shi

177 30 2
                                    


Ruang UKS ; 7.43 pm

Yuki mengerjap ngerjap mata nya itu.
Tangannya bergerak perlahan,
Tak tahan dengan posisi tidur nya yang sedari tadi tidak bergerak akibat pingsan.
Diri nya mencoba memandang sekitar.
Sebuah ruangan bercat putih dengan berbagai macam alat alat kedokteran,  tertata rapih di penjuru ruangan.
Ruangan yang asing bagi nya ini, membuatnya bingung, mengingat ia adalah murid baru kelas satu.
Dilihat nya seorang lelaki duduk diatas kursi samping ranjang nya,lelaki itu terlihat sangat fokus menatap kertas yang ada di hadapan. Sambil memainkan pensilnya, ia hampir tidak tahu akan sadar nya Yuki saat ini.
Posisi duduknya memang sedang tidak menghadap kearah Yuki.
Lelaki itu menghadap ke arah tembok sambil menyandarkan keningnya ditembok.
Kursi nya ia letakkan dekat dengan tembok.
Dirinya terlihat benar benar sedang fokus memikirkan sesuatu.

Yuki yang sadar akan kehadiran laki laki di samping nya itu, hanya bisa mengabaikan nya.
Yuki saat ini masih terbaring di ranjang dan hanya bisa memikirkan  dimana ia sekarang, jam berapa sekarang, dan tentunya membayangkan ayahnya yang mungkin akan mengamuk akibat keterlambatan Yuki tanpa membawa sepersen uang dan makanan.

Kali ini, ia mencoba untuk duduk di atas ranjang.
Kegigihannya belum bisa terbalaskan.
Badannya terhempas kembali ke ranjang membuat posisi nya sama seperti beberapa waktu yang lalu.

"Yuki-san, kamu sudah sadar? Sebaiknya jangan terlalu paksakan. Aku akan membantu mu. "
Ucap lelaki disamping nya dengan tenang.
Lelaki itu langsung menolehkan kepala nya kearah Yuki saat mendengar pegas ranjang disamping nya itu bersuara.

"Dimana aku? Jam berapa sekarang?"
Tanya Yuki pada lelaki disamping nya
Lelaki tersebut tersenyum hangat dan menjawab,
"Saat ini kamu berada di UKS, sekarang sudah pukul 7.45"
Ucap lelaki itu sambil melirik jam dinding yang ada di atas pintu.

Mendengar akan hal itu, Yuki langsung mencoba untuk duduk.
Lelaki di samping nya yang menyadari atas tindakan Yuki segera membantu nya untuk duduk.

"Yuki-san, tolong jangan dipaksakan , aku akan mengambil beberapa makanan di ruang klub dan memberinya untukmu."

"Aku ingin segera pulang, "
Ucap Yuki dengan muka datarnya.

"Tapi, kau.. "

"Aku ingin segera pulang,"

Lelaki itu menghebuskan nafas nya,
Melipat kertas yang tadi ia jadikan sebagai titik fokus ke dalam kantong celana.
Lalu, menunduk sebentar kebawah, telapak tangan nya ia angkat sedikit lalu mengepalkan nya.

"Yoshh, Yuki-san, aku akan membolehkan mu pulang dan aku akan mengantarmu, tapi sebelum kita sampai di rumah mu, aku akan membawa mu ke warung dekat sekolah untuk mengisi perut mu"
Ujar lelaki tersebut sambil membantu Yuki berdiri.
Yuki yang mendengar apa yang lelaki itu ucapkan hanya bisa terdiam mengiyakan.

Saat posisi Yuki berdiri sempurna, lelaki itu mencoba mengaitkan tangan nya di bahu Yuki, seakan ingin menuntunnya berjalan.

"Aku tidak butuh bantuan mu untuk berjalan. Pingsan sudah menjadi kebiasaan sehari hari ku."
Ujar Yuki.

Perlahan lelaki itu menurunkan tangannya dari pundak Yuki.
Wajah lelaki itu, terlihat sangat sulit digambarkan.
Bibir nya menyiratkan senyuman tulus tapi wajah nya menyiratkan kesedihan.

Lelaki itu akhirnya menyerah, ia berjalan di samping agak belakang Yuki, sesekali tanganya ia posisikan tepat di belakang badan Yuki, agar ketika Yuki tiba tiba sempoyongan, tangannya akan menopangnya.

Ruang UKS terletak di lantai bawah gedung sekolah, lorong lorong lantai bawah masih terang,tidak gelap. bahkan sesekali dirinya melihat beberapa guru lalu lalang di Koridor, sambil membawa tumpukan buku buku milik siswa.
Suasana di antara mereka berdua sangat hening.
Yuki yang mencoba berjalan normal dengan tangan seorang lelaki di belakang nya siap menopang nya ketika jatuh.

"Nee, Yuki-san, apakah kamu tau siapa nama ku?"
Tanya lelaki itu sambil berjalan lumayan cepat untuk menyelaraskan posisi badannya beberapa jarak didepan Yuki.

Yuki menggeleng lambat.

Tangan kanan nya ia kepalkan dan mengeluarkan jari jempol nya,
Dan mengangkatnya mendekat di dagu nya
Seakan akan gaya seseorang yang sedang pamer sambil berkata
"Inilah aku"

Tangan kanan nya ia kepalkan dan mengeluarkan jari jempol nya, Dan mengangkatnya mendekat di dagu nyaSeakan akan gaya seseorang yang sedang pamer sambil berkata "Inilah aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nama ku, Sugawara Koushi. Aku yakin kamu pasti sudah tidak asing dengan wajah ku, walaupun kita hanya pernah bertemu sekali saat dirimu memegang jaket ku di depan gymnasium...."
Mendengar hal tersebut, Yuki merasa sedikit malu dan menundukan kepalanya.

"Untuk saat ini, rileks an pikiran mu ya, jangan terlalu banyak berpikir.
Tadi sore, kamu terkena pukulan tangkap bola voli salah satu anggota tim kami. Lalu kamu terjatuh dan tak sadarkan diri. Karena pertandingan kami melawan sekolah lain akan diadakan beberapa hari lagi, jadi mereka saat ini sedang fokus berlatih . Lalu,Mmm.. Ah.. Di tim kami, aku adalah seorang setter tapi untuk tahun ini, kami kedatangan setter handal yang mampu menggantikan posisi ku. Jadi,, daripada aku hanya termanun melihat latihan mereka. Kami memutuskan bahwa akulah yang akan menjaga mu di UKS saat kau pingsan tadi. "
Ujar Sugawara lembut sambil menyelaraskan langkah kaki nya dengan Yuki.
Tangan kanan nya memukul memukul pelan kepala bagian belakang sambil tersenyum.

Baru saja mereka berdua keluar dari gedung sekolah,
Dua lelaki dengan tinggi yang berbeda drastis berlari ke arah mereka berdua .

"Yuki-chan.... Bagaimana kabar mu sekarang?"
Tanya lelaki berambut orange itu.
Yuki tidak menjawab pertanyaan nya.

"Oy, bakageyama! Cepatlah minta maaf padanya!"

"Hah?! Kenapa aku, kaulah yang seharusnya meminta maaf padanya, karena kamu tidak fokus!!"

"Sudahlah.. Kau hanya perlu minta maaf!"

Pertikaian mereka berdua membuat lelaki sang pelerai itu bertindak.

"Sudahlah.. Kalian berdua berisik!!"
Ucap Suga sambil meninju pelan perut Hinata dan Kageyama.

"Maafkan mereka ya Yuki-san, mereka memang selalu seperti itu."

Minna-san.. Jangan lupa untuk meninggalkan vote, comment kalian🙂
Jangan lupa follow aku untuk terus ikut kelanjutan kisah mereka.
❤❤❤

NO ONE CARES | SUGAWARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang