❝Teman palsu berada
denganmu hari ini
dan melawanmu
esok hari.❞Setelah mendengar pengumuman tersebut Daniel masih saja terdiam di atas tempat tidur, Youngbin yang tengah bersiap-siap melihat ke arahnya.
"Woi! Ayok pergi!!"
"Harus ya? Aku mau goleran aja." Ucap Daniel sambil merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
"Kamu pikir ini di rumah kamu? Kalau kamu gini, ntar kamu yang di bunuh!!"
"Kamu ingat apa kata mereka? Bunuh atau terbunuh! Sudah ayo pergi!! Kakak kamu dari tadi sudah pergi mengejar mereka!" Lanjut Youngbin.
"Ck! Dia bukan kakak aku!!" Ujar Daniel kesal.
"Harusnya aku sekarang lagi makan kue buatan mama di rumah!!"
"Dasar anak manja. Sudah ayo!"
Dengan ajakan Youngbin, Daniel bangkit dari duduknya dan mulai bersiap untuk berburu. Atau lebih tepatnya mempersiapkan diri untuk menjadi pembunuh.
"Ah, kemana cowok yang kemarin?" Tanya Daniel.
"Hm?"
"Cowok yang temannya mati kemarin itu loh. Anak laki-laki yang semalaman nggak bisa tidur." Jelas Daniel sambil menunjuk tempat tidur Geonu.
"Ah dia... Entahlah."
***
BRUAAKK
"Uhuk uhuk."
Anak laki-laki tersebut terhempas sangat kuat, ia terbatuk-batuk. Darah sudah keluar dari hidung dan mulutnya. Dia memandang sosok itu dengan mata tajam.
Hanbin yang tadinya membelakangi berjalan pelan ke arah Taki. Ia membawa sebuah pisau besar, sambil tersenyum hingga membentuk bulan sabit pada matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME, I-LAND [✓]
Fanfiction[ SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE ] ❝In the middle of nowhere they fight. One rule that must be obeyed, kill or die.❞ [ warn : harsh words! ] [Highest Rank📍] #2 in i-land :: July 2020 #5 in Seon :: July 2020 #5 in EJ :: July 2020 #4 in Seon :: Jul...