Arin bergerutu kesal di kamarnya. Ojek online nya yang sudah ia pesan di cancel begitu saja oleh sang driver setelah membuat arin menunggu hampir setengah jam.
Untungnya, pa indro tepat saat itu datang setelah mengantar barang papa nya yang ketinggalan ke kantor.
"PA INNNN!" Teriak arin berlari menuruni tangga.
Pa indro tersentak kaget lalu melihat putri majikannya ini berlari kearahnya, "Apa atuh neng?" Tanya pa manto.
"Anterin arin ayok ke rumah temen arin."
"Kirain ada apa, yaudah ayo neng."
-
Gue di depan
read
Pintu rumah tempat arin berdiri pun terbuka, menampilkan sosok lelaki berkaus dan celana sedengkul menatapanya sedikit gerutu.
"Seabad."
"Gojek gue di cancel bangke, gue harus nunggu supir gue." Kata arin menjelaskan sambil melepaskan sepatunya kemudian berjalan masuk kedalam.
"Hilih." Balas lelaki itu membuat arin mendengus kesal.
"Ehh ada arin."
"Ehh bunda." Balas arin tersenyum merekah menghampiri wanita yang berjalan dari dapur itu.
"Aduh, kangen banget bunda." Kata wanita itu memeluk arin sambil cepaka cepiki ala ibu-ibu arisan.
"Bunda baru ketemu seminggu yang lalu lho." Saut laki-laki itu membalas perkataan ibunya.
"Itu tuh lama ya ojan." Jawab bundanya mendengus kesal memandang putranya yang tampak tak berdosa malah minum sirup di meja.
"Biarin bunda, ojan tuh iri." Cibir arin membuat ojan mendelik kearahnya.
"Ayo, udah ditungguin tu." Ajak ojan kemudian meninggalkan arin.
"Nanti lagi ya bunda ngobrolnya." Kata arin tersenyum.
"Iya sayang." Balas bunda tersenyum tak kalah merekah.
"Pararunten." Ucap arin membuka pintu ruang.
"LAMA BANGET NENEK LAMPIR." teriak bimo yang menoleh dengan handphone di tangannya.
"Ya udah maap ih." Gerutu arin kemudian duduk di sofa.
"Lo ke belanda apa?" Saut taro sambil memakan bolu buatan mamanya ojan.
Arin menghela napas sabar melihat taro di depan nya tidak jauh.
Iya, hari ini mereka janjian main bersama di rumah ojan. Kenapa di rumah ojan?
Rumah dia pw soalnya gede sama banyak makanan, kata bimo si gitu.
"Request lagu dong gueee!" Kata arin berdiri merebut remot dari tangan leon.
"Dih gue dulu rin gantian." Kata leon menarik remot nya juga.
"Ihh gue baru dateng jugaa."
"Justru itu, karena baru dateng ya terakhir lah." Ucap leon membuat arin mendengus kesal kembali berjalan ke sofa.
Ini di ruang karaoke rumah nya ojan. Segede itu rumah ojan. Kalo kata bimo, ojan tuh gausah kemana mana lagi, soalnya udah ada dirumah dia semuanya.
Ruang games ada, ruang gym ada, ruang karaoke ada, kolam renang ada, sampe ruang bioskop pribadi aja ada.
Inget kan candaan arin tentang sekolah dharmawangsa punya bapaknya? Trus dijawab iya sama ojan malah diketawain arin?
Ternyata, ga bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BK's Specialis
Random"Duduk tenang di kelas tanpa ada gangguan atau panggilan, adalah impian kecilku." -arin. "Arin!" "Arin!" "Arinna!" "Nak arin!" "BK !!" Arin bi laik : 'belom ada 3 menit gue doa.' _ Note : Bahasa tidak baku, mengandung unsur kata kasar. °The wallpa...
