NoJaem

27 7 1
                                    

|| Icung kiyowooo:) ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Icung kiyowooo:) ||

🐣🐣🐣

Bunda harus mengalami kesulitan saat mendaftarkanku ke Taman Kanak-kanak karena tidak adanya Akta kelahiran dan Kartu Keluarga yang cocok, jadi Bunda harus membuatnya terlebih dahulu.

Bunda harus pergi lama untuk mengurus itu, aku yakin pasti Bunda sangat sibuk sekarang, ditambah dia bekerja sebagai pegawai restoran. Sekarang aku di rumah sendirian, Bunda juga meninggalkan makanan di kulkas, tapi aku tidak tahu cara menghangatkannya.

Sekarang sudah sore, dan aku belum makan sejak tadi siang.

Tok tok tok!

Aku yang sebelumnya fokus memperbaiki tulisanku yang sedikit sulit dibaca kini mengalihkan atensiku pada pintu, berjalan mendekat dan mengintip lewat jendela. Ada dua orang laki-laki yang mungkin dua tahun lebih tua dariku berdiri di depan pintu, yang satu terlihat ceria, yang satu tidak menampakkan ekspresi apa pun.

Sepertinya mereka orang baik, jadi aku membukanya, salah satu dari mereka tersenyum padaku.

"Halo, kamu anak yang dibawa bibi Shin Hye kemarin ya?"

"I-iya, kalian siapa?"

Aku merasa sangat canggung. Salah satu dari mereka mengulurkan tangannya padaku.

"Kenalin, aku Jaemin, ini kakak kembar aku Jeno."

Aku membalas uluran tangan kak Jaemin dan tersenyum kikuk.

"Jisung."

Aku melirik ke arah kak Jeno, dia sedikit menyeramkan, seperti tidak pernah bahagia selama hidupnya.

"Jen, ayo kenalan."

Kak Jaemin menyikut tangan kak Jeno, kak Jeno berdecak kemudian mengulurkan tangannya padaku.

"Jeno."

"J-jisung."

Aku gugup sekali, sungguh kak Jeno terlihat sangat dingin, tangannya pun dingin. Kami melepas uluran tangan, kak Jaemin terus tersenyum padaku, padahal tidak ada yang menarik.

"Kita seneng loh waktu liat Tante Shin Hye bawa kamu, kita jadi punya temen. Rumah kita di sebelah rumah Tante Shin Hye, di sini nggak ada anak kecil, jadi aku biasanya cuma main sama Jeno, tapi Jeno kan nggak asik, nggak bisa diajak bercanda."

"Mau mati Jaem?"

Semenusuk itukah kak Jeno? Aku tahu dia bercanda, tapi nadanya terdengar serius. Kak Jaemin tertawa kecil dan menggeleng.

"Enggak kok, bercanda. Oh iya, Jisung umurnya berapa?"

"5 tahun kak."

Aku menunjukkan lima jariku.

"Jen dia lucu banget! Bawa pulang yuk!"

Kak Jaemin memeluk lengan kanan kak Jeno, seperti membujuk dan bermanjaan, aku hanya tersenyum melihat kak Jeno yang sabar menghadapi adik kembarnya itu, mereka sangat berbanding terbalik.

Scramble || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang