21 #SeranganAnjay

4.5K 258 11
                                    

Billar segera dibawa pulang dan memanggil dokter ke rumah, padahal awalnya akan di bawa ke Rumah Sakit, tapi lelaki Medan tersebut kekeh ingin dirawat di rumah saja.

"Mas Billar ini kecapean, kurang tidur ya?"

Billar mengangguk lemas.

"Kalo telat sedikit aja bisa kena tifus, tapi alhamdulillah mas cuma butuh istirahat cukup, makan yang teratur, walau sibuk kesehatan nomor satu."

"Iya dok, terima kasih. Ya gimana dok, belum ada istri jadi gak ada yang perhatiin," ujar Billar masih saja bercanda di tengah sakitnya.

"Loh, mbak Lesti? Kan saya juga ngikutin, tv sama sosmed isinya leslar,"

Semua tertawa.

"Doain aja dok, mudah-mudahan calon~"

"Amiiin,"

"Aamiin," tambah ibu Billar.

"Ibu ngikut-ngikut mulu, mentang-mentang pengen menantu pedangdut," dengus Billar bercanda.

"Kakak gak boleh gitu, gak sopan. Lagi sakit juga,"

"Eh sampe lupa, orang yang lagi diomonginnya ada di sini," ujar Billar.

"Ya sudah, saya beri resep obatnya nanti tebus ya~"





.
.





"Terima kasih ya nak Lesti dan mbak Yuli udah bantu Billar,"

"Iya sama-sama ibu, semoga kakak cepet sembuh,"

"Aamiin."

"Udah malem banget, kita harus pulang, bu." Ujar Yuli agak sungkan.

"Sudah jam sebelas, nginep aja ya? Biar ibu kasih tau ke orangtua Lesti, dede nginep di sini sama mbak Yuli,"

"Eh enggak usah ibu, gak enak, ngerepotin."

"Enggak, dede sama mbak Yuli bisa tidur di kamar tamu di samping kamar Iky, ya, besok pagi baru pulang~"

"Gimana teh?" Tanya Lesti pada Yuli.

"Ya udah, nginep aja."

"Nah, bagus. Lagipula jalanan sudah sepi, kalian perempuan dan bahaya ke luar dijam-jam seperti ini."

"Iya bu~" ucap Lesti sungguh kikuk.

"Sebentar ibu siapkan kamarnya dulu~"

"Eu, dede bantu ya bu~" ujar Lesti menyusul, Yuli pun mengikuti.

Setelah semua rapih, Lesti dan Yuli mulai istirahat. Ibu Billar juga sudah ke kamarnya beberapa waktu lalu.

"Kok di rumah ini cuma ada ibunya Billar sama Eno?"

"Enggak kok, kakaknya kak Billar suka ke sini."

"Tau banget calon istri Billar~"

"Ihh udah malem jangan ngomong yang enggak-enggak. Tidur yuk ahh~"

"Aminin aja, gimana tadi pas nelpon bapak? Marah gak?"

"Iya amiiin, puas? Bapak malah ngecengin dede, dicie-cie~ kok bapak jadi gitu yaa, padahal dede udah takut bakal dimarahin." 

"Berarti bapak beneran kasih lampu ijo ke kalian berdua~"

"Teh Yuli ih ngarang mulu, udah tidur yuuu!"

"Ah dede sebenernya juga seneng kan? Jangan munafik, buktinya tadi pas tangan dede dipegang kenceng banget dede kayak gimana gitu, mana kepala Billar juga di bahu dede, gak meledak itu hati, huhuhu~"

Takdir Sesungguhnya | LESLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang