Najwa tiba tiba terbangun dan langsung melihat jam di ponselnya ternyata masih jam 5 pagi. Najwa bergegas menuju kamar mandi hanya sekedar mencuci muka lalu keluar dari kamarnya menuju dapur.
"Pagi Bunda!" Sapa Najwa saat melihat Dinda menuju ke arahnya.
"Tumben kamu bangunnya cepat?" Tanya Dinda heran.
"Hari ini aku ingin masak buat Bunda dan Nenek" jawab Najwa sumringah.
"Wahh! Bunda ambil piring dulu yah" ucap Dinda lalu berjalan menuju Dapur.
"Astagfirullah!" Dinda kaget melihat keadaan dapur kini sangat berantakan seperti terkena bom atom.
Najwa yang mendengar Dinda langsung berlari menuju dapur.
"Ada apa Bunda?" Tanya Najwa khawatir.
"Astaga Najwa, lihat ini dapurnya sangat berantakan dan yang akan beresin dapur ini siapa?" Tanya Dinda jengah dengan kelakuan Najwa.
"Maaf Bunda." ucap Najwa menunduk.
"Ada apa ini?" Yuni neneknya baru saja menuruni tangga menghampiri Najwa dan Dinda.
"Lihat ibu!" Tunjuk Dinda mengarah ke arah dapur.
"Astaga!" Kaget Yuni.
Yuni menggelengkan kepalanya menatap Najwa yang hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yasudah kamu siap siap ke sekolah, biar nenek yang akan beresin dapur ini."ucap Yuni membuat Najwa senang dan mencium pipi neneknya sekilas lalu berlari menuju kamarnya.
"Tapi ibu--"
"Biarkan saja Dinda anak itu juga baru belajar memasak."ucap Yuni.
Selesai memakai seragamnya, Najwa langsung keluar dari kamarnya lalu berpamitan.
Sesampainya di sekolah ia memarkirkan motornya lalu ia berjalan ke arah Freya yang menunggunya lalu mereka berjalan memasuki sekolah.
"Apa lo akan tetap melanjutkan sekolah setelah lo menikah?" Tanya Najwa.
"Aku juga belum tahu, yang aku inginkan sukses terlebih dahulu baru setelah itu aku menikah, tapi ini mungkin takdir mengharuskan aku menikah muda."
"Seandainya gue yang jadi lo gue pasti menolak apalagi dijodohkan sama orang yang tidak kita kenali sama sekali" kata Najwa.
Freya tersenyum,"Karena dikeluargaku kami harus mendengarkan keputusan yang ayahku inginkan dan saat semuanya setuju maka keputusannya tidak akan salah Najwa."
"Tapi Freya ini menyangkut kebahagiaan lo, gue tau kalau kita harus menghormati apa kata orang tua kita, tetapi lo harus mengenal siapa laki laki itu dan juga masa lalunya, jika laki laki itu tidak mencintai lo bagaimana? Dan kalau ada perbedaan antara lo sama dia bagaimana? Maka selamanya lo menikah dengan orang yang berbeda dengan lo, sebelum lo berkata IYA lo harus memikirkannya terlebih dahulu Freya, gue sarankan Pikirkanlah dengan baik baik!" Jelas Najwa panjang lebar.
"Aku mengerti maksud perkataan kamu Najwa, keluargaku dan keluarga orang lain itu sangat berbeda, di keluargaku kami tidak mempunyai hak untuk ikut campur dalam masalah apapun dan mengambil keputusan untuk masa depan, karena itu aku yakin sekali kalau ayahku tidak pernah mengambil keputusan yang salah." Jelas Freya.
"Iya, itu keluarga lo makanya lo yakin dengan mereka tapi nanti kalau keluarga laki laki itu tidak menyukai lo bagaimana? Dan bagaimana mereka memperlakukan lo, Apa mereka akan memenuhi semua keinginan lo atau tidak? Apa mereka baik sama lo atau tidak?"
Freya terdiam.
"Maksud gue, lo kan suka menyanyi? Nanti bagaimana dengan bakat lo itu?Lo mau melanjutkannya atau tidak?" Tanya Najwa.