SOA&K 4. Kapten

1.6K 149 2
                                    

Happy reading guyss...

Aruna pov

Kembali lagi dengan Aruna imutz. Huaa senang banget rasanya kenal dengan tentara yang aku puji-puji ketampanannya tadi dibus damri. Kami dipertemukan untuk kedua kalinya, dihari yang sama dan tempat yang berbeda.

Namanya Kapten Khayri Faiq, orangnya santun, lembut, sepertinya penyayang anak-anak karena waktu ia memberikan hpnya kepadaku tergambar jelas foto anak dan dirinya sedang berpelukan. Sweet banget bukan?

Ceritanya sekarang aku dijodohin sama anggotanya yang bernama Ryan dan Frandi, dengan iming-iming diburuh nikah oleh kedua orang tua mas Khayri.

"Run, bundamu telpon itu. Yang kasmaran suara hp berdering pun udah gak kedengeran" omel Eca ketika kami sudah sampai dirumah.

"Padahal dia juga prasmanan eh kasmaran sama letda Frandi" skak mat Eca terdiam tak berkutik, ternyata ia suka dengan letda Frandi beneran.

Aku pun langsug mengangkat telpon dari bunda di Jawa.

"Suwi temen toh nduk ngangkat telpone bunda" omel bunda dari kejauhan tanpa mengucap salam.

"Assalamualaikum bun" ucapku

"Ehh iyo bunda lali, waalaikumussalam. Piye nduk sehat neng Medan? Wes mangan opo ora? Lancar toh kerjone? Piye mantune bunda wes intuk durung?" Buruh semua pertanyaan dari bunda, satu-satu kenapa bun.

"Aruna sehat kok bun, udah makan, udah mandi, baru pulang jajan di angkringan. Alhamdulillah lancar kok bun bulan depan Aruna sosialisasi di dimana Ca?" Tanyaku kepada Eca, aku selalu lupa nama kesatuan yang akan kukunjungi bulan depan.

"Zipur I/DD tante. Tante tau nggak?" Tanya Eca sambil merampas hpku

"Opo toh Eca, kek i weruh tantene men ngerti" tuh kan bundaku jadi kepo gegara Eca

"Aruna dijodohin sama tentara pangkat kapten tante, kan tante sama om katanya mau punya menantu TNI. Jadi tante setuju nggak sama perjodohan ini?" Tanya Eca, udahlah biar Eca yang jelasin ke bunda.

"Yo gelemlah Ca, sek om arep krungu juga"

"Opo Ca, om arep nduwe mantu TNI? Ojo dolanan loh"

"Beneran om, kata calon menantu om tadi kalo Aruna punya waktu senggang mau diajak main kerumah orang tuanya calon menantu om" jawab Eca sangat ekspresif, kayak menjiwai banget nih orang.

"Sek, om arep ngomong karo Aruna" kata ayahku, aku kangen ayah disana yah.

"Ayah kangen" ucapku dengan nada manja kepada beliau.

"Sabar Aruna, ayah sama bunda mau pindah kok ke Medan" kata ayah, beneran yah?

"Benerah yah bun?" Tanyaku serius

"Iya sayang, ini lagi ngurus surat pindah. Ayah sama bunda mau netap di Medan, restoran bunda bukde yang pegang" sambung ayah

"Ayah pindah tugas ya?" Tanyaku, oh iya aku lupa ayahku juga seorang tentara angkatan darat berpangkat kolonel, iya perwira menengah.

Story Of Aruna & Khayri | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang