Unexpected

2.3K 263 2
                                    

Free! © Koji Oji and Kyoto Animation.
All Free character are not mine!

Genre : fluffy, romance.

Happy reading!

.

.

.

Haruka Nanase.

Dia adalah teman kecil Tachibana Makoto. Mereka berteman bahkan sebelum memasuki taman kanak-kanak. Berada di samping Haruka, membuat Makoto tahu bagaimana lelaki itu.

Pertama, Haru sangat menyukai air.

Kalau bisa menikahi air, mungkin Haru takkan ragu lagi untuk melakukannya. Kedua netra birunya itu selalu berbinar ketika melihat air. Bahkan, ia tidak ragu untuk membuka bajunya di tempat umum. Dengan celana renang yang selalu dikenakannya, ia bersiap menyelam di dalam air itu.

"Haru!" Ya, itu membuat Makoto bekerja keras menghentikannya. Menarik tangannya dan memaksanya untuk mengenakan pakaiannya lagi. Hal itu merepotkan, kalian tahu?

Kedua, Haru sangat menyukai mackerel.

Berawal dari ibunya yang pergi dari rumah beberapa bulan saat SMP, membuat Haru seorang diri. Karena ikan mackerel adalah hal yang palung mudah dimasak, lelaki itu selalu memasak itu—bahkan sudah sangat ahli.

Hal itu menjadi kebiasaan. Setiap sarapan, makan siang, dan makan malam Haru selalu ditemani oleh mackerel. Mackerel is like his main dish. Makoto dibuat menggelengkan kepalanya.

"Kau harus makan makanan yang bergizi, Haru," nasehat Makoto.

Ketiga, Haru hanya melakukan gaya bebas.

"Aku hanya berenang gaya bebas," Kata-kata itu selalu keluar dari mulut Haruka. Well, semua orang di sekelilingnya juga tahu bahwa tak ada yang bisa mengalahkan Haru di dalam gaya bebasnya.

Gerakan Haru begitu bebas, sangat indah. Dia seperti lumba-lumba yang berenang dengan lincah dan indah—Makoto tidak kuasa menahan senyumannya melihat gaya berenang teman semasa kecilnya itu.

Keempat, Haru itu kompetitif (tanpa ia sadari).

"Aku tidak peduli dengan catatan waktu. Menang atau kalah itu biasa," itu yang sering dikatakan Haru. Mungkin itu memang benar, Haru tidak berbohong. Asalkan bisa berenang, itu saja sudah cukup bagi Haru.

Namun, Tachibana Makoto menyadarinya akhir-akhir ini. Di dalam gaya bebas, Haru tidak ingin dikalahkan oleh siapapun. Seakan-akan di dalam kolam itu, Haru ingin memiliki gaya bebas itu sepenuhnya.

Bagaimana Haru menatap Rin Matsuoka—kawan sekaligus rivalnya di gaya bebas—dengan mata tajamnya itu sudah cukup menjelaskan. Makoto tahu, di saat Haru bersebelahan dengan Rin—ia terlihat sangat berenang dengan senang, penuh persaingan. Seakan fokusnya hanya pada bagaimana cara mengalahkan Rin dengan gaya bebasnya.

Makoto pikir, ia sedikit iri dengan Rin...

Sedikit, kok. Hanya sedikit.

Kelima, Haru itu butuh ruang untuk sendiri.

Haru itu keras kepala. Bisa dibilang, ia juga jenius. Ia bisa mempelajari sesuatu dengan cepat. Namun karena semua itu, tak banyak orang bisa membaca apa yang ia pikirkan.

MakoHaru Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang