Sampai Kapan?

6.2K 367 44
                                    

Fyi: tanda petik satu ('...') sama huruf miring itu diucap dalam hati ya.

Happy Reading♡

🌈🌈🌈




Hendery baru saja sampai di dorm setelah ia makan malam bersama Lucas di restoran.

"Aku pulang" Hendery melepas sepatunya setelah menutup pintu dan diikuti oleh Lucas. Mereka pun pergi kekamar masing-masing.

"Hei, apa kau sudah tidur?" Ucap Hendery pada Xiaojun.

"Hm? Ah- belum" Xiaojun yang sedang melamun tersentak ketika mendapati Hendery sudah berbaring di samping nya.

"Ahh... aku lelah sekali" ucap Hendery sambil merenggangkan badannya.

"Dari mana saja kau? Kenapa lama sekali? Kenapa kau tidak bilang padaku sebelum pergi? Kenapa kau--" ucapan Xiaojun terhenti ketika hendery membekap mulutnya.

"Hei jika mau bertanya, tanyakan satu satu. Aku tak bisa menjawab semuanya jika kau seperti itu" ucap Hendery sambil melepaskan tangannya pada mulut Xiaojun.

"Iya iyaa, berhenti menceramahiku.
Jadi? Dari mana saja kau tadi?"

"Aku makan malam bersama Lucas di restoran dekat sini" Hendery memejamkan matanya.

"Terus? Kenapa lama sekali?" Ucap Xiaojun sambil berbaring menghadap hendery.

"Kami banyak mengobrol dan jalan-jalan"

"Oh begitu..."

🌈🌈🌈

Kamar pun menjadi hening, keduanya tenggelam dalam pikiran masing masing. Hendery yang kelelahan pun tenggelam dalam mimpinya, ya dia tertidur. 

ㅡPov Xiaojun
Setelah pembicaraan singkat tadi aku mulai berpikir...

'Sebenarnya apa yang dirasakannya ketika berbicara padaku?'

'Apa yang Ia rasakan ketika bersamaku?'

'Apakah Ia juga merasakan hal yang sama sepertiku?'

'Ataukah hanya aku yang merasakannya?'

Aku tenggelam dalam pikiranku, sampai tak menyadari jika seseorang disampingku ini sudah mulai tertidur. Aku pun mengusap wajahnya pelan. Ah dia tampan sekali jika dilihat dari dekat.

Sambil memandangi wajahnya yang damai aku mulai menitikkan air mata...

"Kenapa harus seperti ini?"

"Kenapa aku harus merasakan rasa sakit ini ketika melihatnya bersama orang lain?"

"Kenapa aku sangat mencintainya?"

"Kenapa aku cemburu ketika melihatnya dekat dengan yang lain?"

"Kenapa perasaan ini sangat menyakitkan?"

"Ini kah yang di sebut cinta bertepuk sebelah tangan?"

"Sampai kapan aku harus memendam perasaan ini?"

"Sampai kapan aku harus merasakan rasa sakit ini?"

"Sampai kapan aku harus berdiam diri seperti ini?"

"Aku sakit... sangat sakit... perasaan ini sangat menyakitkan"

"Hendery... aku harap kau segera menyadari perasaanku padamu..."

"Good night, I love you Huang Guanheng..."

Aku pun memberanikan diri untuk menciumnya lama tepat dibibir, aku harap ia tak merasakannya.
ㅡEnd Pov Xiaojun


One Shot-[Henxiao/Xiaodery/Henjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang