bagian 5

62 12 4
                                    

Kakek POV

Aduh sudah lama bat anak ayam itu tinggal di rumah ku.

Aku ingin memutuskan untuk bicara kenapa mereka bisa menjadi ayam tapi aku ragu jadi aku putuskan ke tempat mas Agus.

Di depan rumah Agus aku kaget karena ada cicak menempel di pundak ku.

-author ( anggap aja ini rumah nya si Agus )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-author ( anggap aja ini rumah nya si Agus )

Gila itu cicak gede bat jadi aku triak triak . " WOI LO NGAPA SI PAGI TRIAK TRIAK?"

"Ni lo guss cicaknya OMG jelek bgt nempel di pundak gue lagi untung langsung kabur cicaknya..ewh"

"Lo maungapain di sini ?" Tanya Agus sambil mengajak kakek ke rumah.

"Jadi gini Gus aku mau bilang sesuatu ke anak ayam yg jadi manusia itu"

"Apa?? kamu beneran nemuin anak itu ?"ucap Agus terkejut

"Iya bener ternyata yang kamu omongin itu semuanya nyata"

"Hmm jadi gimana gimana"

"Gini aku mau ngomong ke mereka gini kalau mereka tu jd manusia tu karna apa  gitu Lo guss "

" Oh njok "

" Ya aku kek ragu gitu Loh Gus dasar ga peka. "

"Knp ragu ? "  ucap Agus dengan malas 

"Aduhh Gus...Gus ijinin aku masuk dulu baru aku ceritain "

Jadi setelah  bilang itu Agus nyuruh aku masuk trs di buati minum dong sama Agus , baik emng si Agus ini.

"Jd kenapa?"ujar Agus setelah menyeruput teh.

"Kamu tau kan Gus aku tu orangnya sulit bahagia tau kan kamu ? Jd kalau semisal anak ayam itu kembali kek keluarganya aku bakal sendiri lagi"

air mata ku hampir keluar saat mengatakan itu tapi Agus dengan cepat memberikan aku tisu

"Kakek kakek kok nangis ahaha , nih tisu" ujar Agus sambil ketawa kecil dan menunjukan gummy smile nya

"Aduh.. aku diabetes Gus ga jadi sedih kan gue"

"Ya udah trs piye"

"Aku harus bagaimana Gus beritahu atau diem ?  Tp nek beritahu masadepanku gimana ?"

"Beritahu aja yang sebenarnya tenang hidupmu ga akan semenyedihkan itu"

"Njok nek tak beritahu mesti mereka tanya dongg gimana cara balikin ke semula "

"Nek itu si kamu tinggal minta ramuan ke Budi aja kelar"

"Minta minta piyemu , aku aja ga tau Budi di mana "

"Ehhh tunggu bentar kayaknya aku punya ramuannya dehh"

"HAH MANA? " aku kaget mendengar perkataan Agus . Agus membuka mbuka lacinya dan akhirnya menemukan ramuan itu .

Agus bilang kepadaku kalau ramuan itu hanya tersisa 2 jadi kemungkinan kesempatan berubah hanya sekali.

Sebenarnya saat Agus menemukan ramuan itu hatiku menjadi sedih. Bukannya aku ga suka cuman aku takut kalau hidupku kembali seberti dulu. Aku takut setiap bangun dari tidurku hatiku kembali  merasa sepi .

Orang tua ku sudah meninggal saat aku SMA kelas 3 . Mereka meninggal karena  mobil yang di tumpangi nya tertabrak tronton kejadian itu saat perjalanan menuju sekolahku karna aku mau di wisuda.

Hati ku terasa hancur saat mendengar berita itu. Aku menyesal kenapa tadi aku tidak mengajak orangtuaku untuk berangkat bareng saja.

4 bulan berlalu aku mulai bisa menerima kenyataan bahwa orangtuaku sudah tidak ada. Tapi perlahan orang orang terdekat mulai meninggalkan ku.

mulai dari keluarga mereka mulai  menelantarkan ku karena aku tidak bisa menghasilkan uang buat mereka karna dulu tempat penghasil uang di keluarga ku adalah ortuku mereka selalu minta uang kepada ortuku bodohnya ortuku mau mau aja dimintain karna mereka kasian melihat kakak kakaknya tidak dapat perkejaan lalu menjadi pengangguran.

Pacar pacarku semua meninggalkan ku karna aku ketahuan berpacaran dengan banyak cewek. Sebenarnya aku berpacaran dengan banyak cewek sebagai tempat pelarian saat aku stres.

Sehari mungkin aku bisa memacari 10 cewek tapi hubungan itu tidak bertahan lama paling cuman 2 bulan lalu putus setelah putus ganti lagi deh. Tapi bertambah nya usia ga mungkin aku bisa berpacaran dengan banyak cewek lagi karena mukak ku sudah makin menua.

Maka dari itu saat aku umur 40 tahun sudah tidak ada lagi yang mau sama aku dan akhirnya aku sendirian. Aku memutuskan untuk tinggal di desa karna aku berfikir jika aku tinggal di desa mungkin suasana hatiku berubah karna aku menyukai alam dan di desa itu banyak perkebunan dan pepohonan.

Aku membangun sebuah gubuk lalu aku tinggal di sana sampai sekarang,yang awalnya ku pikir menyenangkan ternyata tidak hatiku masih sama kosong.

Setiap pagi aku bangun lalu melakukan pekerjaan seperti membersikan rumah, menjual masker skinker dan masih banyak lagi .Setiap bangun aku selalu jenuh seolah olah hidupku ini tidak ada artinya. Hatiku terasa kosong.

Banyak pikiran-pikiran di benakku tentu saja pikiran seperti apakah aku layak untuk bahagia ? Apakah aku akan kesepian lagi ? Maka dari itu aku takut jika Louis dan Mikha kembali ke keluarganya. Tapi aku juga kasian melihat mereka terpisah dari keluarganya jadi aku tidak boleh egois untuk perasaan ku.

××××

-Rada kasian ya kakek tp btw kakek ternyata playboy, gimana tuh perasaan manatan mantannya  pasti sakit hatinya huhuhu :'(

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ Jadi bagian ini aku fokuskan ke kakek nahh bagian berikutnya aku fokusnya ke Louis and Mikha jadi jangan lupa di vote hahahha btw ni cerita makin hari makin ga jelas jadi maklumin ya gaes emng aku udah bilang dari awal ni cerita bakalan kaga jelas  :v ]

Cerita Tentang Dua Anak Ayam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang