[part; ten] (end)

214 27 11
                                    

PS. This chapter is longer than usual. Lebih panjang dari biasanya. Dan kemungkinan chapter ini dan endingnya kelihatan sedikit dipaksa...

(•••)

Jungkook berjalan layaknya setrika di depan ruang operasi.

Sudah hampir sejam ia seperti ini.

Yoongi di dalam sana, matanya sedang dioperasi.

Mereka telah mendapat pendonor, dan uang yang mereka butuhkan sudah cukup untuk melakukan operasi ini.

Yoongi dan Jungkook berhasil mendapatkan semua yang dibutuhkan, tapi hanya satu saja masalah yang di pikiran.

Bagaimana jika mata Yoongi menolak untuk kornea baru? Bagaimana jika sistem kekebalan tubuhnya tidak menerima benda asing yang ada di matanya itu nanti?

Walaupun dua puluh persen, tapi mungkin saja terjadi.

Jungkook menghela napas. Ia mengambil cuti kerja karena ingin menemani Yoongi.

Jangan lupa dengan Seokjin yang tertidur di kursi tunggu. Kasihan, ia bahkan tak tidur selama tiga hari hanya karena ini.

Pintu terbuka. Begitu juga dengan mata Seokjin.

Wajahnya terlihat pucat, mungkin karena ia belum mendapatkan istirahat yang cukup.

Jungkook dan Seokjin menatap sang dokter dengan cemas.

Dan juga pekerjaannya yang berat, serta kewajibannya di rumahnya.

"Jadi, dokter..." Jungkook menatapnya dengan wajah penuh kekhawatiran. "Apa yang..."

Kata-kata yang keluar dari bibir Jungkook berubah menjadi bisikan halus yang terbawa angin.

"Operasinya berjalan dengan baik,"

Rasa lega memenuhi hati dan pikiran Jungkook dan Seokjin saat mendengar ucapan sang dokter.

"Aku akan memberitahu kalian bagaimana cara menjaga mata sang pasien," dokter tersenyum kecil. "Dan juga hal-hal yang harus kalian perhatikan,"

Keduanya mengangguk mengerti.

"Kalian harus mengerti, bahwa Tuan Yoongi harus menunggu sekiranya setahun agar bisa sembuh total,"

Jungkook dan Seokjin saling bertatapan.

Seokjin menatap mata si dokter dengan penuh kekhawatiran, "Selama itu?"

Dokter itu mengangguk, "Tapi Anda bisa membuka perban di matanya setelah beberapa bulan. Lebih tepatnya sekitar lima bulan..."

Jungkook dan Seokjin bergerak tak nyaman di tempatnya.

"Oh ya," dokter itu tersenyum kecil. "Kalian harus melaporkan apa saja yang terjadi selama sebulan sekali, kepadaku,"

"Oh baiklah, dokter,"

"Mohon salah satu dari kalian ikut denganku, sementara yang satunya mengantar Tuan Yoongi pulang,"

"Oh, Kak Yoongi sudah bisa pulang?"

Dokter itu mengangguk, "Iya."

Seokjin segera berjalan mengikuti dokter yang telah berjalan tersebut. Seokjin melambaikan tangannya, dan Jungkook segera membalasnya.

Jungkook sadar bahwa dia yang akan mengantar Yoongi pulang duluan, dan segera berbalik ke arah ruangan tadi.

Seorang perawat mendorong kursi roda Yoongi, wajahnya terlihat ramah dan senyum di bibir.

flawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang