Krist ❤ Singto

1K 58 1
                                    

Krist memasang wajah masam sepanjang perjalanan. Dirinya dipaksa Mae untuk ikut hadir dalam jamuan makan malam dengan calon ayah barunya di restoran Jepang. Ia sebernya tidak setuju jika Mae nya menikah lagi, tetapi apa guna pendapatnya bahkan tidak digubris oleh Maenya sendiri. Krist harus menerima keputusan Mae yang ingin menikah lagi setelah lama ditinggal oleh almarhum suaminya.
Mae bilang akhirnya ia bisa jatuh cinta lagi dan ia tak ingin menyiayiakan orang yang dicintainya itu. Ini mungkin kesempatan terakhir untuknya.

Krist itu tipikal cowok manja, ia sebagai anak tunggal inginnya selalu diperhatikan. Jika Mae nya menikah lagi kemungkinan perhatian nya tak akan sama lagi ke dirinya. Dan ia tak suka itu.

Sepanjang perjalanan Mae menceramahi nya ini itu agar ia bersikap sopan dan ramah kepada calon ayahnya. Kata mae calon ayah tirinya juga memiliki anak yang seumuran dengannya dan Krist diminta untuk akrab dengannya nanti.

Krist tak menghiraukan maenya, pikiran nya sedang pusing. Ia baru saja putus dengan pacarnya tanpa sebab dan pacarnya itu menghilang selama hampir sebulan ini tanpa kabar. Ia telah mencarinya kesemua tempat yang mungkin didatangi pacarnya itu tetapi tak kunjung menemukan orangnya.
Ia benar benar binggung sekarang, ia membutuhkan penjelasan dan kejelasan dari pacarnya tentang keputusan sepihak darinya.

Tak terasa mobil mereka sudah sampai didepan restoran. Sebelum turun ma'e kembali mengingatkannya.

"Krist, ingat! jaga sikap dan sopan" Ucap mae penuh penekanan.

"Iya ma'e,  Krist tau. "

Mereka masuk kedalam dan menanyakan reservasi atas nama ma'e nya Krist. Mereka diantar kedalam ruangan.

"Mereka bilang akan sedikit terlambat karena terjadi kecelakaan dijalan menuju kemari. "

"Bagus deh,  gak dateng aja sekalian. " Jawab Krist pelan tetapi masih di dengar ma'e nya.  Dan alhasil dia mendapat jitakan dikepalanya.

"Aww ma'e kasar sekali. " Ringis Krist karena jitakan maenya lumayan sakit.

"Sebaiknya kita pesan dulu. "

Mereka memesan beberapa makanan dan minuman.

Sekitar 15 menit kemudian calon suami ma'e datang dengan anaknya dibelakangnya. Saat mereka masuk, mata Krist bertukar pandang dengan anak dari calon ayahnya. Dia tampak biasa saja,tidak terkejut melihat dirinya. Berbeda dengan Krist yang langsung terkejut melihat siapa yang datang lalu setelah melihat orang yang ditatapnya biasa saja kini ia rasanya ingin marah.

Dia, orang yang selama satu bulan ini ia cari kemanapun tapi tak ditemukan kini berasa didepan mata dengan sikap tak bersalah. Yang lebih membuatnya marah adalah dia seolah baru pertama kali bertemu dengan dirinya.

"Maaf kami terlambat. " Ucap sang ayah.

"Tak masalah, silahkan duduk"

Pintu kembali terbuka,  beberapa pelayan datang membawa kan makanan dan minuman pesanan mereka. Setelah semuanya telah disiapkan dimeja,  para pelayan pun pergi.

"Kenalkan ini calon suami ma'e namanya Roy dan anaknya Singto. Dan ini anak ku namamya Krist. " Ucap ma'e Krist memperkenalkan mereka.

"Anak mu benar benar tampan" Puji ayah Singto.

"Terima kasih,  senang bertemu dengan anda" Sahut Krist dibuat seramah mungkin dan dipaksakan tersenyum.

"Anakmu juga setampan dirimu. " Ujar Mae Krist melihat Singto tak kalah tampan dari Krist.

"Terima kasih. " Sahut Singto.

Mereka tertawa bahagia. Tak menghiraukan Krist yang terus memandang Singto dengan tajam.

Kumpulan oneshot our sky [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang