1. Beda

69 10 15
                                    

Jam sudah menjukkan pukul 7 pagi. Lapangan juga sudah di penuhi oleh murid-murid untuk mengikuti upacara rutin. Namun, arin berdiri di depan pos satpam bersama ka Kiano si ketos dharmawangsa.

Ya, dia akan patroli murid terlambat yang rutin diadakan setiap senin upacara.

Arin mengipas-ngipaskan dirinya menggunakan tangan. Membuat kiano menoleh kearah arin.

"Nih." Kata kiano memberikan beberapa lembar tisu ke arin.

Arin menoleh ke arah kiano, mengambil tisu yang diberikannya lalu mulai me-lap wajahnya yang bercucuran keringat.

"Makasih ya ka." Ucap arin tersenyum ke arah kiano masih dengan posisi me-lap wajahnya. Membuat kiano membalasnya dengan anggukan dan senyum simpel.

"Kin udah di perikaa semuanya. Kelas juga udah di periksa. Gerbang belakang juga ada pa adi yang jaga." Kata ka randi, ketua mpk yang datang bersama ka kayana si sekretaris osis.

"Yaudah. Si puro sama nadia udah di depan kan?" Tanya kiano menyebutkan nama wakil nya dan wakil mpk.

Randi menjawab nya dengan anggukan, "yang piket juga udah di tempat masing-masing."

Murid-murid terlambat mulai berdatangan. Membuat kayana mulai menuntun untuk menuliskan nama mereka sendiri di buku yang sudah disediakan.

Sementara, randi dan pa anto si pa satpam kece mengatur murid-murid terlambat supaya tidak berantakan.

Kiano berdiri diam dan bersandar di pagar tak jauh dihadapan murid-murid terlambat. Sementara arin sudah asik bercanda dengan beberapa anak yang sudah sering dia temui terlambat di 2 barisan pojok.

Kiano menatap arin dengan tangan terlipat di dada tanpa ada niatan untuk menghampiri mereka dan menghentikannya.

20 menit berlalu, upacara telah selesai dan semua siswa telah di bubarkan kecuali murid terlambat yang kembali dikumpulkan di lapangan.

Bersama dengan guru BK, memberi sedikit ceramahan yang dilanjutkan dengan memberi sanksi sesuai peraturan yang ada.

Dan akhirnya tugas arin untuk waktu ini saja, telah selesai.

Setelah tugas yang cukup melelahkan. Sekarang disinilah arin berada, di ruang rapat besar bersama dengan beberapa guru dan organisasi sekolah.

Ada guru BK, guru-guru yang berada di struktur kepemimpinan sekolah, struktur osis dan struktur mpk.

Walau arin tidak mengikuti organisasi manapun, dia termasuk jajaran penting di sekolah. Bahkan bisa dibilang, pangkat arin lebih tinggi dari kiano. Karena arin bawahan guru langsung.

Keren bukan? Hahah.

Pada agenda hari ini, mereka akan membahas beberapa hal penting seputar sekolah.

Arin duduk di samping kiano yang sibuk menulis di memo handphone nya. Dengan perasaan kepo, arin condong mendekat kearah kiano untuk melihat apa yang di catat nya.

"Catet apa si ka?" Tanya arin dengan muka bingung melihat gantian kearah kiano dan layar handphone nya.

"Ehm?" kiano terkejut akan posisi arin saat ini. "Ohh ini catet yang tadi di bahas, sama catet apa yang bakal aku bicarain." Jawab kiano sambil menunjukkan memo yang ada di handphone nya.

"Ohhh." respon arin mengangguk paham lalu kembali ke posisi semula.

Kiano Anandra, Ketua Osis Dharmawangsa. Murid yang duduk di kelas 12 sekarang. Dia adalah ketos favorit murid-murid. Karena dharmawangsa lebih maju karena nya.

BK's SpecialisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang