THE GAME, I-LAND [✓]

1O :: KILLING IS NOT PLANNED

❝ Bukankah sudah
kukatakan !
Jangan percaya
siapa pun ! ❞

BUUUAAAAKKK

Jay terhempas ke lantai cukup kuat. Ia memegang perutnya yang tadi baru saja dihantam oleh tangan Jake.

Jangan tanya bagaimana ekspresi Jake kini, ia mengertakkan gigi dari matanya terlihat jelas bahwa ia sedang marah. Serta urat lehernya pun kelihatan. Ia sekejap lupa beberapa saat yang lalu ia juga di beginikan oleh Seon.

"PENGKHIANAT SIALAN!!!"

Jake ingin menendang kepala Jay dengan kakinya lalu menginjak-injak badan Jay dengan kuat, tetapi saat ia ingin melakukannya seseorang menghalangi Jake.

"Hei hentikan."

Sekarang atensi Jake beralih ke pemuda yang ada di depan Jay. Gara-gara dia, hubungan persahabatan Jake dan Jay hancur.

"K-kaauu─"

"─Kau manusia brengsek yang mengiming-imingi Jay bukan?!!!"

Jake dengan amarahnya menarik kerah baju Hanbin dengan kuat, hingga membuat pria itu berjinjit karenanya.

"Hei, Jake. Sudahlah." Heeseung yang dibelakang Jake bermaksud melerai namun tidak dipedulikan oleh Jake.

"Lepaskan Hanbin-hyung. Kita bukan teman lagi Jake." Ucap Jay berusaha berdiri.

Jake melepaskan dengan kasar kerah Hanbin. Tidak percaya dengan ucapan Jay. "Benar. Kita bukan teman."

Jake berjalan melewati mereka.
"Jika suatu saat kau meminta bantuanku. Aku takkan pernah membantu mu." Ujar pemuda Shim itu kemudian berlalu.

Di saat yang bersamaan pula, di sebuah ruangan dengan banyak monitor dan kamera terpasang di sana. Seorang manusia tengah memantau mereka dalam diam. Kemudian ia tersenyum senang.

"Sepertinya akan menarik.