69 #Ngidam

4.5K 273 7
                                    

Menginjak usia kehamilan lima bulan, Lesti mulai mengalami banyak perubahan, seperti berat badan dan mood yang tidak menentu.

Kini, dirinya tengah duduk memangku kepala Billar yang tertidur di pahanya.

"Dede~"

"Hum?" Respon Lesti yang sedang fokus menonton tv sembari mengelu-elus perut buncit dan juga memainkan rambut Billar. 

"Hamilnya dede kan masih lima bulan. Nah, tadinya orangtua kakak sama abang-abang kakak mau balik ke Medan pas dede lahiran aja. Tapi, keputusan mereka diubah, mereka bakal pulang ke Medan besok. Jadi, kita mau sewa orang lain gak, buat jaga dede juga dan bantu-bantu~"

"Jadi ibu, papa, sama yang lain mau pulang dulu?"

"Iya~"

"Ya udah gak apa-apa. Soal mempekerjakan orang baru, jangan deh~ dede masih bisa handle semuanya~ kan di sini udah ada asisten-asisten kakak, udah lebih dari cukup."

"Ya kali aja dede butuh orang yang bantuin itu perempuan~"

"Enggak perlu kakak~"ucap Lesti mencubit hidung Billar dengan gemas.

Billar pun mengubah posisinya, mengadapkan kepalanya ke perut Lesti,
"Assalamualaikum, dede bayi~ ini papa ganteng~ kamu lagi apa? Baik-baik di sana yaa~ jangan bikin mama kenapa-napa," oceh Billar lalu diakhiri mengelus hingga mengecup perut Lesti.

"Amiin~ hum, kakak~"

"Apa??"

"Dede tiba-tiba pengen sesuatu ih."

"Wah~ ngidam ya kamu???"

"Iya~ dede pengen ke rumah makan Padang, sekarang!"

"Eh, udah malem sayang~ udah jam delapan ini~"

"Pasti masih ada yang buka kok, ayo ahhh!"

"Aduh, gimana kalo minta Adlin beli aja ke rumah makannya, dede mau apa?"

"Enggak mau~ dede pengen langsung ke sana sama kakak! Gak tau ini ngebet banget."

"Angin malem gak baik buat wanita hamil, dibeliin aja ya~"

"Gak mau kakak!~"

"Astagfirullah~ ya udah ayo kita pergi, tapi kamu pake jaket biar gak kedinginan~"

"Yeee, bentar dede ambil jaket dulu~"

Setelah selesai mengambil jaket dan memakainya, Billar dan Lesti berangkat dengan ditemani Eno, Adlin, dan Valdi.

"Ada-ada aja ngidam kamu~ emang mau makan apa nanti?"

"Gak tau dede juga~ dede pengen nasi padang pake rendang plus telor, ya Allah enak banget kayaknya~"

"Untung kamu gak ngidam pengen rendang buatan ibu kakak~"

"Gak tau dede juga, kenapa ya bayi kita~ aneh iih."

"Gak apa-apa, gak terlalu aneh kok, cuma agak repot~ tapi seru ih~" ujar Billar tanpa ingin melepas elusan tangannya di perut Lesti. 

Sesampainya, Lesti terlihat begitu semangat dan antusias, para asisten Billar mengawasi ketat keduanya.

Billar dan Lesti langsung mengambil posisi duduk di area yang cukup jauh dari gapaian pelanggan lain. Sudah dipastikan, para pengunjung mengenali leslar.

"Kamu mau apa? Biar kakak yang pesenin~"

"Itu tadi, dede mau nasi pake rendang sama telor, buruan kakak!~ kakak yang bawain ke sini, yang hidangin."

"Buset, sabar dikit dong sayang~ ya udah tungguin!~" Billar pun beralih pada pemilik rumah makan, dengan dikawal oleh Valdi. Sementara Lesti ditemani Eno dan Adlin.

Takdir Sesungguhnya | LESLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang