[part; five]

119 25 0
                                    

Yoongi hanya duduk terdiam, tak peduli dengan kata-kata yang mengalir keluar dari mulut sahabat kecilnya itu.

"Kak Yoongi, sadarlah. Jangan seperti ini," Hoseok menatap sedih padanya.

"Aku tidak apa-apa..."

"Itu yang kau katakan sejam yang lalu. Dan kau masih berpikir bahwa aku akan mempercayaimu,"

Yoongi terdiam.

"Yoongi, ayolah!" Namjoon menghela napas. "Kalau kau tak mau dia pergi, katakan. Tak perlu menahan semua bebannya,"

"Disitulah kau salah, Namjoon,"

Namjoon terdiam. Dia tahu kata-kata miliknya itu memang salah, tapi itu demi menghentikan Yoongi yang terlihat seperti mayat hidup, mengatakan 'aku baik-baik saja' berulang-ulang kali.

Dia hanya diam mendengarkan Yoongi berbicara panjang.

Ia tahu, Yoongi menahan semuanya sendiri karena tak ingin membebani Jungkook.

"Aku bukannya tak ingin melepaskan semua beban ini, tapi membaginya dengan Jungkook? Tidak dalam sejuta tahun. Aku tak mau menambah bebannya,"

Yoongi menatap Namjoon. Mata unik miliknya itu berubah. Menjadi sedikit lebih gelap dari biasanya, membuat Namjoon sedikit takut.

Ia takkan bisa terbiasa dengan mata temannya ini, berbeda dengan Jungkook.

"Aku tak mau membiarkan Jungkook tahu apa yang kurasakan sekarang," Yoongi menghela napas. Matanya tak lagi gelap, tapi Namjoon masih menatap ke arah lain. "Dia akan pergi... empat hari lagi..."

"Kak Yoongi, kenapa kau menghindar darinya?"

"Aku hanya... tak ingin membuat semuanya semakin sulit..."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Aku sudah memikirkannya. Kalau aku menghabiskan banyak waktu bersamanya, aku akan bahagia, tapi hanya sementara. Dan aku akan mengatakan bahwa aku tak ingin dia pergi dan dia pun akan menuruti ku dan akhirnya-"

"Hyung," Namjoon memegang kedua bahu Yoongi. "Tenanglah..."

"T-Tidak bisa, Joonie..."

Namjoon pun berpikir.

"...Menurutku, kau seharusnya menghabiskan waktu bersama Jungkook. Memang akan lebih sakit jika melewati jalur ini, tapi dampaknya akan ringan, aku yakin,"

"Kau yakin??"

"Jika kau menghindarinya, hubungan kalian akan renggang," Namjoon menatap sahabat kecilnya itu dengan khawatir. "Dan pada akhirnya, menjadi canggung dan akan sangat sulit jika itu terjadi. Bahkan kalian bisa... putus hubungan..."

Yoongi kembali terdiam.

(•••)

Jungkook memakan es krimnya sambil menatap Yoongi.

Yoongi hanya diam, menunggu Jungkook berbicara.

Sejak kepulangannya dari rumah sakit itu, Jungkook tak pernah berani mengajak kakaknya itu berbicara.

Selain dari beberapa ciuman yang dicuri, tapi karena beban yang harus ia pikir.

Meninggalkan Yoongi.

Tak pernah ia bayangkan bahwa ia akan meninggalkan Yoongi. Lagi.

"Kak," Jungkook menatap Yoongi yang melihat ke arah lain. "...T-tidak jadi..."

flawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang