Dia Kesakitan

16.8K 751 17
                                    

Meyira pov

Aku tengah memandangi wajah tenang suami ku yang sudah dua jam ini dia terlelap di brankar rumah sakit.

Aku ikut berbaring dengan nya. Aku pindahkan kepala nya menjadi di atas tangan ku.

Aku usap lembut pipinya yang tirus. Dan sesekali aku mencium nya lembut.

Lelah sekali hari ini rasanya, di hari pernikahan kita, dia malah merasa kesakitan.

Mengingat kejadian yang membuat ku benar benar syok.

Flassback on!

"Argh, sakittttt, Meyyy." Riefan terus menutup telinga nya.

"Sebentar aku telpon dulu ayah." Meyira benar benar panik.

Meyira menggenggam tangan Riefan yang mengeluarkan keringat dingin.

Tutt...tutt...tutt

'Ayah angkat dong' batin Meyira.

Beberapa detik kemudian telpon pun tersambung.

"Hallo ayah hiks."

"Ada apa mey, kenapa kamu nangis, kamu dimana?" Tanya Darwin bertubi tubi.

"Ayah Mas Riefan yah hiks...hiks"

"Iya mey, Riefan kenapa mey." Terdengar suara Darwin mulai panik

"Kamu tenang dulu sayang, sekarang kamu dimana?" Tanya nya lagi.

"Aku di kamar baru Meyira yah hiks, ayah cepat kesini hiks tolongin Meyira ayah hiks."

"Kamu tenang, ayah segera ke sana."

Sambungan pun terputus.

"Meyira, sakitttt argh." Riefan berteriak, Meyira pun mendekat dan mendekap Riefan Dengan penuh kehangatan.

"Kamu tenang dulu bentar yah, hiks hiks." Meyira nengelus rambut Riefan.

Riefan menangis karna rasa sakit nya begitu juga Meyira menangis, karna tidak tau harus melakukan apa.

Taklama kedua orang tua Meyira dan Riefan Datang ke kamar begitu juga Jackson dan asisten Riefan Baskara.

Riefan diambil alih oleh Baskara.
Sedang kan Meyira di dekap oleh ibunya dan ibu mertuanya.

"Tuan mendengar saya." Ucap Baskara.

Riefan mengangguk sambil menelan ludah nya susah payah.

Wijaya menggenggam tangan Riefan. Riefan begitu erat menggenggam tangan ayah nya.

"Tuan tenang dulu okee. Tarik nafas perlahan tuan."

Riefan menuruti perintah Baskara.

"Okee bagus tuan, sekarang saya copot Alat bantu dengar tuan yah."

Riefan kembali ngangguk.

Alat  bantu dengar Riefan sudah terlepas. Tapi rasa sakit yang Riefan rasakan belum menghilang.

"Pah, pah sakit pah ahhhk." Teriak Riefan.

Meyira menangis sejadi jadi nya di pelukan kedua ibu.

"Jack tolong siapin mobil cepat!!" Pinta Wijaya.

"Iya om" jawab Jackson setelah itu pergi keluar.

Darwin tidak diam saja, dia sedang mengkondisikan acara pernikahan itu.

Mobil sudah siap. Kursi roda Riefan di dorong oleh Baskara.
Meyira berjalan di samping kursi roda Riefan sambil saling mengenggam erat tangan masing masing.

Riefan di dorong sampai di depan mobil. Riefan di pindahkan. Meyira dan Riefan duduk di kursi penumpang, sedangkan supirnya Jack di sampingnya Baskara.

Meyira memeluk Riefan dan terus ngelusnya. Riefan tidak bisa tahan lagi dengan rasa Sakit nya.

Ia mencoba berontak dari pelukan Meyira.

"Pa Baskara ini gimana hiks hiks." Meyira menangis sambil berusaha menahan berontakan Riefan.

"Non coba peluk nya yang kuat terus coba elus elus punggung nya non." Perintah Baskara.

Meyira menurut dan belum berhenti menangis.

Mungkin elus punggunglah yang membuat Riefan mulai tenang. Tapi masih terdengar suara tangisan nya.

"Mey hah s sakit hah." Itulah kata terakhir yang Riefan ucapkan sebelum masuk ke dalam mimpi.

"Bang cepet dong." Ujar meyira dengan nada panik.

Jackson pun menambah kecepatan mobilnya. Beberapa saat kemudian merekapun sampai di rumah sakit.

Riefan langsung dibawa ke IGD. Dan di tangani oleh dokter spesialis yang biasa merawat Riefan. Karna Riefan sudah sering di larikan ke rumah sakit.


Flassback off


Riefan POV

Aku membuka mataku, tapi sama saja ini tetap gelap. Apa ini yang menempel di pipi ku dan kenapa bahu ku berat sekali rasanya. Dan di mana ini, ahk aku tau ini pasti rumah sakit dimana bau obat semua nya tercium, aku benci tempat ini.

Aku mulai meraba apa yang ada didekat ku, apa ini manusia, rambut nya panjang, dan oh tidak bibir dia menempel di pipiku. Oh aku tau dia istriku hahaha. Aku tersenyum, ada apa ini kenapa aku tersenyum dan kenapa aku sebahagia ini. 

Dia pasti tidur, aku yakin dia tidak nyaman tudur dalam posisi begini, jam berapa ini, ahk aku tidak tau karna semuanya gelap, dasar gak berguna. Mau aku bangunkan tapi kasian, dia pasti capek banget hari ini. Ya sudah aku tidak akan membangunkan nya, aku takut juga kalau ini sudah malam.

Aku usap usap pipinya yang halus dan menyelipkan rambut nya ke belakan telinga. Aku cium kening dia walau pun susah, aku menghirup aroma parfum yang dia gunakan, sangat menenangkan dengan aroma lemon dan mint kesukan ku.

Mata ku juga mulai terasa berat, aku pejamkan lagi mataku dan ikut tertidur dengan nya.


To Be Cotinue❤


Nih aku up cepet, pada seneng ga?


Follow Instagram nsnrhlz.wattpad disitu kalian bakal tau informasi. Dan mungpung followers nya masih dikit kalian bisa dm dman bareng aku. Dan buat Indriantika26 maaf kemarin bilang nya senin aku up tapi gak jadi. 


I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang