mendarah

259 20 3
                                    

Kata orang, cinta pertama adalah cinta yang selamanya akan tinggal di hati. Cinta pertama mempunyai tempat istimewa di hati, akan selalu diingat, akan selalu membekas di hidupnya. Beruntung jika cinta pertama seseorang menjadi cintanya sampai akhir. Tapi realita tersebut seperti mimpi dan dongeng romantis masa kecil. Karena kenyataan pahitnya, cinta pertama selalu berakhir bittersweet atau ya bitter saja, alias menyakitkan. Cinta pertama juga kadang memberikan dampak yang sangat hebat terhadap hidup seseorang, membuatnya belajar banyak tentang cinta dan kehidupan. 


----------


Setidaknya ada cerita,

Dimana ada kamu dalamnya..


Fajar memeluk pinggang pacarnya dari belakang dan menyamankan kepalanya di pundak pacarnya tersebut sambil menikmati pemandangan Kota Yogyakarta di malam hari. Lampu-lampu gedung dan lampu jalanan bergemerlap, seakan bintang-bintang di langit berpindah kebawah. Pacarnya pun terkekeh kecil lalu menghela nafas lega panjang. 

Mereka terdiam. Diam yang nyaman, diam yang menenangkan. Mereka sudah berpacaran sejak SMP kelas tiga, tentu mereka sudah nyaman dengan satu sama lain. Jadi hal seperti berdiam diri berdua sudah biasa, asal mereka bersama. Fajar semakin mengeratkan pelukannya di pinggang pacarnya. 

"Yan....." Fajar memulai percakapan, masih melihat ke arah pemandangan Kota Jogjakarta. Rian, pacar Fajar, membalas dengan dehaman. "Gak kerasa ya, kita pacaran dari kelas sembilan loh.. sekarang kita udah mau kuliah. Tiga tahun kita bareng, bosen gak kamu sama aku?" Rian tertawa mendengar perkataan yang keluar dari mulut Fajar. Pacarnya ini, orangnya suka banget bertanya yang aneh-aneh! 

"Kalo aku bosen, udah aku putusin kamu terus aku terima tuh si Clinton yang udah ngejar aku dari jaman SMA kelas satu! lumayan, duitnya banyak!" Rian tertawa, dan tawanya semakin keras ketika Fajar melepas pelukannya dan membalik Rian agar menghadap ke arahnya. Rian mengelus muka Fajar yang mengerut gemas, tidak suka dengan candaan Rian. 

"Maaf, maaf deh! kamu gitu aja cemberut, dasar!" 

"Gak lucu tau! aku nanya beneran loh yang!" 

Rian tertawa semakin keras, lalu mengecup singkat hidung Fajar. Pacarnya sedikit tertegun dengan aksi Rian yang tiba-tiba, namun akhirnya tersenyum lebar. "You are my other half, someone I have been searching all my life. Kamu cinta pertamaku, A'. Aku gak kebayang jalanin hari-hari aku di masa depan sama orang lain. Only you. Aku yakin, kamu akan selalu jadi awal dan akhir aku. My alpha and omega. Cheesy, ya? hehehe.." Rian mengakhiri perkataannya dengan kekehan, lalu mengelus pipi Fajar lembut. Rian berjanji dalam hati, pada semesta. Bahwa dia akan menjaga Fajar sebisa mungkin, membuatnya selalu menjadi manusia paling bahagia di bumi ini. Karena bahagianya Fajar adalah bahagianya. 

Mendengar perkataan Rian membuat jantung Fajar berdegup keras, rasanya rasa sayang dalam hati Fajar untuk Rian tidak bisa dibendung. Perutnya geli, seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan. Dia tidak pernah menyangka dia dan Rian akan bertahan sampai sekarang, karena waktu itu Fajar menembak Rian ya karena cinta monyet kelas tiga SMP semata, saat Fajar melihat teman sekelasnya yang manis dan ganteng. Tidak menyangka juga Rian akan menjadi salah satu manusia yang sangat penting dalam hidupnya, sampai di titik Fajar akan melakukan apa saja agar Rian aman dan selalu berbahagia. Rasa sayangnya terhadap Rian memenuhi seluruh sendi-sendi tubuhnya, sampai terkadang dia merasa sesak sendiri. 

daily dose (faj//ri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang