2

24 7 19
                                    



Paginya Haneul bangun lebih awal karena hari ini adalah hari pertamanya menginjakkan kaki di sekolah barunya.

Mereka sedang sarapan bersama sebelum memulai aktivitas.

"Haneul bawa ini ya. Eomma sudah siapkan untukmu" ucap eommanya sambil memasukkan kotak bekal ke sebuah tas makanan

"Gomawo eomma"

"Haneul sudah selesai? Ayo kita berangkat"

"Nee appa, eomma kami berangkat dulu" pamitnya lalu mencium pipi eommanya lalu mengambil tas bekal yang sudah disiapkan eommanya

"Chagi, aku berangkat dulu ya" pamit sang suami tak lupa mencium kening sang istri

Merekapun berangkat. Selama perjalanan tak hening. Karena sesekali mereka akan mengobrol dan tertawa

"Nah sudah sampai. Kamu baik-baik ya disekolah. Jangan nakal, dengarkan apa kata gurumu" gurau appa Kim

"Ish appa aku bukan kecil tahu" rengeknya kesal sambil mengkerucutkan bibirnya

Appa Kim yang tak tahan karena gemas pun mengusak rambut Haneul.

"Appa jangan berantakin rambutku" ucapnya kesal lalu merapikan rambutnya

Appa Kim terkekeh "sudah sana masuklah. Appa akan berangkat"

"Hm. Aku masuk dulu appa. Appa hati-hati"

Appa Kim tersenyum lalu mencium puncak kepala anaknya.

Haneul keluar dari mobil lalu tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Saat appanya sudah melaju pergi ia pun masuk ke sekolah. Ia pergi menuju ruang guru. Selama ia berjalan menuju ruang guru. Ia merasa risih karena banyak pasang mata tertuju kearahnya. Mungkin heran karena ia murid baru pikir Haneul

Siapa dia? Aku tidak pernah melihatnya

Ternyata murid barunya seperti itu

Kenapa dia sekolah disini sih? Mengotori sekolah saja

Haneul sedih mendengar hal itu tentu saja. Namun dia mencoba menghiraukan dan terus berjalan

---♡---

Sebuah mobil sport hitam terparkir dengan mulusnya di parkiran. Mengundang banyak tatapan dari para murid yang berlalu lalang.

Si pemilik mobil keluar dengan angkuhnya. Surai biru dengan model pendek berponi. Kacamata hitam bertengger manis di hidungnya. Ransel yang tersampir disebelah punggungnya.

Ia melepas kacamatanya dengan cool. Membuat kaum hawa memekik terkagum namun namja itu mengacuhkan dan melenggang pergi.

Tiba tiba seseorang merangkul pundaknya.

"Pagi dude" sapa namja tadi

Namun si surai biru tak menjawab. Tetap melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Dikelas sudah ada teman-temannya yang sedang berkumpul. Ada yang sedang mengobrol ada juga yang memainkan game di ponsel pintarnya.

"Pagi guys Beomgyu si maker mood datang untuk memusnahkan hidup buruk kalian" ucapnya dengan nada riang dan watadosnya. Namun hal itu sudah terlampau biasa bagi mereka.

"Musnalah kau. Hidup burukku datang karena ada kau" sarkas Seonghwa

Beomgyu mendengus kesal. Yang lain malah menertawakannya

DARE        |    Choi Yeonjun   |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang