SOA&K 15. Holiyeay

1.3K 126 5
                                    

Khayri pov

Akhirnya aku bisa menepati janjiku waktu masih ditugaskan dulu kepada Aruna, liburan ke Natuna berdua dalam status suami istri. Tak ku sangka dari pertemuan singkat itu aku langsung melabuhkan cintaku kepadanya.

Wanita pekerja keras, sopan, ramah, cantik ya pastilah namanya juga pegawai bank ya harus ramah sama nasabahnya ckck becanda, semua itu memang murni sikap istriku.

Sekarang wanita cantik disampingku sedang sibuk memandangi perbukitan yang disebrang kanannya terdapat kesatuan Bukit Barisan kalau lihatnya pakai teropong baru terbukti jelas.

"Serius amat" ucapku sambil menoel pipinya alhasil membuatnya kaget.

"Kaget tau mas" sahutnya dengan wajah judesnya

"Lagian gak kedip gitu, untung yang dipandangin hutan bukan suami orang"

"Oh jadi ikhlas nih Runa mandangin suami orang? Baik, laksanakan kapten" sahutnya menantangku

"Ikhlas ngehukum kamu" jawabku menakutinya

"Ihh, sejak kapan mas terapkan hukuman buat Runa? Kenapa baru bilang sekarang? Hiks hiks" haha takut beneran istriku, padahal aku hanya bercanda dengannya tapi ia malah menganggapku serius bahkan dua rius haha.

"Nggak ada yang nyuruh kamu nangis, hukuman tetap berjalan" sahutku ingin tertawa melihat ekspresinya itu.

"Mas Khayri jahat" tangisnya semakin menjadi, membuatku semakin terpingkal geli. Setulus ini wanitaku yang mencintaiku.

"Jangan nangis, hukuman tetap berjalan haha" tambahku, membuat tangisannya mendadak berhenti karena tawaku.

"Mas Khayriiiiiii" jeritnya membuatku tertawa terbahak-bahak.

"Sayang, mau kemana lagi setelah ini?" Tanyaku kepadanya yang sudah menungguku diatas motor, ceritanya masih ngelanjutin ngambeknya.

"Serah"

"Jangan bilang terserah dong" bujukku, kata terserah itu rumit bagiku. Nanti aku pingin ke Alif Stone Park, ia pingin ke Pantai Batu Kasah, nanti ia pingin ke Jelita Sejuba Resort aku malah sebaliknya. Rumit memang kata terserah itu.

"Pantai aja, besok lanjut lagi" tuh cueknya mulai

"Kalo gini kan gak buat mas bingung" sahutku sambil menggodanya dengan mengedipkan mataku.

Ia pun langsung melihat kekanan dan kekiri, mas tuh cuma main mata ke kamu doang sayang bukan perempuan lain. Astaghfirullah, istriku nggak peka.

"Gemes kaliiiiii" ucapku menekan vokal i sambil memainkan pipinya layaknya squisy.

"Sakit tau" jawabnya sambil membuang tanganku, pipi tembam nan putihnya berganti merah. Segemas itu tenyata diriku.

"Habisnya kamu ngambek terus, batalin holidaynya nih?"

"Jangan mas, jangan dibatalin" bujuknya

"Ada syaratnya" tak semudah itu sayangku haha

"Apa syaratnya?" Tanyanya

Story Of Aruna & Khayri | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang