𝐎6. 𝐓𝐡𝐞 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞

299 67 2
                                    

Setelah perdebatan kecil, Dahyun dan Taeyong berada didepan rumah Dahyun. Taeyong dan Dahyun sepakat tidak akan membawa Jaehyun. Dahyun sendiri agak takut ketika melihat aura yang aneh dirumahnya.

KLEK KLEK KLEK

"Dikunci" bisik Taeyong

"Disana, didalam pot gantung itu, ada kunci rumah" Ucap Dahyun sambil menunjuk kepada pot yang menggantung.

Taeyong menuruti perkataan Dahyun, dan benar saja! Ada kunci didalam pot itu. Ia pun membuka pintunya dengan kunci.

KRRIIIIEEETTTT

"Apa orangtuamu selalu mematikan lampu jika sedang pergi?" tanya Taeyong

Dahyun menggeleng pelan.

"Tidak, biasanya mereka selalu menyalakan lampu" jawab Dahyun

"Lalu kenapa rumahmu gelap sekali?" tanya Taeyong lagi

Dahyun sendiri hanya mengendikan bahunya tak tahu.

"Apa dirumah ini memiliki ruang rahasia? " tanya Taeyong

"Kenapa kau bertanya terus! " ketus Dahyun kesal

"Agar lebih cepat, bodoh! Sekarang jawab saja pertanyaanku! " balas Taeyong sama kesalnya.

"Cih, jinjja?! Kau kira aku tahu?! " tanya Dahyun sewot

"Tentu saja! Kau kan pemilik rumah ini! " jawab Taeyong tak kalah sewot.

Dahyun menghela nafas, lalu berpikir sejenak.

"Seingatku, disini tak ada ruang rahasia. Tapi kami memiliki basement yang ditutup" ujar Dahyun

Taeyong menatap Dahyun dengan pandangan yang tak dapat diartikan.

"Apa kau pernah mendengar sesuatu, atau penampakan yang aneh? " tanya Taeyong

"Apa kau sedang menginterogasiku? " tanya balik Dahyun

"Jawab saja! " paksa Taeyong

Dahyun kembali mengendikan bahunya acuh.

"Tidak pernah" jawab Dahyun

"Tunjukkan basement itu! " titah Taeyong

Dahyun menuruti perkataan Taeyong, ia berjalan kearah kamar tak terpakai.

KLEK

Dahyun membuka kamar itu.

"Astaga! Apa kamar ini tak pernah dibenahi?! " keluh Taeyong

Dahyun memilih tak membalas keluhan Taeyong.

GREP

"Tunggu, kenapa seluruh barang dikamar ini ditutupi kain putih? " tanya Taeyong penasaran

Dahyun terdiam.

"Entahlah, orangtuaku bilang, bahwa kamar ini milik leluhurku dulu" jawab Dahyun

Taeyong penasaran dengan sesuatu yang terpajang didinding, seperti sebuah Lukisan atau foto (?).

Taeyong bergerak maju menghampiri benda itu, sedangkan Dahyun hanya menatapnya dengan pandangan bertanya.

SREK

Taeyong membuka kain putih itu dengan cepat dan kasar. Ia tersentak ketika melihat sesuatu yang tak asing.

PUK

"Ada apa Taeyong? " tanya Dahyun sembari menepuk bahu Taeyong.

"Apa kau tahu siapa orang ini?" tanya Taeyong

Dahyun menggeleng cepat.

"Tidak, memangnya siapa? " tanya balik Dahyun

Taeyong menatap Dahyun tak percaya.

"Kau tak tahu siapa orang ini?! " ulang Taeyong memastikan

Dahyun mengangguk pasti.

"Astaga, rasanya aku ingin mengumpatimu saat ini" kesal Taeyong

"Memangnya kenapa?! Aku tidak tahu siapa dia! Maka dari itu beritahu aku! " balas Dahyun

"Dia nenekmu sialan! Roseana Park! Masa kau tak tahu?! " jawab Taeyong

Dahyun melongo tak percaya

"Dia sangat cantik... "gumamnya

"Tentu saja, tidak seperti dirimu" balas Taeyong

Dahyun menyipitkan matanya lalu menatap Taeyong tajam.

"Kau juga! Tidak mirip dengan Jung Jaehyun! " pekik Dahyun

"Ya ya, terserah kau saja" jawab Taeyong malas

"YAK—"

Ting

Do re mi fa so la si do

Awalnya terdengar sebuah dentingan piano dari nada paling tinggi, dan kemudian dibunyikan secara teratur.

Dahyun dan Taeyong menahan nafas, mereka terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengarkan dari bawah.

"Bagaimana kita bisa masuk kedalam Basment? " tanya Taeyong berbisik

"Sebentar" titah Dahyun

Dahyun berjalan menuju tembok didepan lukisan itu, lalu menarik sebuah obor yang terpasang ditembok kamar.

GRRRKKK

Suara tembok dan besi saling bersahutan, perlahan tapi pasti, sebuah tangga menuju kebawah pun mulai terbentuk.

Dahyun mengambil obor itu lalu menyalakannya, ia menatap ke belakang.

"Ayo" ajaknya

Taeyong mengangguk lalu mengikuti Dahyun dari belakang, jantungnya berpacu dengan begitu cepat. Ia sendiri merasa bahwa ajalnya akan segera tiba.

"Kenapa ruang ini menakutkan? " bisik Taeyong pelan

Dahyun berdecak

"Namanya saja Basement, ruang bawah tanah. Tentu saja menyeramkan! " jawab Dahyun dengan kesal

"Tapi ini sangat menyeramkan, Kim" sanggah Taeyong

Dahyun memutat bola matanya malas

"Kau sudah terbiasa melihat hantu, tapi takut dengan ruangan seperti ini? " tanya Dahyun tak percaya

"Itu berbeda! Apa kau tak merasakannya? Ruangan ini memiliki aura yang sangat aneh" ujar Taeyong kembali berbisik.

Dahyun diam, jika dipikir, perkataan Taeyong ada benarnya juga. Ruangan ini terbilang agak memiliki sedikit aura seram.

Ting!

Suara piano kembali terdengar, perlahan tapi pasti, Dahyun dan Taeyong mulai terbuai pada sebuah nada yang keluar dengan sopannya dan memikat telinga siapapun yang mendengarnya.

Sadar!

Mereka berdua tersentak ketika mendengar suara baritone milik Jaehyun.

Jangan terbuai, jangan dengarkan lagu itu, atau kalian akan mati

Dahyun dan Taeyong bergidik ngeri. Semoga saja tidak ada apapun yang terjadi pada mereka.

Semoga.


TBC

Hyung, ay hop yu laik it!
Ada sesuatu yang mau ditanyakan? Tanya aja, Yeon jawab kok!
Kecuali kalo nanya ini Endingnya sad apa Happy:)

[ O2. ] PianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang