Tak terasa, waktu berjalan cepat. Kini para murid sudah meninggalkan kelas mereka masing masing, walau tak sedikit yang mendapat piket dikelas, Seperti beomgyu.
Baru masuk sudah mendapat piket.Ini adalah hari pertama ia sekolah, tetapi tugas tugas sudah menumpuk. Kasihan sekali Choi Beomgyu ini.
Sapunya ia taruh, sedangkan teman piketnya yang lain sudah pulang terlebih dahulu, Beomgyu membawa tasnya lalu pergi keluar kelas dan menutup pintu kelas.
"Beomgyu?"
"YAK!"
Beomgyu total kaget melihat Taehyun yang tepat dibelakangnya, dia menghembuskan napasnya kasar, sedangkan Taehyun terkekeh.
Berapa banyak seorang kang Taehyun tersenyum juga terkekeh hari ini, hanya untuk Beomgyu.
"Maaf, kau terkejut?"
"Uhmm, iya hehe... Tak apa Taehyun."
Kata Beomgyu sembari tersenyum.
Taehyun kembali merasakan degup jantungnya yang lebih cepat memompa, apa Taehyun punya riwayat penyakit jantung?
"Mau pulang Bersama, ah tidak. Maksudku mau berjalan bersama ke arah gerbang?"
"T-tentu"
Alhasil mereka berjalan beriringan.
"Kau kenapa belum pulang? Taehyun."
Kata Beomgyu membuka suara.
"Tadi aku membantu Pak Kyungsoo dulu di kantor."
Setelahnya Beomgyu mengangguk. Mereka tidak membuka suara lagi sampai gerbang, Beomgyu menunggu ayahnya untuk menjemputnya.
Sedangkan Taehyun menunggu seseorang digerbang,intinya mereka sama sama menunggu.
Tak lama kemudian, sebuah mobil terparkir dihadapan mereka, karena memang mereka berdiri beriringan.
"Appaa!"
HAP!
"Beomiii, bagaimana Sekolahnya?"
"Tentu saja menyenangkan! Aku sangat senang Appa!"
Pekik Beomgyu dalam dekapan sang ayah, Taehyun yang melihatnya tersenyum kecut.
Kenapa keluarga mereka sangat menyenangkan juga harmonis, pikirnya.
"Oppa!"
Seorang gadis menghampiri Taehyun lalu memeluk lengannya, Taehyun sedikit tersenyum walau tak terlalu jelas.
Beomgyu yang mendengar itu pun menoleh, melihat Lengan Taehyun yang dipeluk erat oleh Perempuan berambut sebahu.
Beomgyu sendiri melihatnya, ada rasa yang mengganjal dihatinya.
Beomgyu buru buru berpamitan kepada Taehyun lalu masuk kedalam Mobilnya, ayahnya sendiri keheranan tapi begitu melihat Taehyun ayah Beomgyu langsung tersenyum seolah mengatakan Sampai Jumpa.
Ayah Beomgyu memasuki Mobilnya lalu melaju kerumah Beomgyu, dijalan sama sekali tidak ada yang angkat bicara hanya kesunyian dan keheningan yang ada.
"Tadi itu, siapa?"
Kata Ayah Beomgyu membuka suara, karena heran mendapati anaknya yang sedari tadi terus berdiam. Biasanya selalu mengoceh.
"I-itu... Teman Beomgyu, namanya Taehyun."
"Teman?"
"iya."
Ayahnya tersenyum, tak lama kemudian mereka sampai di perumahan yang mereka tempati.
Ayah Beomgyu segera memasukkan Mobilnya ke garasi sedangkan Beomgyu mengacir kedalam rumah.
"Eomma?"
Tak lama kemudian seorang perempuan datang dari arah dapur, dia masih menggunakan apronnya.
"Eh? Beomgyu sudah pulang, ganti baju terlebih dahulu nak"
Beomgyu tersenyum setelahnya mengangguk, dia mulai menaiki anak tangga satu persatu sampai akhirnya tiba di kamar miliknya.
Beomgyu merebahkan dirinya dikasur empuk miliknya, Matanya terpejam. Lalu tak lama kemudian dia terusik sebab memikirkan Teman sebangkunya, Taehyun.
Jujur saja Beomgyu tadi sedikit sebal dan tak suka ketika melihat perempuan tadi memeluk lengan Taehyun.
Dirinya mendengus lalu berjalan ke arah lemari, membukanya dan memilih baju yang akan ia pakai sore ini.
Setelahnya dia duduk di tepi ranjang, memainkan Ponselnya sebentar.
"Eoh, aku tidak memiliki nomor Taehyun, besok aku harus memintanya"
Kata Beomgyu tersenyum, tak lama kemudian Beomgyu mencharger ponselnya lalu turun kebawah.
Ini waktunya untuk makan malam.
Di sisi lain, Taehyun sekarang sedang memasak Ramyeon untuk makan malam.
Dirinya termenung memikirkan teman baru manisnya, Sesekali Taehyun tersenyum seperti orang gila kala mengingat kejadian di uks tadi.
Wajah manis Beomgyu dengan Rona merah dipipinya.
Sibuk memikirkan Beomgyu, Taehyun sadar ketika aroma Ramyeon nya menyeruak kedalam lubang hidungnya, buru buru dia mematikan kompornya lalu berjalan ke arah ruang TV. Mendudukkan bokongnya disebuah sofa.
Taehyun menyetel TV nya agar apartemennya terkesan lebih hidup, karena memang Taehyun itu tinggal sendirian di apartemen.
Semenjak orang tuanya bercerai, Ibunya memilih meninggalkan rumah yang mereka tempati, rumah dengan beribu kenangan yang akan Taehyun ingat.
Saat itu juga ayah Taehyun suka mabuk ketika pulang dari kantornya, Dia sering pergi ke club dan menelantarkan Taehyun.
Para Maid di rumah Taehyun juga banyak yang mengundurkan diri sebab tak tahan dengan tingkah laku tuannya yang mulai bejad.
Begitu pula dengan Taehyun, dia sudah tak tahan lagi terus menerus disiksa oleh ayahnya tanpa sebab, hingga tubuhnya banyak dipenuhi memar juga lebam.
Ibunya sampai saat ini tak pernah ada kabar, Taehyun pikir mereka semua sudah tidak peduli dengan anak tunggal mereka sendiri.
Pada suatu malam Taehyun diam diam mengendap pergi ke kamar ayahnya, Mengambil black cardnya lalu mengambil koper yang sudah ia isi dengan kebutuhannya sepeti pakaian.
Dia pergi dan membeli sebuah apartemen yang tak jauh dari sekolahnya, Taehyun memilih untuk menjauh dari ayahnya. Walau tak begitu jauh bisa saja ayahnya pergi ke sekolah Taehyun dan mengambilnya kembali, tapi Taehyun tepis karena ayahnya tak mungkin peduli lagi terhadapnya.
Taehyun saat itu sedikit lega karena bisa berjauhan dengan ayahnya, tidak akan ada lagi tongkat yang memukulnya maupun tangan yang menjambakmya.
Tapi beralih kepada batin Taehyun yang lemah, Dia jadi sering iri ketika melihat sebuah keluarga yang sangat harmonis, keluarga yang Taehyun idamkan.
Ketika mengingat memori keluarganya, sering kali Taehyun merasa sedih dan ingin marah, dia juga ingin sekali bercerita kepada seseorang tentang hidupnya. Biar Taehyun tak memendamnya sendirian.
Tapi bukan berarti Taehyun membebankannya.
Taehyun juga butuh pelukan hangat untuk menenangkannya, hanya sekali. Taehyun sudah lama tak merasakan pelukan hangat dari seseorang.
Semenjak itu Mood Taehyun jadi gampang berubah, Taehyun juga tidak mengerti.
Kadang rasa senang Taehyun memuncak dan kadang juga rada sedih Taehyun tak bisa ia tahan.
Berakhir menggoreskan benda tipis itu di lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret and last ; taegyu [end] ✓
Fanfiction[Selesai] "Permisi, Aku Beomgyu murid baru disini." Taehyun sama sekali tidak menoleh dan fokus dengan bukunya, Beomgyu memilih diam dan duduk di bangkunya. "Namamu?" Taehyun tetap diam, hanya matanya yang beralih menatap pak namjoon didepan yang s...