[part; three]

167 29 0
                                    

Hai halo~

Langsung saja~

[•••]

Mata Yoongi terlihat putih, seperti biasa. Tapi entah mengapa, Jungkook suka melihatnya.

Hingga pada suatu hari, Yoongi bertanya pada Jungkook.

"Jungkook? Kenapa kau suka melihat mataku? Bukan kah mataku menakutkan? Kau juga selalu melihatnya sedari kita berdua masih kecil,"

Jungkook tersenyum, dan Yoongi tahu ia sedang tersenyum.

Mereka sedang berada di rumah Yoongi. Atau lebih tepatnya di rumahnya dan rumah Seokjin. Seokjin dan istrinya sedang keluar bersama anak-anak mereka, dan menitipkan rumah kepada Yoongi.

Keluarga mereka pulang ke Gwacheon, untuk berlibur sekaligus berkunjung ke rumah Seokjin disana.

Seokjin belum tahu tentang Yoongi yang telah bertemu kembali dengan Jungkook.

Tapi, Yoongi tak ingin Seokjin tahu, karena Seokjin pastinya akan menangis dan Yoongi sensitif pada suara, dan suara Seokjin itu menyebalkan dan membuat-

"Kakak tidak tahu bagaimana rasanya melihat mata kakak sendiri,"

Pikiran Yoongi terhenti. Ia bingung. Apa yang dimaksud Jungkook dengan perkataannya?

"Tentu saja aku tak bisa melihatnya, Jungkook. Aku kan tunanetra, ingat?"

Jungkook hanya tertawa kecil. Yoongi mengingat bahwa Jungkook tidak suka memakai hearing aid nya, kecuali jika sangat terpaksa, atau akan tampil diatas panggung.

Jadi, Jungkook tak perlu melihat gerakan mulut Yoongi.

"Memangnya bagaimana mataku? Bagaimana perasaanmu saat melihat mataku kalau bukan ketakutan?"

"Mata kakak itu spesial. Sangat spesial," Jungkook terus menatap wajah Yoongi. Mengagumi wajah kakaknya itu dengan mata yang penuh kekaguman. "Seperti melihat bulan yang tersembunyi di balik awan, keindahan dibalik semak-semak yang tebal,"

Yoongi tersenyum, matanya masih terbuka untuk Jungkook tatap. "Bulan? Keindahan tersembunyi? Apa maksudmu? Aku tak mengerti,"

Jungkook tersenyum lembut. "Yang jelas, mata kak Yoongi itu indah,"

"Tapi, mata ku itu sebuah kecacatan, Kookie. Kau suka melihat kecacatanku?"

"Tentu saja, kak!" perkataan Jungkook sedikit menyakiti Yoongi. Tapi Jungkook segera melanjutkan perkataannya. "Itu karena kecacatan di mata kakak, adalah bagian dari kakak, dan aku menyukai semua yang ada di kak Yoongi,"

Yoongi bisa merasakan pipinya tertarik, dan bibirnya membentuk senyum malu-malu.

Jungkook tersenyum lebar, memperlihatkan senyuman kelinci nya yang membuat para penggemarnya berteriak 'manis' padanya.

"Kak Yoongi malu! Hahaha, apa kak Yoongi suka aku puji?" tanya Jungkook. Dia juga merasakan wajahnya memanas setelah melontarkan perkataan tadi. Semuanya keluar begitu saja dari mulutnya.

flawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang