Jam menunjukan pukul tiga pagi. Matahari masih tertidur. Tetapi Lelaki yang berwajah putih mulus layaknya bayi sedang berjalan menuju kamar.
Saat ia sampai di depan suatu kamar, tertulis blackboard kecil berkata 'ketuk dulu!'.
Ia tidak mau mengetuk pintu, dan langsung masuk. Lalu mengetuk pintu dengan telat.
Ia menghembuskan nafas dengan kasar, lalu mendekati kasur.Ia pun mencolek pundak gadis yang masih tertidur sambil memeluk guling kecil.
"Yu" "ayu" "ayoooooooo" semakin keras ia bersuara, semakin keras gerakan tangannya. Bibirnya pun semakin maju.
Akhirnya Ayu bangun.
"Apa sih, gua lagi mimpi indah juga" ucap Ayu kesal.
"Dih dih, heh kemaren yang nyuruh siap siap jam segini siapa?" Tanya Ray kesal dan duduk di sebelah Ayu, lalu meluruskan kedua kakinya.Ayu membalikan badannya, memunggungi Ray.
Ray pun menyalakan kedua lampu tidur dari satu saklar di sebelah kirinya.
"Ayu apaan sih, seriusan eh. Gua udah make kemeja begini niat ke Gereja" omel Ray dan menarik tubuh ayu agar posisi tubuh ayu terlentang."Ih, lu kan ke Gereja jam enam, ngapa buru buru si. Tiga jam lagi ego" Ayu menjawab dan menutup matanya dengan guling.
"Dih, kemaren yang nyuruh siap siap berangkat jam segini siapa? bikin emosi" Ray kesal.
"Ya udah sini tidur, masih lama ini. Nanti pagi gua temenin dah ke gereja" ajak Ayu dan memeluk kedua kaki Ray.
Ray hanya bisa membulatkan matanya.
Dia pasrah, dia hanya dapat tidur dengan posisi terduduk....
Paginya jam 5.47 Ray membuka matanya perlahan. Ia pun melihat kearah kanan, dan dapat melihat wajah Ayu yang sedang menutup mata sambil tersenyum, ikut duduk tertidur di sebelahnya. Sambil menggunakan kacamat grey, ditambah dengan buku tebal yang Ayu pegang:
Ray hanya tertawa kecil, dan tersenyum. Ia mencopot kacamata Ayu perlahan, dan mengabil buku yang Ayu pegang.
"Woi!" Ayu membuka matanya, dan memajukan wajahnya, membuat bentuk wajah yang mengagetkan. Agar Ray kaget.
Tetapi hal itu tidak Ray gubris. Ia hanya terdiam dengan senyum manisnya.
"Kok ga kaget si manusia ini?" Tanya Ayu kebingungan.
"Muka lu aja konyol, mana bisa gua kaget" jawab Ray.
"Dih bangke sih lu" ucap Ray dan mendorong dada bidang Ray.
Lalu ia pergi menuju kamar mandi. Bersiap diri untuk mengantar temannya itu beribadah di rumah suci....
6.18Ayu langsung berlari ke bawah, ia datang dan duduk di sebelah Ray yang sedang menunggu sambil menonton televisi di ruang keluarga.
"Ayo!" Ajak Ayu dan memakan snack yang berada di toples kaca berwarna pelangi tersebut.
"Bentar, ini seru banget. Gua ga mau kelewatan" tolak Ray.
"Ayo ego ih, udah jam berapa ini. Gereja lu kan Jauh" ajak Ayu lagi.Ayu pun mendekati telinga Ray,
"Nanti lu yang ada ga ibadah woi" bisik Ayu kepada temannya ."Dih lu aja tadi ga sholat subuh" ucap Ray dan menengok kearah Ayu.
Wajah mereka sekarang sudah dekat. Hanya berjarak 10cm."Eh gua sholat ya, Lunya aja yang tidur enak bat sambil duduk" jawab Ayu dan mendorong dada Ray lagi.
"Dih masa? Kok gua ga liat?" Tanya Ray.
"Dih dih, gua bilangin lu aja tidur sambil duduk. Udah ayo iiiiih" Ayu menjawab dan menarik tangan Ray.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Difference
Genç KurguBeda umur. Beda keluarga. Beda darah. Beda kelamin. Beda Agama. Canda agama:')