❥ Malam ini terasa sangat sunyi di rumah Juyeon. Kedua orangtuanya sedang pergi keluar kota untuk mengurus beberapa pekerjaan, kakak tertuanya izin menginap tadi dengan temannya di Bandung, kakak keduanya juga izin untuk menemani kekasihnya yang sedang diopname di rumah sakit daerah Tangerang.
Tersisa Juyeon dengan kedua ART nya dan satu supir di rumah yang lumayan besar ini. Baru juga ia ingin menuntaskan tugasnya sebagai mahasiswa yang teladan. Hp yang berada di nakas tempat tidurnya bergetar, menampilkan kolom chat dari orang yang tidak dikenalnya tersebut.
Juyeon sedikit mengernyit, siapa yang menyebarkan nomor telfonnya kepada orang lain. Seingat Juyeon dia belum pernah memberitahu nomornya ke orang lain selain teman temannya.
Oh kak Younghoon, iya sih dia ganteng tapi males ah gantengan juga gue! ·ᴗ·
Juyeon langsung menyimpan hpnya kembali berusaha menulikan pendengarannya, terlalu malas menanggapi chat dari teman temannya. Tetapi juga ia sesekali melihat notification di layar lockscreen. Takut takut, ada chat yang masuk dari kak Younghoon.
Tugasnya otomatis terbengkalai, bodoamat dengan deadlinenya esok lusa, membalas chat ini lebih penting daripada semuanya.
Tapi ia baru ingat, esok kan dia ada kunjungan ke panti asuhan. Lagipula besok pun ia tidak ada jadwal sama sekali.
Yah ini namanya belum jodoh atau emang gak bakalan jodoh sih, tuhannya aja gak ngizinin apalagi orangtua mereka ...
⚣
Di lain tempat Younghoon masih terdiam melihat balasan dari Juyeon kemarin malam. Buat apa juga dia masih mikirin sampe sekarang. Juyeon kan gabisa karena ada urusan lain, bukan karena apa apa.
Maaf ini mungkin karena efek sering tolak orang dengan keterangan "maaf gue mau self love dulu baru cintain orang lain."
Padahal emang Younghoon aja yang gak mau habisin uang untuk pacaran. Tapi karena sekarang dia tinggal susun skripsi dan punya usaha kuliner kecil kecilan bareng temennya jadi dia putusin buat cari pacar. Cukup deh hampir 9 tahun menjomblo, lama lama dia males juga liat orang ngebucin dia enggak.
"Kak, lagi apa?" tanya kedua lelaki dengan surai berwarna pink dan jingga bersamaan. Keduanya lantas menoleh satu sama lain dan melepaskan gandengannya masing masing.
Younghoon terkekeh, melihat kedua pacarnya—ini sebutan dari orang orang kala melihat interaksi mereka bertiga. Padahal kasusnya disini hanya Chanhee dan Changmin yang suka kepada Younghoon.
"Lagi revisi aja, kalian udah makan?" ucap Younghoon sambil mengelus rambut keduanya. Yang dielus hanya mengangguk sambil tersenyum lebar. Omong omong mereka seumuran kan dengan Juyeon? Tapi kenapa tingkahnya jauh berbeda?
Hampir lupa Juyeon kan bayi jadi masih labil dengan sifatnya.
"Kak ayo ikut! aku mau foto foto lucu di tempatnya kak Sangyeon!"
"Ih kyu, perjanjiannya kan mau temenin aku beli baju dulu!"
Younghoon hanya menggeleng pelan melihat kedua sahabat itu bertengkar seperti biasa, lagipula tidak salah juga untuk mengikuti kemauan keduanya, Younghoon hanya butuh menjernihkan otak untuk melupakan skripsi dan tentunya untuk melupakan Juyeon untuk sementara.
Namun sepertinya tidak semulus itu, baru juga Younghoon meng-iya kan ajakan mereka. Layar hpnya melihatkan satu bubble chat dari Juyeon.
Kan kepala Younghoon langsung berdenyut sekarang. Rezekinya terlampau banyak.
Hadeh ini mau maju salah mau mundur juga salah, yaudahlah ajak aja tiga tiganya pergi.
⚣
Hai aku minta maaf ya baru update sekarang, buku ini tuh aku buat iseng iseng buat selingan aku kalo lagi stress belajar hehe.
Oh iya maaf ya kalo banyak kasih foto di chapter ini, terus maaf banget kalo makin lama kayak aneh gitu...
Terus aku usahain mau bales komenan kakak kakak sekalian 🥺 tapi kadang aku suka kelupaan ㅠㅡㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Viridity | bbangju
Fanfictiekisah cinta mereka yang rumit, terhalang penghalang yang terlalu tinggi. entah apa jalan keluarnya.