Part 12

2.4K 117 5
                                    

Mereka semua mengobrol sore itu dan menghabiskan waktu bersama hingga makan malam. Taehyung terlihat sangat bahagia dan lega, ia tertawa banyak.

*****

2 hari kemudian...

_Rumah Kim_

"Tuan muda..selamat datang.." sapa Bibi Shin dan beberapa pelayan yang ada di rumah ketika Jin, Namjoon dan Taehyung masuk.

"Apa kabar Bibi? Kalian semua baik..?" tanya Jin dengan senyum hangatnya.

"Ne...kami baik, Tuan muda Jin.." jawab Bibi Shin dan pelayan kompak.

"Syukurlah..terima kasih sudah menjaga rumah ini selama kami tidak di rumah.." ucap Jin.

"Sudah tugas kami tuan muda.." bibi Shin tersenyum pada Jin.

"Kami akan istirahat dulu kalau begitu..nanti sore tolong bibi masakan kami makanan yang enak ya? Ada yang lain akan datang.." ucap Jin.

"Ne tuan muda.." Bibi Shin tersenyum hangat. Ia senang melihat tuan muda mereka kembali semua dengan keadaan yang sudah lebih baik, terutama tuan muda bungsu mereka yang sudah kembali ceria.

"Hyung..! Tae ikut..!" Taehyung mempercepat langkahnya menyusul Jin dan masuk kekamar sang hyung.

"Hahaha...dasar TaeTae..mianhae Bibi..Bibi dan yang lain pasti kawatir karena Kami berdua koma dan Taehyungie menjadi down.." ucap Namjoon pada Bibi Shin.

"Tidak apa tuan muda..kami mengerti.." Bibi Shin tersenyum.

"Ya sudah..aku akan kekamar.." ucap Namjoon dan kekamarnya.

_Kamar Jin_

"Hyungie.." Taehyung sudah berganti dengan piaya Jin dan berbaring di Kasur sang hyung.

"Ne..?" Jin menyusul berbaring bersama sang adik.

"Tae kangen sekali..Tae rindu dengan Jin hyung..dengan Joonie hyung..appa dan eomma juga.." ucap Taehyung pelan sambil meremat-remat jarinya.

"Mau ceritakan pada hyung? Hyung ingin tau Tae ngapain aja saat hyung dan Namjoonie tidak sadar..." ucap Jin membawa sang adik kepelukannya dan menggenggam tangan sang adik hangat.

"Eung..itu.." Taehyung memeluk sang hyung dan mendusel, mencari kenyamanan.

"Ada apa..?" Jin mengusap kepala sang adik lembut.

"Tae takut sekali..saat Jisoo hyung bilang hyung koma..rasanya pikiran Tae kosong..kacau..dada Tae sesak..seperti ada lubang besar..lalu besoknya..Tae melihat berita kecelakaan Namjoon hyung..Tae melihat Namjoon hyung yang berdarah banyak dan dilarikan keruang operasi..rasanya Tae semakin takut hyung..Tae takut hyungdeul menyusul appa dan eomma.." lirih Tae.

"Lalu..?"

"Lalu..Namjoon hyung koma..Tae..Tae bingung hyung..banyak sekali kabel yang menempel pada hyung dan Namjoon hyung..hyungdeul terlihat seperti orang yang tidur dengan tenang..tapi Tae sangat takut..Tae takut jika Tae menoleh sebentar saja hyungdeul akan pergi meninggalkan Tae..rasanya Tae tidak punya pijakan lagi hyung..Tae tidak tau harus bagaimana dan kemana..Tae saat itu bertengkar dengan Jiminie..Tae tidak ingin melakukan apapun selain ingin menyusul hyungdeul..tapi Hoseokie hyung..Yoongi hyung..Jungkookie dan Bogeumie selalu menjaga Tae..mereka tidak membiarkan Tae sendirian..Bogeumie memarahi Tae karena Tae sering..."

"Sering apa..?" Jin pensaran saat Tae menahan kalimatnya.

"Sering..sering menggores tangan Tae sendiri...mianhae hyung.." ucap Taehyung pelan.

"Ya Tuhan..." Jin melihat pergelangan tangan sang adik yang banyak terdapat bekas luka gores. Hatinya hancur melihat keadaan tangan sang adik.

"Mianhae TaeTae..mianhae..maafkan hyung yang tidak ada disaat kau butuh kekuatan.." lirih Jin dan memeluk sang adik erat. Air matanya bahkan mengalir tanpa Taehyung ketahui.

SEA - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang