Perjalanan Khayal

228 4 0
                                    

Dahulu kala, disebuah negeri nun jauh disana, dimana  senja tinggal selama-lamanya, dengan matahari separuh yang tidak pernah turun lagi. Langit merah selama-lamanya, lautan jingga selama-lamanya(¹). Keremangan dimana-mana, semua benda menjadi siluet.

Sejak senja menjadi abadi, penduduk negeri mulai merasa bosan dengan senja dan semua perasaan-perasaan yang rawan saat senja.

Penduduk negeri pun bersepakat untuk melakukan sebuah perjalanan mencari negeri lain yang tak pernah ada senja di dalamnya.

Dalam perjalanan akbar itu, bertemulah dua orang remaja  'gadis tong kosong dan anak laki-laki dengan topeng di wajahnya' (²) yang kehilangan jati diri karena ternyata senja ini benar-benar membuat keremangan dan perasaan rawan,  mampu membuat seseorang lupa bagaimana dirinya.

"Kita akan memulai perjalanan ini bersama, menjelajahi dunia, menemukan hal-hal baru. Kita akan menemukan sebuah negeri sendiri, sebuah negeri tanpa senja" ujar anak laki-laki dengan topeng di wajahnya.

"Kau tau, ini adalah perjalanan pertamaku. Aku menyukai senja di negeri ini, tak pernah risau dengan keremangan dan perasaan rawan yang timbul karenanya. Aku, hanya sungguh-sungguh menyukai langit kemerahannya" Gadis dengan tong sangat bahagia, karena pada akhirnya ia memulai perjalanan ini dengan keinginan hatinya sendiri.

Akan tetapi dalam perjalanan, keduanya selalu bertengkar dan dan salah paham.

Gadis tong lebih banyak tidak mengerti dengan anak laki-laki dengan topeng di wajahnya. Seringnya, ia tak menanggapi ketika gadis tong mengajaknya bicara, menentukan arah perjalanan mereka.  Dan karena topeng diwajahnya, semua ucapan yang dia katakan menjadi semu, persis seperti keremangan senja.

Pernah suatu ketika di persimpangan jalan, gadis tong berkata "Haruskah kita memilih jalan berbeda supaya tidak tersesat?"  dan anak laki-laki dengan topeng di wajahnya hanya terdiam.

Pun gadis tong pernah bertanya "Bolehkah kita membicarakan senja seperti ini? Tidakkah senja akan selalu mengikuti kita jika kita terus mengatakan senja, senja, dan senja setiap hari?. Senja akan selalu mengikuti kita karena kita selalu mengingatnya"

"Tidak apa-apa. Kita masih bisa membicarakan senja asal tidak terlalu sering" jawab anak laki-laki dengan topeng di wajahnya.

***

"Kau mau berlayar menyebrangi lautan?" tanya anak laki-laki dengan topeng di wajahnya.

"Aku tidak bisa, aku tak cukup yakin kapal yang kita naiki akan kuat menembus lautan luas" jawab gadis tong kosong.

"Baiklah, kita lakukan itu nanti, saat aku bisa membuatkanmu kapal yang kokoh, dengan layar besar membentang" Anak laki-laki dengan topeng di wajahnya tersenyum.

Gadis tong kosong terdiam sejenak. Ada perasaan bahagia tapi heran.

"Baiklah, saat kapal kokoh dengan layar besar membentang itu sudah siap, aku akan bertugas membuatkan makanan setiap harinya. Kita berdua akan menemukan negeri-negeri baru lebih cepat dari yang lain. Melakukan perjalanan lebih jauh dan lenih seru" ujar Gadis tong kosong.

"Kita hanya butuh sebuah negeri tanpa senja" Raut wajah Anak laki-laki dengan topeng di wajahnya yang semula tersenyum tiba-tiba menjadi murung. Tidak, raut wajahnya lebih dari murung, namun juga kaku dan dingin.

~bersambung


1. Diambil dari cerpen 'Jawaban Alina' dalam buku 'Sepotong Senja Untuk Pacarku' karya SGA.

2. Karakter tong kosong dan anak bertopeng di ambil dari dongeng 'Mencari Jati Diri yang Sesungguhnya' dalam sebuah drama series 'It's okay to not be okay'

PULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang