Kongbop ❤ Arthit

619 33 0
                                    

Sinar mentari pagi yang masuk lewat sela sela jendela kaca mengusik tidur seseorang yang berada diatas kasur king size. Dengan enggan dia mencoba membuka matanya,  kepalanya terasa sangat pusing dan berat. Saat akan bangun dirasanya ada sesuatu melingkar di perutnya.

Saat ditolehnya ternyata itu Daddynya yang tengah memeluk dirinya. Pria itu membiarkan saja karena saat ini kepalanya benar benar sakit.

Beberapa ingatan tentang kejadian semalam berputar dikepalanya.  Dia inggat semalam dia pergi minum dengan teman temannya dan saat dia pulang dia bertemu dengan Daddynya.

Arthit pria itu buru buru mendudukan dirinya setelah dia mengingat apa yang terjadi semalam.  Bagian belakang tubuhnya terasa sangat sakit saat Arthit mencoba  duduk.

Gerakan tiba tiba itu membuat orang yang ada disampingnya ikut terbangun.

"Ada apa Arthit? "

"Daddy apa yang terjadi semalam? "

Kongkop sang ayah dari Arthit lalu mendudukan dirinya disamping Arthit. Mereka berdua masih dalam keadaan telanjang bulat,  hanya selimut yang menutupi tubuh keduanya.

"Apa ada yang terasa sakit? " Tanya Kongbop melihat wajah Arthit seperti menahan sakit.

Arthit mengangguk tanda dia merasa kesakitan.

"Akan kusiapkan air hangat,  tunggulah disini sebentar. " Kongbop berniat turun dan menyiapkan air hangat untuk Arthit berendam dan membersihkan tubuhnya.  Tapi Arthit menahan lengan Kongbop sebelum Kongbop pergi.

"Daddy."

"Ya."

"Apa yang terjadi semalam? " Tanya Arthit lagi,  dia ingat meski samar samar apa yang terjadi semalam tapi Arthit ingin memastikan dengan jelas.

"Kamu tidak ingat apa yang terjadi? " Kongbop balik bertanya.

"Aku ingat tapi itu samar,  jadi aku tidak benar benar ingat semuanya. "

"Apa yang Arthit ingat? "

"Aku pulang dalam keadaan sedikit mabuk. "

"Itu bukan sedikit Arthit. Daddy sudah pernah bilang jangan minum minuman beralkohol karna kamu tidak kuat dengan alkohol. "

"Tapi aku kesepian itu sebabnya aku melampiaskan nya dengan minuman. "

Kongbop pun mendekati Arthit nya lalu memeluknya.

"Maafkan Daddy yang selalu sibuk sampai meninggalkan mu dan membuatmu kesepian. "

"Daddy aku minta maaf untuk apa yang terjadi semalam. Semua ini salah ku. Kumohon jangan benci aku Daddy. " Kata Arthit didalam pelukan Kongbop.

Kongbop melepaskan pelukannya. Diangkatnya wajah Arthit yang menunduk untuk menatapnya.  Saat kedua matanya bertemu saling memandang Kongbop mencium bibir Arthit sekilas. Hanya sebuah kecupan dan itu berhasil membuat Arthit membeku.

"Ini juga salah Daddy,  mungkin memang Arthit yang memulainya tapi andaikan Daddy tidak menanggapi dan menghentikan Arthit semua ini tidak akan terjadi. " Jelas Kongbop.

Arthit kembali tersadar.

"Jadi Daddy tidak membenciku.? "

"Tentu tidak,  karena Daddy sangat menyayangimu. Oh bukan bukan,  Daddy sangat mencintai Arthit. "

"Daddy mencintai Arthit? "

"Ya,  seperti Arthit yang juga mencintai Daddy,  bukankah begitu? "

"Bagaimana Daddy tau? "

"Arthit mengatakannya  semalam dengan sangat manis dan sexy."

"Daddy.!!! " Wajah Arthit langsung berubah menjadi merah bahkan sampai ke telinganya. Memang benar jika Arthit mencintai Kongbop, perasaan itu muncul sudah sejak 1 tahun yang lalu.

Kumpulan oneshot our sky [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang