...

1 0 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 6.20 AM.
Tiga hari setelah kejadian di Bandung itu, akhirnya waktunya mereka kembali masuk sekolah.

Ray pun turun dari motornya, dan berjalan menuju Ibu Ayu yang sedang menyiram tanaman di teras.

"Pagi mama" ucap Ray.
"Eh pagi Ray, tumben biasanya dateng jam tujuh kurang" saut ibunya Ayu.
"Biar lebih pagi aja mah ke sekolahnya" jawab Ray.
"Ooooh iya iya" jawab Ibunya Ayu.
"Ray langsung ke kamar Ayu yah Ma, bangunin Ayu" ucap Ray.

Tetapi ibunya Ayu menghalangi jalan Ray.
"Begini Ray, gimana ya. Mama mau ngasih tau sesuatu" ucap Ibunya Ayu dan mengajak Ray berdiri di depan Teras.

"Iya ma? Kenapa?" Tanya Ray.
"Mmm, hari ini Ayu ga bisa bareng. Soalnya dia udah minta papanya yang nganter. Gimana? Ga apa apa kan Ray?" Tanya Ibunya Ayu.
"Ooohh, Ayu mau bareng sama papa?" Tanya balik Ray.
"Iya" jawab ibunya Ayu.
"Ya udah deh mah, Ray duluan aja kalau gitu. Nanti tolong bangunin Ayu ya, Jangan sampai telat sekolah. Dia kalau bangun suka siang banget" Ray pun mengingatkan ibunya Ayu.

"Iya gampang" jawab ibunya Ayu.

Ray pun pamit, dan kembali naik motornya. Dan pergi tanpa senyum sama sekali.

Ibunya Ayu pun berjalan menuju lantai dua, yaitu kamar anaknya sendiri. 'Fatsya Ayu Riawan' tertulis jelas di depan pintu tersebut kalau ia sedang 'bersiap siap'.

Ibunya Ayu pun mengetuk dan membuka pintu kamar Ayu.
Ia masuk untuk mengecek anak kesayangannya tersebut.

"Eeeeh, kirain lagi mandi" ucap ibunya dan mendekati Ayu yang sedang tiduran memeluk guling sambil menyelimuti tubuhnya itu.
"Mah, Ayu izin ga sekolah ya" ucap Ayu.
"Kenapa gitu?" Tanya Ibunya kebingungan.

"Ayu pengen istirahat" jawab Ayu.
"Lah? Bukannya kemarin libur ya? Emang kemarin kamu ngapain aja sampai kecapean gini?" Tanya ibunya.
"Ga ngapa ngapain sih ma. Cuman, pengen istirahat aja. Ayu lagi banyak pikiran" jawab Ayu.
"Oooh, ya udah, nanti mama telepon walas kamu. Ya udah istirahat Lagi gih" ucap ibunya dan mengelus kepala anaknya itu.

Ibunya pun pergi dan menutup pintu kamar Ayu.
Wajah khawatir ibunya pun mulai terlihat.

Dengan sigap ibunya memberitahukan kepada suaminya, agar langsung ke kantor. Karena Ayu tidak dapat ikut sekolah.

20 menit kemudian HP Ayu berdering terus menerus.
Tanpa adanya jeda, Telepon masuk terus menerus.

Ray sang penelepon pun sudah meneleponnya selama enam menit. Tetapi tidak adanya balasan dari Ayu. Spam chatnya pun sudah ia usahakan sampai 134 Chat tidak ada nya jawaban.

"Kemana si, bentar lagi mau masuk juga. Macet apa ya? Ah tapi jalan tadi normal normal aja" gerutu Ray khawatir.

Wawan yang baru datang, dan duduk di sebelahnya melepaskan tasnya dan membuka resleting tasnya.

Ia pun mulai memilih beberapa komik yang ingin ia baca.

"Komik lu gua sita baru tau rasa" omel Ray kepada Wawan.
"Wet, gua lupa mulu anjir, kalau semeja sama Anak Osas Oasis" sindir Wawan terhadap teman sebangkunya.

"Yeu. Eh Wan, lu baru banget dateng kan?" Tanya Ray yang berubah jadi serius.
"Iya, kenapa gitu? Gila si, tadi gua hampir banget anjir di omelin sama bu Nia. Soalnya telat lagi. Hampir banget tas guwewwwewewewwww...." mulut Wawan pun di tutup rapat oleh buku Ray sampai bergerak gerak karena di goyang goyangkan bukunya itu ke mulut Wawan.

"Heh, Cowok gua ngapa lu kucek kucek dah" Rini yang baru saja datang dari kantin membawa semua makanannya, Memukul tangan Ray pakai Air Esnya.

Rini Beliana Putri, Teman sekelas Ayu. Bespren Ayu dari jaman Kelas 8 SMP. Kelahiran Rini pun hanya berbeda satu bulan lebih awal dibandingkan Ayu. Ia dijuluki Hantu Famous.
Cantik, putih, famous, tetapi anaknya pendiem kalau sama Orang lain selain teman teman dekatnya. Katanya dia itu diem diem menghanyutkan. Masih 'Katanya'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang