Rigel berangkat sekolah dengan pikiran yang berkecamuk antara iya dan tidak, petuah petuah yang diberikan padanya untuk mendekati mentari kembali yang di sarankan oleh teman temannya membuat nya bingung berbagai pertanyaan yang dia lontarkan pada diri sendiri seperti 'apa yang bakalan terjadi jika dia mendekati mentari' 'mentari akan menjauhi nya' dan atau kemungkinan yang lebih parah 'mentari enggan berbicara dan bertemu dengannya' ahhh.... Sungguh sulit hanya untuk menentukan pilihan iya dan tidak
Larut dengan pikirannya sendiri sampai Rigel tak sengaja menabrak seseorang yang mungkin sama sama tidak memperhatikan jalan
"Kalo jalan hati hati dong!!" Ucap Rigel tanpa melihat orangnya
"Ma- maaf" ucapnya sambil terus menunduk
Suara itu, ya suara yang selama ini Rigel rindukan, suara yang harap harap menyapanya lagi setiap pagi, suara yang di harapkan akan memenuhi gendang telinganya setiap hari.
"Tari??" Sapa Rigel
Tapi ada yang berbeda hari ini dengan mentari, tidak ada lagi rambut yang di kuncir, tidak ada lagi jepit kupu kupu yang selalu menghiasi kepala, tidak ada lagi baju kelonggaran dan rok 10cm di bawah lutut sungguh berbeda dengan mentari yang dulu, mentari hari ini jauh lebih bersinar dari biasanya mentari yang dasarnya sudah cantik dan bersinar menjadi lebih bersinar dengan rambut bergelombang yang di gerai tanpa memakai aksesoris seperti bando atau pun jepit kupu kupu, baju yang pas di tubuh tidak kekecilan ataupun kebesaran, rok yang pas tidak ada lagi rok yang 10cm melebihi lutut
Mentari mengangkat kepalanya kaget dengan orang di depannya
Hanya kata maaf yang terucap dan buru buru pergi meninggalkan Rigel yang masih berdiri di tempat
Rigel hanya bisa menatap punggung sempit mentari menjauh, betapa menyedihkannya dirinya tidak dapat mengejar apalagi hanya sekedar berteriak
Bel istirahat berbunyi dari 3 menit yang lalu Rigel dan teman temannya sudah duduk anteng di kantin dengan makanan yang mereka pesan
" Ehh gel.. mantan gel..mantan" celetuk Guntur
Matanya menatap objek yang di sebut Guntur, mentari tengah berjalan memasuki kantin dengan Lyra, sampai mentari menempati salah satu meja kantin pun pandangannya tidak lepas dari mentari
" Emang bener ya, matan kalo udah jadi mantan nambah cantik?!" Celetuk Adrian sambil terus menatap mentari yang seakan menjadi titik pusat di meja Rigel
" Iya deh kayanya kalo udah jadi mantan emang nambah cantik, euhh salah Lo gel buang berlian" timpal Guntur
" Kalo berlian di buang pun harganya masih tetap sama aja masih mahal " lanjut Kai menyetujui kedua temannya
Rigel tidak menyahut mereka matanya masih fokus pada satu objek yaitu mentari kasih, memang benar apa kata teman temannya mentari itu berlian mendapatkan nya terlampau sulit dan ketika ada orang yang mendapatkan akan bahagia,tapi yang menelantarkan nya akan merasa kehilangan
Senyum nya terukir tatkala mentari tidak juga memudarkan tawanya ada secarik rasa bahagia melihat mentari bahagia
Tapi senyum Rigel tidak bertahan lama ketika seorang pria menghampiri mentari dan mengacak rambutnya dengan gemas laki laki yang sama dengan yang waktu itu laki laki yang bersama mentari ketika Rigel belum menyandang status mantan
Rigel jadi geram sendiri melihat kedekatan mentari dengan orang itu, ingin menegur tapi apa haknya? Sekarang yang bisa Rigel lakukan hanya diam menatap tidak suka pada laki laki yang sedang berusaha mendekati Mentari-nya tangannya terkepal sampai buku buku jarinya memutih tidak suka dengan kedekatan mereka
🌺🌺🌺
Mentari melangkahkan kaki nya menuju kantin penampilannya yang berbeda menjadi perhatian kantin tidak ada lagi jepit kupu kupu tidak ada lagi baju kebesaran penampilan nya yang sekarang menjadikan perhatian terpusat padanya sedikit risih sebenarnya dengan itu.
"Lyra, ada yang salah kayanya sama tari" keluh mentari pada Lyra
"Apanya yang salah sih tar?"
" Orang orang merhatiin tari, kayanya ide Lyra buat tari ubah penampilan salah deh"
" Astaga tari, Lo itu cantik jadi wajar banyak yang merhatiin Lo, pokonya jangan ubah lagi penampilan Lo, Lo udah cantik tuu mantan Lo pasti nyesel,percaya aja sama gue oke " Lyra menggandeng tangan mentari memasuki kantin dam menempati meja yang tersisa
Asik dengan makanan masing masing sampai ada seorang yang yang datang menghampiri meja mereka
"Haii tar, boleh gabung gak??" Ucap orang itu
Mentari dan Lyra sama sama mendongkokan kepalanya melihat siapa yang datang
"Ohh hai kak bumi " sapa mentari dengan senyuman yang sungguh manis
" Boleh gabung?, Soalnya gak ada tempat kosong lagi nih"
" Silahkan kak" timpal Lyra
"Makasih" senyum terbit di wajah bumi
"Astaga kak jangan senyum senyum" keluh Lyra
"Loh memangnya kenapa dek??" Merasa bingung dengan ucapan adik kelasnya
" Soalnya kalo senyum, ganteng nya kakak gak ketolong hehe" ucap mentari yang mendapat anggukan dari Lyra
" Yaampun bisa aja kamu, jadi gemes kakak dek" tangan Bumi terulur mengacak surai hitam milik mentari dan mencubit pipi Lyra gemas
" Ihh kak jangan gitu" protes Lyra
"Loh memang kenapa lagi dek??"
" Gak baik buat kesehatan jantung ku hehe" lanjut Lyra
Meja yang di duduki mentari penuh dengan gelagak tawa karena candaan dari satu sama lain sampai bel berbunyi dan mereka berpisah menuju kelas masing masing
———————————————————
Hai hai hai semua
Balik lagi sama aku ya
Jangan bosen bosen sama cerita ku ini haha ya kalo bosen lebih baik istirahat dulu aja jangan ngilang hehe ataupun kalo bosen itu bilang ya jangan asal pergi, jadi akunya bisa intropeksi siapa tau bisa lebih asik heheAku pernah bilang kan setiap ada tokoh baru bakal di sertakan foto nya nah ini aku kasih foto Bumi sama penampilan baru mentari
|||(Mentari kasih)
(Bumi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remorse
Short StoryDi mohon cerita ini jangan di baca, soalnya amburadul 😭💔 " Rigel bilang pacaran sama mentari cuman buat ngelunasin tantangan sama temen temen Rigel kan?, yaudah tantangan Rigel berhasil, kita udah pacaran selama dua bulan batas waktu tantangan nya...