fuckboy (Jungkook X Yuju)

Bagian 8: Kebutuhan

∆ Fuckboy (Dendam) ∆

Seusai mengisi perut mereka melanjutkan perjalanan waktu dengan berjalan-jalan di sekitar kota, tentunya mengarah ke menara Eiffel yang terkenal di dunia.

Tanpa sadar, tangan Yuju berada dalam genggaman Jungkook. Dahulu, orang tuanya berkata. Jika ada seorang pria yang mengajaknya ke stuktur besi ikon global Paris ini, maka dia pantas untuk dikatakan sebagai seorang pendamping.

Karena dia berani membawa dirinya ke tempat paling umum yang banyak dikunjungi orang-orang di luar negara tersebut, pengambilan momentum itupun terkesan romantis. Pembuktian cinta pun bisa diuji dari menara ini, pasangan terkadang disatukan dan dipertemukan di kota itu.

"Apakah kamu takdirku? Jodoh yang dikirimkan Tuhan padaku. apa kamu merasakan getaran aneh di jantungmu?" Yuju bermonolog, berusaha memahami apa yang tengah dipikirkan Jungkook

"Kenapa jantungku begini?" tangan kiri Jungkook meremas bagian dadanya.

"Ada apa?" tanya Yuju langsung memusatkan perhatian pada pria itu.

"Tidak seperti biasanya, jantungku berdegup kencang. Apa yang terjadi padaku? aku bahkan tidak menderita penyakit jantung," Jungkook terheran-heran

"Apa dia membaca pikiran ku tadi? ah... Tidak mungkin dia dengar 'kan? Itu cukup aneh," kata Yuju dalam hati.

"Mungkin aku kurang minum air putih," Jungkook bernapas lega.

Akankah Yuju dapat membongkar maksud perkataan Jungkook, yang memiliki keterkaitan dengan ucapan hatinya.

Jungkook ditimpuk oleh pukulan telapak tangan Yuju, disebabkan dia telah berbohong pada gadis tersebut.

"Penipu!!!"

"Kau membodohi ku, hah!!"

Giliran kepalan tangan Yuju memukuli punggung nya, Jungkook menahan kedua tangan gadis itu agar tak lagi melakukan kekasaran pada tubuhnya.

"Aku tidak berbohong!" sarkas nya.

"Bohong tetap saja bohong,"

"Buku itu aku simpan di sini. Aku tidak tahu siapa yang mengambilnya, apalagi itu buku sudah tak layak pakai. Mungkin dibuang oleh pelayan saat mereka membersihkan lemari ini," Jungkook tak mau disalahkan ia menyarankan untuk menyalahkan keadaan.

Terdengar riuhnya suara langkah dengan ucapan yang nyaring, terus dekat dan terdengar jelas. Sesampainya di tempat mereka berdua, rombongan itu nampak kaget. Keduanya terlihat akrab dan serasi, apalagi tangan Yuju berada di pundak Jungkook.

"Lihatlah gadis ini, daritadi tidak ingin aku pergi meninggalkan nya," melirik ke samping mengintip ekspresi Yuju yang setuju dengan perkataan nya.

"Siapa juga yang mau bersama mu sepanjang waktu, tanganku ini tengah memukulmu." Yuju menepuk keras pundak Jungkook, sebagai ketidak persetujuan akan lontaran katanya tadi.

Dari balik kumpulan anggota yang tengah memperhatikan pasangan aneh itu, munculah Taehyung yang bertanya sambil berjalan ke tempat Yuju.

"Apa ini buku milik mu?" buku tersebut terpegang tangan Taehyung dengan menyodorkan nya ke depan.

"Iya." Yuju tersipu malu, ia menerima ukuran tangan Taehyung yang memberikan bukunya senyum cerah terlukis indah di wajahnya.

"Kamu pandai merangkai kata-katanya, maaf aku membaca semua tulisan yang ada di setiap lembar di sana," kata Taehyung dengan suara lembut terdengar syahdu.