School

21 6 1
                                    

Happy Reading

||Gw yakin ini nggk HD😂😂||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||Gw yakin ini nggk HD😂😂||

🐣🐣🐣

Sekarang sudah pukul 9.00 malam, kak Jeno dan kak Jaemin sudah pulang sejak dua jam lalu, tapi Bunda belum pulang, aku memutuskan untuk menunggunya di teras.

Duduk dengan menopang dagu dan memandangi pagar, berharap Bunda akan segera membuka pagar kayu dengan plamir itu. Aku memejamkan mata sejenak, tidak aku tidak mengantuk, hanya ingin saja.

Krek!

Mataku otomatis terbuka, aku melihat ke depan, ada seseorang masuk pagar, pencahayaan tidak terlalu terang, wajahnya tak nampak. Tapi setelah dia mendekat, aku terkejut bukan main.

"Kak Jeno?"

Iya, dia kak Jeno. Berjalan ke arahku dan duduk di sampingku, dia memeluk lutut, aku mengikutinya, kak Jeno menggunakan piama bergambar kucing.

Aku tidak bisa bayangkan jika harus berdua saja dengan kak Jeno, sangat canggung. Dia pendiam dan aku pemalu, tentu sulit bagi kami menemukan topik dan memulai pembicaraan, toh kami hanya anak kecil yang tidak memiliki topik penting.

Tapi tidak, kak Jeno mengajakku bicara.

"Tante belum pulang Ji?"

"B-belum kak. Kak Jeno kok ke sini?"

"Nggak boleh?"

"Eh! Boleh kok, Jisung cuma nanya."

Kak Jeno menoleh dan tersenyum padaku. Aku ingin memekik saat matanya itu ikut tersenyum, dia punya eyes smile yang indah. Mungkin kak Jeno jarang tersenyum karena tak ingin menarik perhatian orang lain dengan eyes smilenya, itu pikirku.

"Ji."

"Iya kak?"

"Kamu dibuang?"

Deg!

Aku sudah menduganya, kak Jeno pasti sudah membaca semua tulisanku dan pasti akan menanyakan pertanyaan itu padaku, hanya saja, aku terlalu terguncang.

Aku menunduk dan mengangguk, kurasakan sebuah tangan mengusap punggungku, itu kak Jeno tentu saja. Kupikir dia bukan orang yang lembut, tapi melihat senyumnya saja sudah membuat hatiku terasa hangat.

"Aku punya saran, mungkin aku masih kelas 1 SD, tapi otaku pinter loh."

Mungkin kak Jeno mengatakan yang sebenarnya dan tidak berniat pamer, tapi jika dia memang berniat pamer aku tidak masalah jika memang pintar.

"Kamu sebentar lagi kan bakal sekolah, kamu cari deh temen yang bener-bener bisa kamu percaya. Yang mau deket sama kamu tanpa liat siapa kamu, dan kamu bisa anggep dia kayak saudara kamu sendiri."

Scramble || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang