selasa siang yang cerah, matahari bersinar tanpa awan yang menghalangi. bagi sebagian orang mungkin akan terlihat indah dan bakal mengoceh seperti : "cuaca nya bagus, ayo jalan-jalan!"
tapi tidak untuk gadis ini, yang kini suasana hatinya sedang amat tidak baik.
kaleng cocacola melayang, kiran merutuk kesal, mulut nya komat kamit menyumpahi nasib nya hari ini.
mulai dari bangun kesiangan hingga harus berlari menuju kampus karna ban motor bapak ojol mendadak bocor, tidak masuk di jam pertama, hingga beberapa menit lalu ia keluar dari ruangan dosen sehabis kena omel karna laporan nya yang malah menghilang.
di bawah pohon mangga langkahnya terhenti, wajahnya masam bukan main, kepala nya tertunduk menatap lamat tanah gersang di hadapan. hingga sekian menit berlalu, setetes airmata jatuh dari pelupuk matanya.
"hiks, sial banget gue hari ini..."
jrengg
"jangan menangis sayaaanggg....ini hanyalah cobaan Tuhan~~"
kiran yang semula terduduk di bangku bawah pohon terkejut hingga hampir tersungkur, mata nya mencari sumber suara yang bernyanyi barusan.
"hadapi semua dengan senyuman....dengan senyuman....dengan senyumaaannn~"
"huaa mamah!!!!" kejutnya dan berdiri dari duduk, mendongak menatap sosok yang tengah mangkal di pohon mangga.
kiran melongo, merasa heran. mengapa ada orang yang repot-repot memanjat pohon sambil membawa gitar? maksud kiran, itu bukan dahan yang rendah, bahkan nyaris di puncak.
"liatin gue berbayar ya."
kiran kontan menunduk, jemarinya bergerak gusar karena gugup. lalu suara gaduh terdengar, kiran tak niat melirik, ia tau kalau lelaki tadi baru saja melompat turun dari sarangnya.
"nangis nangis bawah pohon mangga ntar lo disangka mbak kunto aji."
kiran enggan merespon, maka dari itu ia segera berbalik dan pergi, meninggalkan si pemuda yang terheran-heran.
"jangan-jangan beneran mbak kunti? hiii."
gadis itu berlari hingga parkiran kampus, nafasnya tersengal karna kehabisan oksigen. sejenak melupakan masalah yang teralihkan oleh eksistensi pemuda tampan dengan gitar bersuara merdu tadi.
"aish! kirani gilaa!"
jantungnya berdegup kencang, lututnya lemas, kiran sungguh tak terbiasa dengan sesuatu yang mendadak seperti ini. sosoknya cenderung melakukan segala sesuatu dengan lamban dan penuh waspada--entahlah, pikiran nya begitu kacau sekarang.
merasa lebih baik, ia memutuskan untuk pulang dan beristirahat. namun hingga hari telah berpindah kiran tak kunjung terlelap, pikiran nya terus memutar pertemuan singkat yang terjadi hari itu.
hari dimana ia jatuh cinta untuk yang pertama kalinya.
🌨️🌨️🌨️
"ran? pst! kiran!"
kiran menorehkan pandangan dengan malas, menatap sang sahabat yang sedang menunjuk sesuatu dengan semangat.
"kak haechan."
seketika rasa kantuk yang menyerangnya lenyap, malu-malu ia menatap ke arah auri menunjuk, mendapati pemuda yang dikagumi nya lagi berjalan sendiri dengan wajah yang terlihat murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
i like you so much, you'll know it [✔]
Krótkie Opowiadania[ ft. lee haechan, mark lee ] never knew a love like this, now i can't let go. i'm in love with you, and now you know. ©tuesday-eve, 2020.