PROLOG

4.4K 174 2
                                    


Seorang perempuan tengah duduk di bangku taman yang terlihat sepi, nyaris tidak ada satupun orang yang berada di sana. Perempuan itu menangis tersedu-sedu kedua sisi tangannya terkepal kuat bahunya bergetar karena isakan yang keluar dari mulutnya semakin menjadi.

Mengingat kejadian tadi sore yang membuat dadanya sesak juga hatinya kembali merasakan sakit yang teramat dalam.

Hari ini, dia akan menemui pria yang selama lima tahun menemani dirinya. Merasakan pahit dan manisnya hubungan yang mereka jalani hingga saat ini. Bisa dibilang pria itulah yang membuatnya jatuh hati setiap kali berada didekatnya. Selama dua bulan terakhir ini pria itu sangat sibuk sekali untuk dihubungi bahkan membalas pesan pun tidak dia balas. Ia berusaha berpikir positif, mungkin kekasihnya sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor.

Di tempat cafe yang sering mereka kunjungi. Keduanya kembali bertemu setelah sekian lama ia memendam rindu yang menggebu kepada pria yang selama ini telah mengisi hatinya. Ia kira setelah menemui kekasihnya itu akan mengurangi rasa khawatir dan mengobati rasa rindunya. Kenyataannya salah besar! Malah ia harus mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria itu yang tak seharusnya ia dengar.

Pria itu dengan entengnya berbicara bahwa hubungannya harus berakhir sampai disini. Sungguh kalimat itu yang selama ini tidak mau ia dengar. Dengan sangat terkejutnya dan tanpa diduga pria itu mengatakan kalimat yang sangat ia benci. Air yang membendung di matanya kini kembali runtuh ketika pria itu menyodorkan sebuah kertas undangan kepadanya. Dengan bibir yang bergetar mencoba untuk menahan isakan, ia membaca isi surat undangan tersebut. Nama pria itu tertera disana berdampingan dengan nama perempuan yang sudah jelas buka dirinya yang berada di kertas undangan itu. Rasa kesal, marah, dan kecewa yang ia rasakan saat ini, mulutnya tak mengeluarkan sepatah katapun, rasanya tidak sanggup untuk berbicara lagi. Sudah cukup kejutan yang ia terima darinya, ia lebih baik Meninggalkan pria itu yang kini tengah menatapnya dengan sendu.

••••

Cerita kedua ku ini ringan alias tanpa konflik yang berat. Buat kalian yang suka baca cerita minim konflik mungkin ini cocok.

Semoga suka ya❤️

Hi, My Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang