrinya

"Maafin ayah ya nak. Karena ayah, bundamu sampai dirawat intensif disini. Sayang, kamu maafin mas kan?" Tanya Khayri meyakinkan Aruna, bahwa kejadian ini tak akan terulang kembali untuk kedepannya.

"Aruna sudah maafin mas" jawab Aruna sambil memandangi wajah suaminya

"Terima kasih banyak, Arunaku" jawabnya memeluk dan mencium kening Aruna secara bersamaan.

Betapa senangnya suasana hati Khayri hari ini, karena sudah mendapatkan maaf istrinya begitu pun Aruna nyatanya ia sudah tak takut lagi melihat Khayri.

"Udah sarapan belum sayang?" Tanya Khayri melirik semangkuk bubur yang masih belum tersentuh di meja satu lagi.

"Runa, bosen sama makanan rumah sakit" curhat Aruna membuat Khayri gemas dengan calon bunda ini, tak biasanya ia protes tentang makanan kepada Khayri

"Mas gak dinas?" Tanya Aruna baru teringat kalau Khayri ke rumah sakit ini tak memakai seragam lorengnya.

"Cuti. Komandan bilang, bujuk Aruna supaya cepat sembuh" sahut Khayri, Aruna pun mengangguk cepat.

"Mas.. Aruna boleh tanya sesuatu?" Tanya Aruna lembut, feeling Khayri sudah berkata pasti Aruna akan membahas mantannya yang baru saja dipindahkan tugas.

"Tentang mantan mas?" Tanya Khayri membuat Aruna diam seribu bahasa.

"Dengerin mas, sayang. Mantan itu hanya bekas dan kamu masa depan mas. Bukti nyata cinta kita, janin yang ada diperut kamu kalau mas tak mencintaimu kenapa Khayri junior tumbuh kembang disana? Mas sangat mencintai Aruna, lebih dari apapun." Jelas Khayri tak bosan-bosannya ia menjelaskan perihal ini kepada Aruna.

"Maafin Aruna.." sesalnya

"Kamu gak salah sayang. Bunda mau makan apa? Perutnya belum terisi loh? Adek juga butuh asupan ya nak"

"Aruna kepingin sop mas" mintanya

"Oke, mas ke kantin sebentar ya sayang" ucap Khayri bergegas membeli pesanan istrinya di lantai dasar kantin rumah sakit.

"Mas udah sarapan?" Tanya Aruna

"Sarapan imukal doang tadi. Ini sekalian pesan kok, sayang" jawab Khayri menebar senyum kepada Aruna yang terhalang pintu masuk ruangannya.

Story Of Aruna & Khayri | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang