9 - Pacar ?

1K 82 20
                                    



jisung mengecup tiap inci bibir chenle , ia sangat memuji maha karya sang pencipta .

dengan lihai tangan jisung menjamahi tiap lekuk badan chenle .

chenle tidak tinggal diam , dia mengalungkan tangannya pada leher jisung dan menyeimbangkan ciuman mereka .

setelah pasokan oksigen dirasa menipis , keduanya melepas tautan bibir mereka .

" good kisser .. "

chenle tersenyum hangat kemudian memeluk jisung sangat erat .

jisung menghirup wangi yang sangat melekat dengan chenle , jisung menghirupnya dalam - dalam , ini terasa memabukkan dan begitu manis.

[]

renjun tengah berada didepan pintu rumah jisung , sudah berkali kali ia menekan hell rumah itu , tapi tidak seorang pun membukanya .

fyi , jisung tinggal bersama ayahnya sejak smp . orang tuanya bercerai dan hak asuh jatuh ke tangan ayahnya .

ibunya tinggal dikota lain , kira - kira 4 jam perjalanan dari Seoul . ibunya hanya karyawan biasa sedangkan ayahnya pengusaha kaya.

yah ... namanya pengusaha , sering berpergian ke luar kota bahkan negara , jika berhari - hari bahkan berbulan bulan tidak pulang sudah biasa , entah benar dia sedang mengurusi pekerjaannya atau tidak yang penting dompet jisung aman .

renjun juga sudah menghubungi ponsel jisung namun tidak ada jawaban .

" ck , kemana sih sung ... "

renjun berjalan mondar - mandir sembari menopang dagunya , memang sih jisung sering pergi tanpa pamit , tapi tidak pernah jika tidak pulang kerumah .

" pagi banget kamu kesini "

suara yang familiar itu membuyarkan lamunan renjun " jisung kangenn~ ayo pergi makan bareng? kamu belum sarapan kan? "

sebenarnya banyak pertanyaan yang muncul dikepala renjun . namun ia urungkan, karena tidak mau mengacaukan moment mereka yang sekali - sekali ini .

[]

renjun duduk disamping jisung , sambil menyenderkan pipinya pada lengan sang kekasih . mereka tengah berada dikafe sekedar mengisi perut pagi ini , cuaca sangat dingin hari ini.

" kamu gaboleh minum kopi banyak - banyak jisung.. nanti gabisa tidur "

jisung yang tengah memainkan ponselnya menoleh ke renjun kemudian mengecup pucuk hidungnya gemas.

" mikirin kamu yang bikin aku gabisa tidur njun.. "

renjun terkekeh pelan dengan wajah yang bersemu merona.

Chenle
ya, aku barusan bangun tidur
aku semalem mimpiin kamu hahaha

jisung tersenyum tipis , kemudian kembali mengetik beberapa pesan untuk membalas pesan chenle dan tidak menghiraukan renjun yang tengah meraba - raba dan mengendus kemejanya.


Jisung
malem ini jam 8
dikafe sebelah club kemarin, hm?


senyum jisung mengembang melihat balasan emoticon lucu dari chenle .

' kok wangi parfumnya manis gini, jisung ganti parfum? '

renjun terus mengendus, menciumi kemeja kekasihnya hingga tak sadar ia bertatapan sangat dekat dengan jisung.

" kamu kenapa? kaya orang mesum gitu " kekeh jisung .

" jisung?! "

baru saja renjun membuka mulut dan ingin membalas ucapan laknat jisung namun terpotong oleh suara seorang gadis yang tiba - tiba datang sambil marah.

" kamu kemana semalem? kenapa ninggalin aku diclub sendirian?! pacar macem apa kamu yang ngebiarin aku sampe aku di– "

" pacar? "

renjun mengangkat sebelah alisnta kemudian bergantian menatap jisung dan gadis itu tidak percaya.

" dia yang minta pacaran njun " jawab jisung malas kemudian meraih ponselnya dan menarik tangan renjun untuk pergi dari sana.

tidak lupa berbisik saat melewati tubuh wonyoung " kita putus ya? bye "

wonyoung membalikan badannya lalu mengumpat pelan.

[]

" jisung? maksud kamu apasih?? kamu ngapain ke club?? "

renjun berhenti dibelakang jisung yang tengah menyeretnya keluar dari kafe.

jisung menatap renjun datar " cuman seneng - seneng "

" kamu bohong kan? "

jisung terdiam sejenak, kemudian menarik tangan renjun pelan " pulang "

" gak " jisung menghela nafasnya kasar. " terserah " balasnya kemudian pergi meninggalkan renjun yang tengah menatapnya kecewa dengan mata yang berair.

rasanya renjun ingin berteriak kencang, lelah sudah ia dengan kelakuan jisung yang seperti mempermainkan perasaannya.

renjun menatap kosong jalanan ramai didepannya sambil terus berjalan menuju jalanan yang dilintasi banyak mobil itu.

selangkah lagi ia sampai..

tinnnnnn !!

grepp

renjun menoleh cepat saat tangannya disambar seseorang. apa salahnya? dia hanya ingin menyebrang.

" JANGAN BUNUH DIRI DISINI ! "

" hey aku hanya ingin menyebrang.. "

renjun menatap bingung, pria berkulit putih itu terlihat terengah - engah sambil memegang lututnya . kelihatannya dia habis berlari.


PLAYBOY // CHENSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang